Sukamara (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah dengan Putra Sampoerna Foundation (PSF) terus berupaya meningkatkan mutu Pendidikan melalui pelatihan Kurikulum Merdeka bagi guru-guru yang ada di daerah itu.
"Kita sangat berterima kasih atas sumbangsih dari PSF dalam membantu dunia pendidikan di wilayah ini, guna meningkatkan mutu tenaga pendidik dan kependidikan melalui pelatihan yang dilakukan oleh SD Perdana," kata Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sukamara, Abu Thalib di Sukamara, Kamis
Ia menjelaskan, bahwa SD Perdana juga merupakan salah satu sebagai sekolah penggerak dari Kemendikbudristek, karena itu pihaknya sangat mendukung secara penuh program-program yang dilakukan, salah satunya pelatihan Kurikulum Merdeka bagi guru-guru.
Baca juga: Tiga tahanan Lapas Sukamara melarikan diri
"Diharapkan tindak lanjut dari program-program ini bisa membantu dalam memajukan dunia pendidikan di Sukamara. Apalagi kegiatan-kegiatan yang melibatkan peserta didik serta sekolah-sekolah lain yang diimbaskan terutama masalah Kurikulum Merdeka," ucapnya.
Sementara itu, Head of Implementasi PSF-SDO, Agastya Yogaswara menyampaikan, bahwa salah satu tujuan dari light school program guna meningkatkan kualitas sekolah secara holistik, dimana sudah berjalan sejak 2022 lalu di SD Perdana, Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah (Kalteng).
"Kita berikan pelatihan kepada guru-guru khususnya di SD Perdana, baik tata kelola dan managemen sekolahnya, dan juga terkait ekstrakulikuler. Ini kita sinergikan dengan Kurikulum Merdeka, dimana kita berupaya merubah paradigma guru terkait dengan kurikulum baru ini," jelasnya.
Baca juga: Penjabat Bupati Sukamara lantik pejabat baru mengisi jabatan kosong
Pihaknya sangat mengapresiasi pelatihan yang dilakukan oleh Kepsek SD Perdana ini dan dinilai luar biasa, dimana dalam jangka waktu dua tahun telah melibatkan sebanyak 710 guru di Sukamara dalam implementasi Kurikulum Merdeka yang juga bersinergi dengan program PSF.
“Melalui program PSF-SDU ini, sudah mencapai 50 persen telah berimbas kepada guru-guru di Sukamara. Kita harapkan, hal ini dapat terus berlanjut dan menciptakan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM),” harapnya.
Kepala Sekolah SD Perdana, Krisdiana menerangkan, bahwa sejak adanya Kurikulum Merdeka pihaknya memang mengalami kesulitan dalam menerapkan hal tersebut, bahkan ada kesalahan yang diartikan dengan kata tersebut.
Baca juga: Pemkab Sukamara dukung pemulihan lingkungan
“Kami mengartikan bahwa Kurikulum Merdeka ini ada suatu kebebasan dalam memberikan pembelajaran kepada peserta didik dengan kemampuan seadanya saja. Namun, setelah mendapatkan pelatihan dari program PSF terkait Kurikulum Merdeka kami mulai memahami hal tersebut,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, dirinya bersama guru-guru di SD Perdana mulai memetakan minat dan bakat dari masing-masing peserta didik untuk dapat dikembangkan melalui Kurikulum Merdeka tersebut.
"Ada tiga minat dan bakat peserta didik di SD Perdana yang sedang kita latih yakni terkait Eksperimen Sains, Bahasa Inggris dan Seni Tari Tradisional dan Modern. Inilah yang kita tampilkan dalam pameran dan festival di Balai Pelatihan Guru (BPG) Sukamara," demikian Krisdiana.
Baca juga: Fisipol UMPR lakukan bimtek di DPRD Kabupaten Sukamara
Baca juga: Petani Sukamara sangat terbantu bantuan pusat dan provinsi