Jakarta (ANTARA) - Majelis Hakim Pengadilan Tinggi DKI Jakarta memutuskan, memperberat vonis mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menjadi 12 tahun penjara, dari sebelumnya hanya 10 tahun penjara, karena terbukti melakukan korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian.
Selain itu, Pengadilan Tinggi DKI Jakarta juga menambah hukuman denda terhadap SYL, yakni dari semula Rp300 juta subsider empat bulan penjara menjadi sebesar Rp500 juta subsider empat bulan penjara.
“Menguatkan Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 20/Pid.Sus-TPK/2024/PN Jkt Pst tanggal 11 Juli 2024 dengan mengubah sekadar mengenal pidana penjara serta uang pengganti yang dibebankan terhadap terdakwa,” kata Hakim Ketua Artha Theresia membacakan amar putusan tingkat banding di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, Selasa.
Baca juga: Terbukti lakukan korupsi di Kementan, SYL divonis 10 tahun penjara
Pengadilan tinggi turut mengubah uang pengganti yang dibebankan kepada SYL, yakni menjadi Rp44.269.777.204 ditambah 30.000 dolar Amerika Serikat. Uang pengganti itu mesti dibayar paling lama satu bulan setelah putusan berkekuatan hukum tetap.
“Jika tidak membayar, maka harta bendanya disita dan dilelang oleh jaksa untuk menutup uang pengganti tersebut. Dengan ketentuan apabila terpidana tidak mempunyai harta benda yang mencukupi, maka dipidana dengan pidana penjara selama lima tahun,” ucap Artha.
Baca juga: Jaksa : Tuntutan penjara SYL selama 12 tahun sudah adil
Sebelumnya, Jumat (28/6), jaksa penuntut umum KPK menuntut SYL dengan pidana penjara 12 tahun dan denda Rp500 juta subsider pidana kurungan 6 bulan, serta uang pengganti Rp44,27 miliar dan 30.000 dolar AS dikurangi dengan jumlah uang yang telah disita dan dirampas.
Namun, majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (11/7), menjatuhkan vonis 10 tahun penjara dan denda Rp300 juta subsider empat bulan kurungan kepada SYL.
Baca juga: SYL hampir putus asa dengan 'framing' opini terhadap kasusnya
Selain pidana utama, majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi di tingkat pertama juga menjatuhkan pidana tambahan berupa pembayaran uang pengganti bagi SYL sebesar Rp14,14 miliar ditambah 30.000 dolar Amerika Serikat subsider 2 tahun penjara.
KPK tidak menerima vonis Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat karena tidak sesuai dengan tuntutan. Oleh sebab itu, KPK mengajukan banding.
Baca juga: SYL berencana laporkan uang korupsi Kementan mengalir ke 'green house'
Baca juga: Syahrul Yasin Limpo dituntut 12 tahun penjara dan denda Rp500 juta
Baca juga: SYL dipersilahkan laporkan "green house" milik pimpinan partai
Baca juga: Syahrul Yasin Limpo dkk akan dituntut hari ini
Berita Terkait
Legislator minta PWI Gunung Mas perkuat sinergi
Jumat, 15 November 2024 8:22 Wib
KH Rusmadi Darsani kembali terpilih jadi Ketua MUI Barito Utara
Selasa, 8 Oktober 2024 6:55 Wib
Polisi amankan tersangka kasus pengeroyokan kamerawan di sidang SYL
Senin, 15 Juli 2024 11:52 Wib
Terbukti lakukan korupsi di Kementan, SYL divonis 10 tahun penjara
Kamis, 11 Juli 2024 17:48 Wib
Jaksa : Tuntutan penjara SYL selama 12 tahun sudah adil
Senin, 8 Juli 2024 16:23 Wib
SYL hampir putus asa dengan 'framing' opini terhadap kasusnya
Jumat, 5 Juli 2024 16:59 Wib
SYL berencana laporkan uang korupsi Kementan mengalir ke 'green house'
Jumat, 5 Juli 2024 16:00 Wib
Syahrul Yasin Limpo dituntut 12 tahun penjara dan denda Rp500 juta
Sabtu, 29 Juni 2024 15:45 Wib