Palangka Raya (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR) melalui tim dosen dan mahasiswa Fakultas Bisnis dan Informatika (FBI) menggelar kegiatan Pelatihan Pengembangan Kualitas Produk, Branding, dan Digitalisasi Pemasaran bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Barito Selatan, Jumat (3/10).
Ketua Tim Pelaksana kegiatan, Mohamad Rafii ST MM di Palangka Raya, kemarin menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk membantu pelaku UMKM beradaptasi dengan perkembangan dunia digital serta memperkuat daya saing produk lokal melalui strategi branding dan pemasaran berbasis teknologi.
“Kegiatan ini kami rancang agar pelaku UMKM tidak hanya memahami teori pemasaran, tetapi juga mampu langsung mempraktikkan cara membuat profil merek, menyusun kalender konten digital, dan merancang konten promosi sederhana. Hasilnya cukup menggembirakan karena sebagian besar peserta sudah mampu memproduksi materi promosi sendiri,” ujar Rafii.
Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Kantor Kementerian Agama, Jalan Pelita Raya, Buntok ini merupakan hasil kolaborasi antara UMPR dan Dinas Koperasi Kabupaten Barito Selatan. Pelatihan diikuti oleh 55 pelaku UMKM dari berbagai sektor, mulai dari kuliner, kerajinan, hingga fesyen.
Ia menambahkan, kegiatan ini juga menjadi bentuk implementasi nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, di mana dosen dan mahasiswa terjun langsung ke lapangan untuk melakukan pendampingan dan pemberdayaan masyarakat.
“UMKM adalah tulang punggung ekonomi daerah. Dengan literasi digital yang baik, mereka akan semakin siap menghadapi perubahan pasar dan memanfaatkan peluang ekonomi baru di era digital,” lanjutnya.
Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Dinas Koperasi Kabupaten Barito Selatan, yang turut hadir membuka kegiatan, menyampaikan apresiasi kepada FBI UMPR atas kolaborasi yang telah terjalin. Ia menilai, kegiatan seperti ini sangat membantu pemerintah daerah dalam mempercepat transformasi digital sektor UMKM.
Dalam pelatihan ini, peserta mendapatkan tiga materi utama, yakni peningkatan kualitas produk dan standarisasi usaha, strategi membangun identitas merek, serta digitalisasi pemasaran. Seluruh peserta juga dibimbing untuk menghasilkan luaran nyata seperti checklist kualitas produk, profil merek usaha, dan kalender konten digital mingguan.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi model percontohan untuk pemberdayaan UMKM berbasis digital di wilayah Kalimantan Tengah. Melalui sinergi antara akademisi, pemerintah daerah, dan pelaku usaha, pelatihan ini menjadi langkah konkret menuju terbentuknya ekosistem UMKM digital yang inovatif dan berdaya saing tinggi.
