Palangka Raya (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Wahid Yusuf meminta seluruh masyarakat yang menjadi korban penyalahgunaan narkotika untuk keluar dari bahaya barang haram tersebut.
"Tidak ada kata terlambat bagi korban penyalahgunaan narkotika untuk sembuh dan berubah menjadi seseorang yang lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar," katanya di Palangka Raya, Kamis.
Dirinya menjelaskan, bahwa dukungan dari orang-orang terdekat sangat penting bagi seseorang korban penyalahgunaan narkotika untuk dapat sembuh.
Selain itu, lingkungan dengan aktivitas yang positif juga dapat membantu seseorang untuk menjauhi bahaya barang haram yang dapat menyengsarakan hidup seseorang.
"Jadi saya tegaskan kalau orang susah sembuh, itu bohong saja. Susah sembuh itu karena memang tidak ada keinginan seseorang untuk berubah saja," ucapnya.
Baca juga: Presiden Jokowi resmikan pembangunan 16 sarpras pendidikan di Kalteng
Dirinya mengapresiasi upaya kepolisian dan Badan Narkotika Nasional (BNN) yang telah memilah, mana yang pengedar dan bandar serta pengguna narkotika, pada saat diamankan di dalam tahanan.
Wahid menilai, jika pengguna narkotika pada saat ditahan dan digabung dengan para pengedar serta bandar, maka dikhawatirkan pengguna narkotika tersebut justru mendapatkan ilmu baru dari para pengedar dan bandar.
"Jadi sudah benar saja, yang pengguna itu direhabilitasi, yang pengedar dan bandar itu dihukum seberat-beratnya. Karena bahaya kalau digabung, bisa-bisa yang awalnya pengguna justru bisa mendapatkan jaringan baru di dalam tahanan bersama pengedar dan bandar," ujarnya.
Lebih lanjut legislator partai Golkar ini mengatakan, bahwa untuk memberantas peredaran narkotika di Kota Palangka Raya perlu adanya sinergisitas seluruh pihak, baik itu aparat penegak hukum hingga masyarakat.
Dirinya menilai, jika masih terdapat masyarakat yang menjadi pembeli narkotika, peredaran barang haram tersebut akan tetap ada di Kota Palangka Raya.
"Karena kita semua tahu, polisi telah berulang kali mengungkap kasus narkotika, tetapi karena pembeli barang haram itu selalu ada, maka akan susah untuk memberantasnya," demikian Wahid Yusuf.
Baca juga: Wujudkan kemandirian pangan di Palangka Raya melalui pembinaan petani
Baca juga: Legislator Palangka Raya berharap potensi daerah terus digali
Baca juga: Jokowi dan sejumlah menteri sapa warga di Palangkaraya Mall
Berita Terkait
KPU Kotim pastikan PSU tidak ganggu tahapan Pilkada
Senin, 2 Desember 2024 16:56 Wib
Tidak merokok dan tak konsumsi alkohol tunda penuaan kulit
Senin, 2 Desember 2024 15:45 Wib
Hamilton mengakui "sudah tidak cepat lagi" dengan Mercedes
Sabtu, 30 November 2024 16:23 Wib
DPRD Kotim soroti jumlah SD dan SMP yang tidak seimbang
Jumat, 29 November 2024 20:57 Wib
Liverpool tegaskan hadapi Manchester City selalu tidak mudah
Jumat, 29 November 2024 20:35 Wib
Firli Bahuri tidak hadir pada pemeriksaan di Bareskrim
Kamis, 28 November 2024 15:31 Wib
Banjir tidak halangi pemungutan suara di Kotim
Rabu, 27 November 2024 18:36 Wib
Waket I DPRD Gumas berharap tidak ada sengketa Pilkada
Rabu, 27 November 2024 16:44 Wib