Fisipol UMPR lakukan bimtek di DPRD Kabupaten Sukamara

id umpr, universitas muhammadiyah palangkaraya, dprd sukamara, fisipol umpr, dekan fisipol irwani

Fisipol UMPR lakukan bimtek di DPRD Kabupaten Sukamara

Fisipol UMPR lakukan bimtek di DPRD Kabupaten Sukamara belum lama ini. (ANTARA/HO-Fisipol UMPR)

Palangka Raya (ANTARA) -
DPRD Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah (Kalteng) bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR) melakukan bimbingan teknis (Bimtek).
 
"Terima kasih kepada DPRD Sukamara atas kerja dalam upaya membangun manusia melalui pendidikan," kata Dekan Fisipol UMPR, Irwani di Palangka Raya, Sabtu.
 
Ia mengatakan, Fisipol UMPR terus menitikberatkan keselarasan visi dan misi dengan usaha-usaha yang diperjuangkan oleh DPRD Sukamara. Bimtek ini dilakukan selama tiga hari pada 27 hingga 29 Mei 2024.
 
"Harapannya bahwa di kegiatan bukan kegiatan akhir tapi ini merupakan satu rangkaian dari langkah panjang hingga masa depan nanti," tambahnya.
 
Pemateri bimbingan teknis Rustam Efendi menekankan pentingnya membangun warisan kepemimpinan yang kuat. Menurutnya, warisan ini tidak dapat dibangun dalam waktu singkat, melainkan membutuhkan dedikasi dan komitmen jangka panjang.
 
“Warisan kepemimpinan itu dibangun dengan orang itu menjadi role model dan role model itu tidak bisa dibangun dalam semalam, harus dibangun dari awal,” kata Rustam.

Baca juga: UMPR juara debat hukum Polda Kalteng
 
Dia menerangkan, menjadi role model berarti menunjukkan perilaku dan sikap yang patut dicontoh oleh orang lain. Seorang pemimpin yang menjadi panutan akan menginspirasi dan memotivasi orang lain untuk mengikuti jejak mereka.
 
Kepala Program Studi Magister Administrasi Publik UMPR, Aquarini menekankan pentingnya membangun warisan kepemimpinan yang berakar dari bawah, memelihara keberagaman budaya, dan menjunjung tinggi martabat serta kebebasan bagi masyarakat.
 
"Dalam meninggalkan warisan kepemimpinan harus berakar dari dari bawah, memelihara keberagaman budaya, serta menjunjung tinggi martabat serta kebebasan bagi masyarakat," katanya.
 
Aquarini menegaskan bahwa pemimpin yang efektif harus memahami kebutuhan dan aspirasi masyarakat yang mereka pimpin. Mereka harus mampu membangun hubungan yang kuat dengan masyarakat dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
 
Memelihara keberagaman budaya juga merupakan aspek penting dalam membangun warisan kepemimpinan yang kuat. Seorang pemimpin yang menghargai keragaman akan menciptakan lingkungan yang inklusif dan terbuka bagi semua orang.