Sampit (ANTARA) - Pedagang di Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah meraup untuk berlipat ganda karena tingginya daya beli masyarakat menjelang Ramadhan 1445 Hijriah.
“Alhamdulillah, penjualan lumayan meningkat pas mau Ramadhan ini. Lonjakan pembeli terlihat mulai kemarin karena sebagian ada yang mulai berpuasa hari ini,” kata salah seorang pedagang telur, Mansyur di Sampit, Senin.
Berdasarkan pengalamannya berjualan bertahun-tahun, Mansyur mengatakan bahwa lonjakan pembeli jelang Ramadhan seolah sudah menjadi tradisi. Biasa umat Islam akan membeli berbagai bahan makanan untuk menyambut hari puasa pertama. Ada pula yang menyetok bahan makanan untuk antisipasi kenaikan harga selama Ramadhan.
Jika pada hari normal ia hanya bisa menjual 3 hingga 5 ikat telur ayam per hari, namun dalam dua hari terakhir ia mampu menjual hingga 15 ikat telur per hari, dengan 6 set/piring telur per ikat.
“Lumayan peningkatannya, tapi kondisi seperti ini biasanya hanya ketika awal dan akhir Ramadhan, nanti di pertengahan bakal normal lagi,” ujarnya.
Disamping itu, ia mengakui ada kenaikan harga telur yang cukup signifikan. Akan tetapi, kenaikan harga ini sudah terjadi sejak dua minggu sebelum Ramadhan.
Sebelumnya harga telur ayam ras dibanderol Rp55 ribu - Rp58 ribu per set atau Rp1.900 - Rp2000 per butir, kini harganya naik menjadi Rp62 ribu - Rp63 ribu per set atau Rp2100 - Rp2200 per butir, bahkan untuk telur ayam ras ukuran jumbo tembus Rp70 ribu per set.
Baca juga: Pemkab Kotim terbitkan imbauan bersama jelang Ramadhan
Kenaikan harga juga terjadi untuk telur ayam kampung dari Rp2.500 menjadi Rp3.500 per butir, telur bebek dari Rp3.300 menjadi Rp3.800 per butir, telur burung puyuh dari Rp30 ribu menjadi Rp45 ribu per set.
Mansyur tidak mengetahui pasti penyebab kenaikan harga telur ini. Karena menurutnya, fluktuasi harga telur ini diatur oleh komunitas pedagang telur Indonesia dan sebagai pedagang eceran ia hanya mengikuti perubahan tersebut.
Lonjakan daya beli juga dirasakan oleh pedagang daging ayam potong di Pusat Ikan Mentaya (PIM) Sampit. Salah seorang pedagang, Sriyani menyebutkan penjualan meningkat hingga tiga kali lipat sejak H-2 Ramadhan.
“Kalau biasanya yang terjual hanya sekitar 50-60 kilogram per hari, tapi mulai kemarin ada peningkatan sampai 170 kilogram per hari. Hari ini pun terlihat masih ramai,” ucapnya.
Ia melanjutkan, penjualannya meningkat karena banyak warga dari luar Kota Sampit, khususnya karyawan perusahaan perkebunan, yang datang berbelanja untuk persiapan awal Ramadhan. Namun, kondisi ini biasanya hanya bertahan beberapa hari, ketika memasuki pertengahan Ramadhan pasar akan kembali sepi.
Sementara terkait harga, ia menuturkan memang ada kenaikan harga tapi tidak signifikan. Kalau biasanya harga ayam potong dibanderol Rp35 ribu - Rp37 ribu per kilogram, saat ini harganya naik menjadi Rp38 ribu - Rp39 ribu per kilogram.
“Kemungkinan dalam dua atau tiga hari ini harga akan kembali stabil. Sedangkan, untuk pasokan masih aman,” demikian Sriyani.
Baca juga: Pelabuhan Sampit ramai warga yang mudik lebih awal
Baca juga: Korban tenggelam ditemukan, Wabup Kotim ingatkan hati-hati beraktivitas di sungai
Baca juga: Wabup Kotim ikut dalam pencarian orang tenggelam di Cempaga
Berita Terkait
Berikut penyebab pembuluh darah di otak pecah
Rabu, 18 Desember 2024 9:37 Wib
Kementan gandeng TNI-Polri perkuat konsolidasi Brigade Pangan di Kapuas
Rabu, 18 Desember 2024 6:38 Wib
Pj Bupati dorong terwujudnya pemdes responsif di Kobar
Rabu, 18 Desember 2024 5:54 Wib
Komisi III sebut perlunya terobosan untuk atasi kekurangan dokter di Kotim
Selasa, 17 Desember 2024 21:26 Wib
Lagi tren, sensasi menikmati durian langsung di kebun
Selasa, 17 Desember 2024 19:59 Wib
Pertamina aktifkan Satgas Nataru, optimalkan penyaluran BBM di Kalteng
Selasa, 17 Desember 2024 19:10 Wib
Eloknya Kecak tradisional dan kontemporer di Bali
Selasa, 17 Desember 2024 18:02 Wib
Berikut daftar 27 kader PDIP yang dipecat, termasuk di Kalteng
Selasa, 17 Desember 2024 17:17 Wib