Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertahanan (Menhan) RI sekaligus Presiden Terpilih Prabowo Subianto memanfaatkan waktu transitnya di Istanbul, Turki, untuk berkunjung ke Pusat Teknologi Nasional Özdemir Bayraktar dan melihat beberapa pesawat tempur nirawak (combat drone) buatan Baykar Turki.
Prabowo terbang dari Moskow, Rusia, Rabu (31/7) waktu setempat dan mendarat pada hari yang sama di Istanbul untuk transit selama beberapa jam sebelum melanjutkan perjalanan ke tanah air.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan RI Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha saat dihubungi di Jakarta, Kamis, menjelaskan kunjungan kerja Prabowo ke pusat teknologi milik Baykar itu menunjukkan komitmen Pemerintah Indonesia memperkuat pertahanan RI sekaligus industri pertahanan dalam negeri.
“Kunjungan singkat ini diharapkan dapat membuka peluang kerja sama lebih lanjut antara industri pertahanan Indonesia dan Turki,” kata Kepala Biro Humas Setjen Kemhan RI.
Dalam siaran resmi Baykar, perusahaan swasta di Turki yang bergerak di bidang teknologi pertahanan dan keamanan modern seperti drone tempur (UCAV), teknologi nirawak (UAV), dan sistem berbasis kecerdasan buatan (AI).
Di Pusat Teknologi Nasional Özdemir Bayraktar, Prabowo diajak berkeliling melihat sejumlah drone tempur buatan Baykar. Prabowo juga sempat bertemu dan berdiskusi singkat dengan CEO Baykar Hayluk Bayraktar.
Duta Besar RI untuk Turki Achmad Rizal Purnama, yang mendampingi Prabowo selama kunjungan itu, yakin kerja sama lebih lanjut antara pertahanan RI dan Baykar ke depan dapat mendukung modernisasi sistem pertahanan RI, yang juga berkontribusi positif terhadap keamanan di kawasan.
Di penghujung kunjungannya, Prabowo menerima cinderamata dari Baykar berupa miniatur drone tempur Bayraktar Kzlelma.
Kementerian Pertahanan RI diyakini melirik drone tempur Turki, yaitu Anka yang dibuat Turkish Aerospace Industries dan Bayraktar buatan Baykar.
Dalam beberapa kesempatan jumpa pers dengan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Tonny Harjono, keduanya memberi sinyal ada kemungkinan Pemerintah Indonesia membeli drone tempur tersebut.
Terlepas dari itu, sejauh ini Kemhan RI baru meneken kerja sama pembelian 12 unit Anka dengan Turkish Aerospace Industries pada 3 Februari 2023. Kerja sama itu mencakup pembelian 12 unit ANKA yang disertai dengan beberapa program pelatihan, alih teknologi, dan dukungan untuk integrated logistic support (ILS), ground support & test equipment (GS&TE), flight simulator, infrastruktur hanggar, dan masa garansi selama 24 bulan/600 jam terbang.
Walaupun demikian, kontrak pembelian itu belum efektif, atau masih menunggu aktivasi dari Kementerian Keuangan.