Pelajar jadi korban penipuan, Polres Gunung Mas segera tindaklanjuti

id polres gumas, pelajar gumas korban penipuan, transaksi jual beli online, kuala kurun, gunung mas

Pelajar jadi korban penipuan, Polres Gunung Mas segera tindaklanjuti

ILUSTRASI - Seseorang memainkan game online. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/aww.

Kuala Kurun (ANTARA) - Seorang pelajar berinisial B (15) berasal dari Kecamatan Kurun, Kabupaten Gunung Mas (Gumas), Kalimantan Tengah diduga menjadi korban penipuan transaksi jual beli akun game online Free Fire.

Korban mengaku telah mentransfer uang senilai Rp200 ribu, namun akun yang dijanjikan tak kunjung diterima, kata Kapolres Gumas AKBP Heru Eko Wibowo sebagaimana disampaikan Piket Pamapta Ipda Yudi Harjono di Kuala Kurun, Sabtu.

“Peristiwa ini bermula pada Jumat (21/11), sekitar pukul 20.30 WIB. Saat itu Piket Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) menerima panggilan darurat melalui saluran 110 dari seorang warga,” terangnya.

Menindaklanjuti laporan tersebut, Ipda Yudi beserta anggota piket fungsi langsung bergerak cepat mendatangi kediaman pelapor. Langkah proaktif ini dilakukan untuk memverifikasi informasi dan memberikan pelayanan hukum.

Yudi menjelaskan langkah yang diambil pihak kepolisian merupakan bentuk pelayanan publik dan respon cepat, di mana petugas langsung mendatangi rumah B untuk membantu membuat laporan resmi.

Ia menegaskan, setiap laporan masyarakat yang masuk melalui 110 akan ditindaklanjuti dengan serius, tanpa memandang besar kecilnya kerugian yang diderita korban.

“Meskipun kerugian materiil mungkin terlihat tidak besar bagi sebagian orang, namun bagi seorang pelajar nilai tersebut tentu sangat berarti. Kami hadir untuk memberikan perlindungan dan kepastian hukum," tegasnya.

Baca juga: DPRD Gumas: Bercocok tanam tidak harus di lahan luas

Lebih lanjut, saat ini kasus tersebut telah diteruskan ke Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Gumas, dan sedang dalam proses penyelidikan lebih lanjut.

Ia pun mengingatkan masyarakat kabupaten bermoto ‘Habangkalan Penyang Karuhei Tatau’, khususnya para pelajar dan orang tua, agar lebih waspada saat melakukan transaksi online.

“Jual beli akun game merupakan salah satu modus penipuan yang paling sering menjerat anak-anak dan remaja. Jadi harus lebih berhati-hati,” demikian Yudi.

Baca juga: Legislator Gumas tekankan edukasi anti perundungan harus dimulai sejak dini

Baca juga: Fraksi Gernas minta Disdikpora Gumas inventarisasi kerusakan sarpras pendidikan

Baca juga: Legislator Gumas sebut warga Penda Rangas berharap perbaikan jalan menuju Miri


Pewarta :
Editor : Muhammad Arif Hidayat
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.