Pemkab Kotim sosialisasikan rencana penertiban pedagang dadakan

id Pemkab Kotim sosialisasikan rencana penertiban pedagang dadakan, kalteng, Sampit, kotim, Kotawaringin Timur, pemkab kotim, ekonomi

Pemkab Kotim sosialisasikan rencana penertiban pedagang dadakan

Camat Baamang Sufiansyah (batik kuning) saat sosialisasi rencana penertiban pedagang dadakan di Jalan Sukabumi, Kamis (13/2/2025). ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah menurunkan Tim Terpadu memberikan sosialisasi kepada masyarakat di kawasan Pasar Keramat Kecamatan Baamang terkait rencana penertiban pedagang dadakan yang bermunculan di pinggir jalan.

"Hari ini kami melaksanakan sosialisasi tahapan-tahapan bersama Tim Kerja Penataan Pasar. Hasil rapat pemerintah daerah menugaskan kepada Satpol PP untuk penertibanan. Makanya kita sosialisasikan dulu," kata Camat Baamang, Sufiansyah di Sampit, Kamis.

Tim gabungan yang turun Cama Baamang Suriansyah bersama jajarannya, Lurah Baamang Hilir Laily Hasanah, tim dari Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Perdagangan, Dinas Pertanian, Dinas Perikanan dan instansi terkait lainnya.

Tim dibagi menjadi beberapa kelompok menyisir sepanjang Jalan Sukabumi. Ada pula tim yang masuk ke dalam Pasar Keramat.

Mereka memberikan sosialisasi bahwa pemerintah segera menertibkan pedagang dadakan maupun lapak yang didirikan tidak pada tempatnya, seperti memakan badan jalan, dibangun di atas drainase dan lokasi lain yang tidak diperbolehkan.

Selain sosialisasi, Satpol PP juga memberikan teguran secara lisan yang akan dipantau dalam dua pekan. Jika tidak mengindahkan teguran, maka akan diberi peringatan tertulis, bahkan bisa dilanjutkan hingga tindakan tegas berupa pembongkaran.

Sufiansyah mengakui, masalah ini sebelumnya disampaikan oleh pedagang di dalam Pasar Keramat. Mereka memprotes keberadaan pedagang dadakan yang berjualan sayur, ikan dan ayam di pinggir jalan karena dituding menjadi penyebab semakin sepinya pembeli yang datang berbelanja ke Pasar Keramat.

Baca juga: BPS Kotim raih penghargaan nasional Terbaik Kelima implementasi AKIP

Akibat sepinya pembeli, beberapa pedagang mengaku mulai kesulitan membayar retribusi sehingga menunggak. Kondisi ini juga berdampak terhadap pemasukan bagi pendapatan asli daerah (PAD).

Hasil pantauan, kata Sufiansyah, pedagang dadakan banyak ditemukan di sepanjang Jalan muncul di jalan sepanjang Christopel Mihing, Sukabumi, Walter Condrad dan Kenan Sandan. Mereka menjual sayur, ikan dan ayam terkadang lebih murah sehingga berimbas pada menurunnya penjualan bagi pedagang di Pasar Keramat.

"Solusinya memang perlu dilakukan penataan di satu tempat, dan itu yang diupayakan pemerintah. Apalagi mereka berjualan barang basah sehingga bisa menimbulkan dampak lingkungan kalau dibuang sembarangan," demikian Sufiansyah.

Kepala Bidang Penegakan Perundang-undangan Daerah Satpol PP Kotim, Sugeng Rianto, mengatakan, ada puluhan pedagang yang terdata melanggar aturan, khususnya berjualan di badan jalan maupun di atas drainase. Pihaknya memberi teguran secara lisan agar pedagang tidak mengulangi.

"Dua minggu, ini akan kami pantau lagi. Kalau masih melanggar, akan kami beri peringatan tertulis. Kalau sampai tiga kali tidak diindahkan, maka akan ditindak tegas," ujar Sugeng.

Satpol PP mendukung upaya penertiban ini melibatkan semua pihak terkait. Tujuannya agar langkah yang diambil tidak hanya penertiban, tetapi juga ada solusi seperti relokasi pedagang sehingga benar-benar bisa menyelesaikan masalah.

"Kemarin sudah ada relokasi pedagang ayam ke dalam pasar, ternyata tempatnya tidak cukup. Ini akan kita rapatkan lagi. Supaya ada solusi. Pedagang siap direlokasi," demikian Sugeng.

Baca juga: PT Sukajadi Sawit Mekar bantu ekonomi warga melalui Program Community Development

Baca juga: Kemeriahan Cap Go Meh tutup perayaan Tahun Baru Imlek di Sampit

Baca juga: DMPD Kotim minta camat fasilitasi penyelesaian masalah bantu sosial di Desa Rawa Sari