Palangka Raya (ANTARA) - Dalam upaya mendorong pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) di dunia pendidikan, Tim Pengabdian Hibah BIMA Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang diketuai oleh Dr. Mutiarani Pionera, M.Pd dari Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema “Menulis di Era AI: Potensi dan Tantangan bagi Guru dalam Pembelajaran Writing yang Adaptif".
"Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu, 26 Juli 2025 di Hotel Luwansa Palangka Raya, dan dihadiri oleh 10 guru Bahasa Inggris dari berbagai SMA Muhammadiyah se-Kalimantan Tengah," kata Wakil Rektor I UMPR, Dr. Chandra Anugerah Putra, M.I.Kom di Palangka Raya, Minggu.
Acara juga diawali dengan penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) antara Fakultas Bahasa, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi (FBIT) UMPR dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Majalengka sebagai bentuk kolaborasi antarperguruan tinggi dalam mendukung inovasi pendidikan.
Chandra juga menyampaikan apresiasi atas keterlibatan para guru serta kolaborasi akademik lintas wilayah ini.
“Kegiatan ini bukan hanya mempertemukan akademisi dan praktisi, tapi juga menjadi momen untuk memperkuat kapasitas guru dalam menghadapi tantangan pembelajaran di era teknologi ini,” ujarnya.
FGD ini merupakan bagian dari implementasi program pengabdian kepada masyarakat berbasis penelitian berjudul “Pengembangan Strategi Pembelajaran Menulis Adaptif Berbasis AI-Powered Corrective Feedback di SMA Muhammadiyah Kalimantan Tengah”.
Program ini bertujuan mengembangkan strategi pembelajaran menulis yang memanfaatkan teknologi AI untuk memberikan umpan balik otomatis yang personal dan bermakna bagi siswa.
Dalam FGD tersebut, para peserta mendapatkan pemaparan materi dari Dr. Rama Dwika Herdiawan, M.Pd, Dosen Universitas Majalengka, dan dari Dr. Syamsul Arifin, M.Pd yang membahas secara mendalam tentang Menulis di Era AI: Potensi dan Tantangan Bagi Guru dalam Pembelajaran Writing yang Adaptif.
Ketua tim hibah penelitian, Dr. Mutiarani Pionera, menjelaskan bahwa pembelajaran menulis berbahasa Inggris di SMA masih menghadapi tantangan dalam hal pemberian umpan balik yang efektif dan cepat.
“Dengan keterbatasan waktu dan beragam kemampuan menulis siswa, teknologi AI dapat menjadi solusi untuk membantu guru memberikan umpan balik adaptif, tepat sasaran, dan memperkuat semangat siswa dalam menulis,” paparnya.
Para peserta berasal dari SMA Muhammadiyah Buntok, SMA Muhammadiyah Puruk Cahu, SMAS Muhammadiyah Sampit, SMAS Muhammadiyah Kasongan, SMAS Muhammadiyah Katingan Tengah, SMAS Muhammadiyah Kuala Kapuas, SMA Muhammadiyah Pulau Petak, SMA Muhammadiyah Sukamara, SMA Muhammadiyah 1 Palangka Raya, SMAS Muhammadiyah 2 Palangka Raya.
Anggota tim penelitian terdiri dari Dr. Tazkiyatunnafs Elhawwa, M.Pd dan Dr. Chandra Anugerah Putra, S.T., M.Ikom Kegiatan ini tidak hanya menjadi ruang berbagi praktik baik, tetapi juga memperkuat jejaring antar guru dan institusi untuk bersama-sama menjawab tantangan literasi digital dan kompetensi pedagogis di era AI.
Dr. Mutiarani Pionera, M.Pd., selaku Ketua Panitia sekaligus ketua tim hibah penelitian, menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat menjadi titik awal bagi transformasi pembelajaran menulis di sekolah menengah atas, khususnya di lingkungan SMA Muhammadiyah Kalimantan Tengah.
“Kami berharap strategi pembelajaran menulis berbasis teknologi yang kami kembangkan dapat menjadi solusi inovatif di tengah tantangan dunia pendidikan saat ini. Melalui pemanfaatan AI, guru dapat memberikan umpan balik yang lebih cepat, tepat, dan sesuai dengan kemampuan individual siswa,” katanya.
