Kuala Kapuas (ANTARA) - Dinas Arsip dan Perpustakaan (Disarpustaka) Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, sampaikan sejumlah program transformasi dan inovasi kepada Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Selatan, dalam rangka studi komparasi digitalisasi arsip dan perpustakaan (Arpus) Disarpustaka setempat.
“Hidroponik yang ada di halaman Disarpustaka Kapuas merupakan kolaborasi pemberdayaan karyawan, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Disarpustaka dengan Kwarcab Gerakan Pramuka Kapuas sebagai salahsatu implementasi dari hasil membaca maupun belajar di internet,” kata Kepala Disarpustaka Kapuas, Suwarno Muriyat, usai menerima kunjungan para wakil rakyat, Sabtu.
Selain itu, pembinaan sebelas perpustakaan desa penerima sebelas ribu buku berikut rak buku dari Perpustakaan Nasional tahun 2024 agar bantuan itu dapat meningkatkan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) dan Tingkat Kegemaran Membaca (TGM), bagian dari Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS).
Pria yang juga penulis puluhan buku pendidikan, budaya dan ilmu terapan ini, menguraikan juga berbagai kiat dalam meningkatkan budaya literasi melalui sinergi bersama Kepolisian, Dinas, Badan, lembaga pendidikan dan komunitas setempat.
“Bekerjasama dengan penyedia aplikasi Spot Baca, iKapuas, SRIKANDI (Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi) berupa korespondensi bebas kertas dan Gerakan Nasional Sadar Tertib Arsip (GNSTA) dan Layanan Pengelolaan Arsip Keluarga (LAPAK),” katanya.
Baca juga: Penemuan tengkorak manusia di Kapuas diduga seorang mahasiswa ULM yang hilang
Sementara itu, Gusti Iskandar Sukma Alamsyah selaku Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kalsel didampingi Sekretaris, empat anggota komisi dan sejujmlah pendamping menyampaikan alasan lakukan studi komparasi ke Disarpustaka Kapuas.
“Melalui media cetak, online dan informasi dari berbagai pihak sehingga kami mengetahui jika Pemerintah Kabupaten Kapuas melalui Disarpustaka telah melakukan digitalisasi arsip dan perpustakaan bahkan meraih prestasi terbaik se Kalteng dan memiliki nilai Sangat Baik (BB) di tingkat nasional,” kata Gusti Iskandar Sukma Alamsyah.
Maka dari itu, sambungnya, pihaknya sangat terkesan dengan digitalisasi arsip dan perpustakaan sebagai contoh yang baik bagi di Kalsel. Menurutnya, proses digitalisasi arsip sangat penting dalam era modern untuk meningkatkan efisiensi dan akses terhadap informasi.
Menariknya selama kunjungan, dilakukan pula diskusi dan pendalaman tentang anggaran, penyediaan sarana dan prasarana, sumber daya manusia, kendala dan potensi, serta mencoba studio mini, spot baca, pocadi maupun peninjauan fasilitas pada Disarpustaka Kapuas.
Baca juga: LPTQ Kapuas optimalkan persiapan hadapi MTQ Kalteng
Baca juga: Ketua KPU Kapuas: Logistik Pilkada dikirim sesuai prosedur
Baca juga: Pemprov-Pemkab Kapuas kolaborasi sediakan sembako murah di dua kecamatan