Dinas Kesehatan Barito Utara periksa kebugaran 145 JCH

id pemeriksaan kebugaran haji barito utara,barito utara,kalteng,jamah calon haji,haji

Dinas Kesehatan Barito Utara periksa kebugaran 145 JCH

Petugas kesehatan Barito Utara melaksanakan pemeriksaan kesehatan usai menjalani tes kebugaran jamaah calon haji setempat di Muara Teweh, Sabtu (4/5/2024).ANTARA/Dokumen Pribadi

Muara Teweh (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, melaksanakan kegiatan pemeriksaan kebugaran bagi 145 orang jamaah calon haji (JCH)  kabupaten setempat 2024.

"Upaya pengukuran kebugaran jamaah calon haji daerah ini bertujuan untuk mewujudkan calon jamaah haji yang sehat, bugar, dan produktif serta mampu mengikuti urut-urutan prosesi ibadah haji di tanah suci," kata Kepala Dinas Kesehatan Barito Utara, Pariadi di Muara Teweh, Sabtu.
 
Menurut dia, istithaah kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap warga negara yang akan menunaikan Ibadah Haji, karena untuk dapat melaksanakan seluruh rangkaian rukun haji kesehatan fisik dan mental merupakan salah satu modal utama. 

Untuk jamaah, katanya, dengan kriteria tidak memenuhi syarat istithaah harus difasilitasi untuk mendapatkan pelayanan maksimal dan informasi tentang kriteria istithaah harus dipahami oleh pemeriksa kesehatan di semua tingkat pelayanan kesehatan serta keluarga jamaah haji,” katanya. 

"Oleh karena itu, menjadi kewajiban bersama antara pemerintah, jamaah haji dan masyarakat untuk mewujudkan istithaah kesehatan jamaah haji melalui program pemeriksaan kebugaran dan pembinaan kesehatan haji sejak jamaah haji mendaftar,” kata dia. 

Dia mengatakan, penetapan istithaah kesehatan jamaah haji dilaksanakan paling lambat pada saat tiga bulan sebelum keberangkatan. Bagi jamaah haji yang telah ditetapkan pertama memenuhi syarat istithaah, kedua memenuhi syarat istithaah dengan pendampingan.

Kemudian ketiga tidak memenuhi syarat istithaah sementara, dilakukan pemberian vaksinasi Meningitis Meningokokkus sesuai ketentuan dan tidak terdapat kontraindikasi medis. Pemberian vaksin akan diikuti oleh pemberian International Certificate Vaccination (ICV) yang sah.

“Bagi jamaah haji yang alergi atau kontraindikasi terhadap vaksin meningitis meningokokkus, maka akan dilakukan tindakan sebagai proteksi terhadap kontak yang memungkinkan peningkatan penularan atau transmisi bakteri meningitis meningokokkus,” kata Pariadi menjelaskan. 

Ia juga mengatakan kondisi kesehatan bersifat dinamis seperti halnya yang terjadi pada jamaah haji setelah penetapan istithaah kesehatan sesuai kriteria. 

"Untuk itu diperlukan upaya kesehatan untuk meningkatkan atau setidaknya mempertahankan status kesehatan jamaah haji agar tetap memenuhi syarat istithaah kesehatan sampai menjelang keberangkatan melalui pembinaan kesehatan haji," ujar Pariadi.

Kabid Kesehatan Masyarakat Ina Yastika menambahkan ada beberapa faktor yang menjadi alasan perlunya pengukuran kebugaran khususnya kebugaran jasmani bagi jamaah calon haji Kabupaten Barito Utara.

Pelaksanaan ibadah haji merupakan ibadah fisik dalam waktu yang lama, pelaksanaan ibadah haji yang dilakukan di tanah suci dengan kondisi geografis, karakteristik iklim yang berbeda dengan Indonesia. 

"Kondisi kebugaran yang baik pada calon haji dapat dicapai dengan latihan fisik atau olahraga yang rutin yang dilakukan jauh-jauh hari,” kata Ina.