Palangka Raya (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pembangunan, rehabilitasi, dan renovasi, 16 sarana dan prasarana pendidikan dengan anggaran Rp84,2 miliar di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).
Peresmian dipusatkan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya, Kalteng, Kamis.
Presiden Jokowi dalam sambutannya menyampaikan selama tiga tahun dari tahun 2020 sampai 2023, pembangunan, rehabilitasi, dan renovasi sarana dan prasarana pendidikan di Kalteng sudah berlangsung dengan baik.
“Pembangunan, rehabilitasi, renovasi di IAIN kemudian di beberapa SD, SMP, dan madrasah-madrasah, ini dilakukan agar sarana dan prasarana yang ada bisa lebih bermanfaat bagi mahasiswa, bagi anak-anak sekolah kita," ujar Presiden Jokowi.
Baca juga: Jokowi dan sejumlah menteri sapa warga di Palangkaraya Mall
Presiden Jokowi berharap pembangunan, rehabilitasi, dan renovasi yang dilakukan bermanfaat dalam menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul.
“Dengan mengucap Bismillahirohmanirohim, pada pagi hari ini saya resmikan pembangunan, rehabilitasi, renovasi sarana prasarana pendidikan di Kalimantan Tengah,” ucap Presiden Jokowi.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Diana Kusumastuti mengatakan pembangunan, rehabilitasi, dan renovasi sarana dan prasarana pendidikan yang diresmikan Presiden di Kalteng terdiri dari satu gedung Pascasarjana IAIN Palangka Raya, enam madrasah, dan sembilan sekolah di sejumlah kabupaten di Kalteng dengan total anggaran Rp84,2 miliar.
Baca juga: Presiden Jokowi berupaya jadikan Kotim sebagai penyangga pangan IKN
Baca juga: Jokowi minta tambahan pompa atasi kekeringan lahan tani Juli-Oktober
“Ini semua sudah dimanfaatkan, gedung pascasarjananya juga digunakan untuk kuliah, kemudian juga madrasah dan SD itu juga sudah dimanfaatkan semuanya,” kata Diana.
Sedangkan Rektor IAIN Palangka Raya Ahmad Dakhoir mengucapkan terima kasih kepada Presiden yang telah meresmikan, membangun, merehabilitasi, dan merenovasi, aset-aset negara yang ada di lembaga pendidikan.
“Mudah-mudahan ini bisa menampung mahasiswa-mahasiswa baru, terutama mahasiswa pascasarjana yang semakin hari semakin banyak. Lalu juga bisa mendukung akses pendidikan modern yang bagus,” kata Ahmad Dakhoir.