Pangkalan Bun (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah menyampaikan, pentingnya memperkuat sinergi lintas sektor dalam menghadapi tantangan kesehatan yang kian kompleks, salah satunya ancaman peningkatan penyakit tuberkulosis (TBC).
"Beberapa isu yang menjadi fokus utama yaitu tingginya kasus tuberkulosis yang masih menjadi ancaman serius," kata Kepala Dinkes Kobar Achmad Rois di Pangkalan Bun, Selasa.
Dia mengatakan, bahwa berdasarkan laporan WHO tahun 2024, Indonesia berada pada peringkat kedua tertinggi di dunia setelah India, dengan estimasi 1.090.000 kasus.
"Sementara untuk di Kotawaringin Barat sendiri, tercatat 824 kasus TBC sepanjang tahun 2024," ucapnya.
Rois mengungkapkan, saat ini penguatan koordinasi dan kesiapsiagaan lintas sektor menjadi prioritas, hal itu sesuai dengan Permenkes Nomor 10 Tahun 2024 tentang Penanggulangan Krisis Kesehatan.
Diketahui Indonesia juga merupakan negara yang rawan terhadap bencana alam dan wabah penyakit, diantaranya dalam konteks penyakit tidak menular, tren peningkatan prevalensi hipertensi, diabetes, obesitas, dan kanker turut menjadi perhatian.
Baca juga: Wabup Kobar ingatkan pentingnya sinergi dalam penanganan stunting
"Pemeriksaan atau Cek Kesehatan Gratis (CKG) sebagai bagian dari program Quick Win Presiden 2024-2029, dihadirkan untuk mendorong deteksi dini dan meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kondisi kesehatannya," ungkapnya.
Achmad Rois juga menyinggung terkait peningkatan kembali kasus COVID-19 di tahun 2025, meskipun dengan gejala ringan hingga sedang.
"Diperlukan kesiapsiagaan, cakupan vaksinasi penguat, penguatan surveilans, serta edukasi berkelanjutan agar masyarakat tetap menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat secara proporsional,” ucapnya
Rois menyampaikan, pihaknya juga melakukan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular melalui rapat koordinasi,
Kegiatan tahunan tersebut diselenggarakan sebagai forum strategis untuk menyelaraskan program, mengevaluasi capaian kinerja, serta merumuskan strategi pencegahan dan pengendalian penyakit ke depan.
"Dengan dukungan lintas program dan lintas sektor, diharapkan akan tercipta solusi bersama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Kobar," demikian Achmad Rois.
Baca juga: Kehadiran MPP mampu tingkatkan standarisasi kualitas pelayanan publik di Kobar
Baca juga: Bupati Kobar: Keterbatasan fiskal jadi tantangan mengoptimalkan pembangunan infrastruktur
Baca juga: Siswa binaan PT GSIP-AMR raih emas nasional, bukti komitmen perusahaan membangun generasi unggul
