Pangkalan Bun (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah Nurhidayah menekankan pentingnya upaya kolektif lintas sektor, dalam menghadapi berbagai potensi bencana, baik alam maupun non alam di kabupaten ini.
"Terutama, di tengah ancaman penyakit infeksi emerging dan kejadian luar biasa (KLB), seperti pandemi COVID-19, MERS, dan penyakit zoonosis lainnya," kata Nurhidayah di Pangkalan Bun, Rabu.
Hal tersebut disampaikannya usai dirinya menghadiri sekaligus membuka langsung kegiatan penyusunan Dokumen Kontinjensi Kesiapsiagaan Bencana Non Alam Tahun 2025, yang dilaksanakan di Aula Kiyai Gede Kantor Bupati Kobar.
"Penyusunan dokumen kontinjensi ini bukan hanya sekadar kewajiban administratif, tetapi menjadi kebutuhan fundamental, dalam melindungi kesehatan masyarakat dan menjamin keberlangsungan pelayanan publik saat krisis," ucapnya.
Nurhidayah mengatakan dokumen kontinjensi yang telah disusun nantinya, mampu menjadi acuan operasional yang efektif, sekaligus memperkuat ketahanan sistem kesehatan dan sosial di kabupaten Kobar.
"Semoga kegiatan ini berjalan lancar, dan memberikan manfaat besar bagi pembangunan kesehatan di Kotawaringin Barat," ucapnya.
Baca juga: Pemkab Kobar siap fasilitasi penguatan koperasi merah putih di tiap desa dan kelurahan
Dia menyampaikan, diharapkan melalui kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman semua stakeholder mengenai peta risiko bencana. Tidak hanya itu, hal tersebut juga diharapkan dapat membangun koordinasi dan respons cepat dalam menghadapi potensi krisis kesehatan di masa depan.
"Ini merupakan bentuk kesiapsiagaan strategis yang sangatlah penting, terutama dalam memperkuat ketahanan sistem kesehatan kita di tingkat daerah," demikian Nurhidayah.
Baca juga: Bupati Kobar: Keterlibatan masyarakat dalam memelihara ruang publik sangat penting
Baca juga: Pemkab Kobar perkuat dan ciptakan keluarga lebih maju
Baca juga: Libatkan masyarakat meriahkan HUT ke 66, Pemkab Kobar gelar lomba desain logo
