Palangka Raya (ANTARA) - Untuk memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal kepada masyarakat khususnya di Kabupaten Kotawaringin Timu (Kotim) dan sekitarnya, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalteng, akan mendirikan rumah sakit bertaraf internasional di Sampit.
Hal ini disampaikan Ketua PWM Kalteng, Prof Dr H Ahmad Syar’i MPd seusai mengadakan rapat persiapan awal rencana pendirian rumah sakit tersebut bersama pengurus Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kotim dan Rektor Universitas Muhammadiyah Sampit (Umsa) dan jajaran, di Sampit, Minggu (27/7).
“Kebetulan beberapa minggu yang lalu juga, Ketua DPRD Kotim dan rombongan melakukan kunjungan kerja ke Rumah Sakit Islam (RSI) PKU Muhammadiyah Palangka Raya dan menyampaikan keinginan pihaknya agar Muhammadiyah mendirikan rumah sakit di Sampit. Nah, kebetulan sekali, apa yang menjadi keinginan pimpinan DPRD Kotim tersebut, selaras dengan keinginan pimpinan Muhammadiyah,” jelasnya.
Pada kegiatan itu hadir juga dalam kesempatan tersebut, Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMPR Prof Dr H Bulkani, MPd, Rektor UMPR Assoc Prof Dr H Muhamad Yusuf, S.Sos, M.AP dan sejumlah pengurus PWM Kalteng.
Ketua PWM Kalteng, Prof Dr H Ahmad Syar’I, MPd menyampaikan bahwa jajaran Pimpinan Wilayah Muhammadiyah beberapa tahun terakhir sudah merencanakan pendirian rumah sakit.
Dalam pertemuan tersebut, lanjut Syar’i yang juga mantan Ketua KPU Provinsi Kalteng ini, sepakat akan mengadakan pertemuan lagi secara lebih mendalam dengan Ketua DPRD Kotim dan Bupati Kotim.
Baca juga: Visitasi S2 Pendidikan Agama Islam UMPR langkah strategis jadi pusat keunggulan FAI
Sebelum pertemuan tersebut dilakukan, pihaknya terlebih dahulu mengadakan pertemuan awal dengan unsur Pimpinan Muhammadiyah Daerah (PDM) Kotim dan Rektor Universitas Muhammadiyah Sampit (UMSA) dan jajarannya. Termasuk meninjau kelayakan lokasi rencana berdirinya rumah sakit tersebut.
“Walaupun sebenarnya, pihak DPRD Kotim dengan berkoordinasi dengan Bupati Kotim akan menyiapkan lahan dengan luas yang repsentatif untuk rencana berdirinya rumah sakit tersebut. Nanti kita lihat, di mana lokasi yang strategis dan standar untuk ukuran rumah sakit termasuk perkembangannya ke depan,” katanya.
Sementara Ketua BPH UMPR Prof Dr Bulkani, MPd juga menyampaikan, bahwa rencana berdirinya rumah sakit internasional di Sampit ini, bukan ingin jadi pesaing bagi rumah sakit yang sudah ada. Tetapi, paradigmanya ada alternatif dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan sehingga masyarakat ada pilihan.
Selain itu, informasi yang disampaikan Ketua DPRD Kotim Rimbun, berdasarkan hasil kunjungan pihak dewan ke rumah RSUD dr Murjani, memang daya tampung seperti rawat jalan, dengan rasio jumlah penduduk Kotim, masih kurang banyak. Sehingga, diperlukan rumah sakit lain sebagai alternatif.
Kepala Dinas Kesehatan Kalteng, Dr H Suyuti Syamsul, MPPM, menyambut baik rencana pendirian rumah sakit Muhammadiyah di Sampit. Karena memang berdasarkan rasio jumlah penduduk Kotim dengan ketersediaan ranjang atau daya tampung rawat inap masih kurang.
“Sehingga, memang ideal kalau ada rumah sakit lain, sebagai pilihan masyarakat dalam mencari pelayanan kesehatan yang prima,” pungkasnya.
Baca juga: Dosen Bahasa Inggris UMPR Gelar FGD bersama guru SMA Muhammadiyah se-Kalteng
Baca juga: Prodi Sistem Informasi UMPR jalani asesmen lapangan akreditasi perdana oleh LAM INFOKOM
