Palangka Raya (ANTARA) - Anggota Komisi III DPRD Palangka Raya, Kalimantan Tengah Arif M Norkim mengapresiasi langkah Dinas Pendidikan (Disdik) menggandeng Densus 88 Anti Teror dalam penyelenggaraan kegiatan pendidikan karakter kebhinekaan bagi pelajar SMP.
“Pelajar perlu mendapat edukasi langsung dari pihak berkompeten agar mereka memiliki pemahaman utuh dan tidak mudah terpengaruh paham menyimpang,” katanya di Palangka Raya, Rabu.
Menurutnya, keterlibatan aparat penegak hukum seperti Densus 88 menjadi langkah strategis dalam memberikan pemahaman komprehensif mengenai bahaya radikalisme dan intoleransi.
Ia menjelaskan, pendidikan kebhinekaan bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan harus menjadi bagian dari pembentukan karakter bangsa.
"Untuk itu, kami mendorong agar kegiatan semacam ini dilaksanakan secara berkelanjutan dan menyentuh seluruh jenjang pendidikan, tidak hanya SMP" ucapnya.
Baca juga: FBI UMPR dorong UMKM Barito Selatan naik kelas lewat pelatihan digital pemasaran
Lebih lanjut, Arif menilai sinergi antara dunia pendidikan dan aparat keamanan seperti Densus 88 menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas sosial.
Menurutnya, pencegahan paham radikal di lingkungan sekolah merupakan upaya strategis yang harus terus diperkuat.
“Anak-anak sekolah adalah generasi penerus bangsa. Jika sejak dini mereka dibekali pemahaman tentang kebhinekaan dan cinta damai, maka masa depan bangsa akan lebih kuat dan terjaga dari ancaman perpecahan,” ujarnya.
Arif juga berharap agar Dinas Pendidikan terus memperkuat kolaborasi lintas sektor, baik dengan lembaga keagamaan, aparat keamanan, maupun organisasi kemasyarakatan, untuk memperluas jangkauan pendidikan karakter kebangsaan.
Menurutnya, DPRD akan selalu mendukung program-program yang berorientasi pada pembinaan karakter pelajar, sebab hal ini sejalan dengan misi Kota Palangka Raya sebagai kota yang damai, inklusif, dan berkeadilan sosial.
“Pendidikan karakter kebhinekaan merupakan investasi sosial jangka panjang. Hasilnya mungkin tidak langsung terlihat, tetapi dampaknya akan terasa dalam kehidupan masyarakat yang lebih harmonis dan toleran,” demikian Arif.
Baca juga: UPR latihan dan transfer teknologi produk gummy jelly buah di agrowisata
Baca juga: UPR dan MPHPI dorong hilirisasi dan inovasi menuju kemandirian perikanan nasional
Baca juga: FT UMPR jajaki kerja sama strategis dengan PLN Nusantara Power Unit Pembangkit Pulang Pisau
