Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) terus berupaya melestarikan berbagai jenis budaya Dayak melalui pergelaran Festival Palangka Raya 2025.
"Festival 2025 ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam melestarikan seni dan budaya lokal dengan melibatkan peran masyarakat termasuk pada pemudanya," kata Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin di Palangka Raya, Kamis.
wali Kota Palangka Raya dua periode ini menambahkan, selain sebagai media promosi untuk kalangan pemuda, kegiatan ini juga sebagai media promosi masyarakat di Indonesia secara umum agar semakin mengetahui seni dan budaya tradisional di Ibu Kota Provinsi Kalteng ini.
"Meski demikian, peserta Festival Palangka Raya 2025 ini merupakan masyarakat Kota Palangka Raya yang diikuti ratusan peserta dari lima kecamatan yang ada," kata Fairid.
Festival Palangka Raya 2024 ini dilaksanakan selama tiga hari mulai Kamis (24/4) hingga Sabtu (26/4) yang dilaksanakan di lingkungan Kantor Wali Kota Palangka Raya.
Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Iin Hendrayati selaku penanggung jawab acara menerangkan, Festival Palangka Raya menghadirkan 14 jenis lomba yakni manyipet, balogo, habayang, lagu daerah, tari tradisional pesisir, sepak sawut, malamang, lawang sakepeng, mangaruhi dan tari tradisional pedalaman.
"Kemudian juga lomba masakan tradisional, maneweng, manetek dan mayilla kayu dan karungut serta sejumlah pertandingan exhibition. Festival ini diikuti peserta perwakilan lima kecamatan di Kota Palangka Raya," kata Iin.
Peserta pada Festival Palangka Raya 2025 ini diikuti 300 lebih peserta dari Kecamatan Jekan Raya, Kecamatan Pahandut, Kecamatan Rakumpit, Kecamatan Bukit Batu dan Kecamatan Sabangau.
Dia pun meminta jajaran pemerintah kota menjadikan festival ini sebagai modal dasar mengembangkan prestasi dan pengalaman secara konsisten. Sehingga, para pemuda dan pelaku seni budaya semakin mencintai budaya yang dimiliki.
"Saya berharap melalui kegiatan Festival Palangka Raya tahun 2025 ini menjadi wahana dalam rangka mengoptimalkan pembinaan dan pengembangan yang bermanfaat bagi pelestarian kebudayaan masyarakat dayak khususnya di Kota Palangka Raya," kata Iin.
Baca juga: Pemkot Palangka Raya gelar operasi pasa murah untuk kendalikan inflasi
Baca juga: Disdik Palangka Raya: Guru harus berikan contoh yang baik kepada peserta didik
Baca juga: Waket DPRD Palangka Raya minta pemkot gencarkan program restocking ikan