Sampit (ANTARA) - Sehari menjelang Ramadhan 1445 Hijriah suasana di Terminal Pelabuhan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah tampak ramai dengan warga yang memilih mudik lebih awal menggunakan jalur transportasi laut.
“Saya bersama keluarga mau pulang ke Surabaya, karena mau menjalani bulan Ramadhan di kampung halaman,” kata salah seorang pemudik, Musadah di Sampit, Senin.
Wanita asal Surabaya, Jawa Timur ini mengaku telah merantau ke Kalimantan selama 10 tahun. Namun, karena terlalu sibuk mengurus kebun miliknya, dalam dua tahun terakhir ia sekeluarga tidak pulang kampung.
Tahun ini mereka memutuskan mudik lebih awal agar bisa menghabiskan waktu lebih lama dengan kerabat di kampung halaman.
Tak jauh berbeda disampaikan pemudik lainnya, Parmin. Namun, disamping agar bisa menghabiskan waktu bersama keluarga, ia memilih mudik lebih awal guna menghindari kepadatan penumpang selama musim arus mudik Lebaran 2024.
“Pas musim arus mudik penumpangnya padat, bahkan kadang bisa tidak kebagian tiket. Kalau awal begini kan masih banyak yang kosong, jadi bisa leluasa,” ucapnya.
Baca juga: Korban tenggelam ditemukan, Wabup Kotim ingatkan hati-hati beraktivitas di sungai
Parmin menambahkan, dengan mudik lebih awal ia merasa lebih aman dan nyaman selama di perjalanan. Sebab, jika sudah memasuki arus mudik biasanya arus lalu lintas akan padat dan tindak kriminal pun meningkat.
Sementara itu, Manajer PT Dharma Lautan Utama (DLU) Cabang Sampit Hendrik Sugiharto mengakui adanya peningkatan jumlah penumpang yang signifikan menjelang Ramadhan.
Contohnya, pada hari ini, 11 Maret 2024, pihaknya memberangkatkan 621 penumpang dari Pelabuhan Sampit menuju Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menggunakan KM Kirana III.
Jumlah penumpang ini hampir mencapai kapasitas maksimal armada tersebut, yakni 700 penumpang. Sedangkan, biasanya jumlah penumpang hanya sekitar separuh kapasitas tersebut.
“Kemarin kami menurunkan 478 penumpang dari Surabaya. Lalu, hari ini kami memberangkatkan 621 penumpang tujuan Surabaya. Ada peningkatan dibanding hari biasa,” ujarnya.
Ia melanjutkan, peningkatan jumlah penumpang mulai terlihat sejak dua minggu sebelum Ramadhan. Setiap jadwal keberangkatan kapal pasti ramai penumpang.
Menurutnya, hal ini berhubungan dengan tradisi Nyadran atau ziarah ke makam para leluhur atau keluarga yang sudah meninggal. Sehingga, banyak warga maupun pendatang di Kotim yang menyempatkan mudik sebelum Ramadhan.
Pihaknya menilai kondisi ini sebagai sesuatu yang positif, karena dapat mengurangi penumpukan penumpang pada masa arus mudik Lebaran. Ia juga menyarankan kepada calon pemudik untuk mendapatkan tiket lebih awal agar tidak kehabisan dan tidak perlu antre ketika akan mudik nantinya.
“Saat ini kantor cabang kami masih melayani penjualan tiket hingga jadwal terakhir menjelang Lebaran, bagi calon penumpang diimbau agar segera mendapatkan tiket sebelum kehabisan,” demikian Hendrik.
Baca juga: Wabup Kotim ikut dalam pencarian orang tenggelam di Cempaga
Baca juga: Tahun ini Pemkab Kotim tingkatkan kapasitas Jalan Kapten Mulyono
Baca juga: Bupati Kotim upayakan bantuan modal usaha untuk warga miskin
Berita Terkait
Pemkab Sukamara renovasi pelabuhan Tangsi sebagai destinasi wisata dan kuliner
Kamis, 28 November 2024 16:35 Wib
DPRD Seruyan: Optimalkan pengoperasian Pelabuhan Segintung
Rabu, 27 November 2024 21:55 Wib
Pemkab Seruyan diminta optimalkan Pelabuhan Segintung
Selasa, 26 November 2024 13:11 Wib
Kapal pesiar mewah Quantum of the Seas bersandar di Indonesia
Sabtu, 23 November 2024 14:05 Wib
SSEAYP simbol solidaritas dan kolaborasi pemuda
Jumat, 22 November 2024 7:02 Wib
Delegasi Kapal Pemuda ASEAN-Jepang tiba di Indonesia
Jumat, 22 November 2024 6:45 Wib
Dishub Kobar ungkap potensi PAD melalui retribusi pelabuhan dan parkir ke DPRD Seruyan
Jumat, 8 November 2024 18:42 Wib
Alfian-Agati programkan bantuan satu KK di Kapuas satu sarjana
Sabtu, 26 Oktober 2024 18:40 Wib