Palangka Raya (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perlindungan Migran Indonesia (P2MI) RI Mukhtarudin melakukan kunjungan ke Universitas Palangka Raya (UPR), Kalimantan Tengah sebagai upaya menjajaki kerja sama strategis dalam meningkatkan penyerapan lulusan perguruan tinggi ke dunia kerja, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
"Kami melihat potensi UPR sebagai salah satu mitra penting dalam penguatan kualitas SDM di Kalimantan Tengah," kata Mukhtarudin usai meresmikan jobfair di halaman rektorat UPR, Jumat.
Ia menilai UPR memiliki peluang besar untuk berperan lebih luas dalam mendukung peningkatan kualitas tenaga kerja, terutama melalui pembentukan pusat informasi dan pemberdayaan migran.
Menurutnya keterlibatan perguruan tinggi dalam menyiapkan lulusan, agar siap memasuki pasar kerja merupakan langkah penting, sekaligus berdampak positif bagi institusi itu sendiri.
"Ini juga bagus untuk universitas. Karena seperti yang disampaikan Pak Rektor, universitas itu bertanggung jawab untuk bagaimana menyalurkan lulusannya," kata Mukhtarudin.
Ia menjelaskan, peningkatan akreditasi perguruan tinggi dapat didorong melalui keberhasilan lulusannya dalam mendapatkan pekerjaan. Untuk itu, dalam mencapai hal tersebut diperlukan adanya program yang berkesinambungan dan terintegrasi antara pemerintah pusat dan perguruan tinggi.
"Kolaborasi sangat penting karena dapat memperkuat akses lulusan pada peluang kerja internasional. Itulah kenapa program yang terintegrasi antara universitas dan pemerintah pusat sebagai jembatan itu," tandas Mukhtarudin.
Baca juga: Menteri P2MI tantang Kalteng maksimalkan kuota 500 ribu pekerja migran
Sementara itu, Rektor Universitas Palangka Raya, Salampak, menyambut baik kunjungan Menteri P2MI dan peluang kerja sama yang dibangun. Untuk itu, menurut dirinya kolaborasi tersebut dapat membuka ruang lebih luas bagi lulusan UPR untuk bersaing di pasar kerja.
"Kami meyakini kedatangan Menteri P2MI ini membuka peluang besar untuk mengoptimalkan serapan lulusan UPR, baik untuk bekerja di dalam maupun luar negeri," tuturnya.
Dirinya pun memastikan UPR siap memperkuat koordinasi dan menyusun langkah konkret, sebagai upaya mendukung program yang ditawarkan pemerintah pusat melalui P2MI.
Ia berharap, melalui kemitraan ini, kualitas lulusan UPR semakin diakui dan mampu bersaing di berbagai sektor pekerjaan, baik nasional maupun internasional.
"Kami optimistis langkah ini akan memberikan manfaat besar bagi mahasiswa dan alumni UPR," demikian Salampak.
Baca juga: Dosen UPR asal Sampit jadi lulusan terbaik, raih Chancellor Award di Malaysia
Baca juga: UPR latihan dan transfer teknologi produk gummy jelly buah di agrowisata
Baca juga: UPR dan MPHPI dorong hilirisasi dan inovasi menuju kemandirian perikanan nasional
