Tiga spesies baru Kukang ditemukan di Kalimantan

Rabu, 23 Januari 2013 14:51 WIB

Sukabumi (ANTARA News) - Ahli peneliti primata kukang Universitas Oxford Brookes, Profesor Ana Nekaris, berhasil menemukan tiga spesies baru Kukang di Pulau Kalimantan melalui penelitian Deoxyribonucleic acid atau DNA kukang di Indonesia.

"Spesies baru Kukang ini belum lama ditemukan oleh Ana Nekaris dalam penelitiannya, bahkan profesor yang fokus terhadap primata dan hewan yang beraktivitas pada malam hari ini sudah memberikan `workshop` di Pusat Penyelamatan Satwa Cikananga, Sukabumi tentang penemuan tiga spesies baru Kukang," kata Staf Hubungan Masyarakat Bidang Media Informasi PPSC Cikananga, Sukabumi Iing Haryanto kepada ANTARA News di Sukabumi, Selasa.

Ketiga spesies baru Kukang tersebut adalah Nycticebus Kayan, N. Borneanus, dan N. Bancanus. Kukang itu dinyatakan baru setelah Ana Nekaris melakukan penelitian dengan cara mengambil sampel-sampel DNA kukang di Indonesia.

Menurut Iing, dengan ditemukannya spesies baru Kukang itu, hingga saat ini di dunia menjadi ada delapan spesies kukang, enam di antaranya di Indonesia yang tersebar di Pulau Sumatra, Kalimantan, dan Jawa.

Ia menjelaskan penelitian terhadap kukang memang relatif sangat sulit, baik untuk menemukan spesies baru maupun populasinya.

Oleh karena itu, pihaknya cukup terbantu dengan penelitian yang dilakukan oleh Ana Nekaris terhadap spesies kukang di Indonesia.

"Hasil penelitian ini pun sudah disosialisasikan langsung oleh Ana Nekaris di Cikananga beberapa waktu lalu, yang tujuannya agar pihak penyelamat satwa, LSM, atau pemerhati satwa tidak salah melepas liarkan kukang yang bisa menyebabkan kukang tersebut bukan di habitatnya," katanya.

Pihaknya saat ini juga terus melakukan penelitian terhadap spesies kukang khususnya di Pulau Jawa (N. Javanicus).

Namun, dia mengakui bahwa untuk meneliti Kukang pihaknya sangat kesulitan seperti yang dilakukan di Garut beberapa waktu lalu. Penelitian pihaknya tersebut untuk mengetahui sejauh mana penyebaran Kukang dan populasinya.

Ia menjelaskan Kukang saat ini sudah masuk ke dalam daftar satwa yang dilindungi baik di Indonesia maupun dunia karena sudah terancam punah.

Berdasarkan Daftar Internasional Satwa Tercancam Punah, Kukang Jawa sudah masuk kategori satwa yang terancam punah di dunia, sedangkan Kukang Sumatera dan Kalimantan saat ini baru masuk dalam satwa rentan terancam punah.

"Kami pun sangat menyayangkan pihak Kementerian Kehutanan, Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), dan intansi pemerintah lainnya yang fokus terhadap satwa dinilai kurang peduli dengan keberadaan kukang yang terancam punah. Ini ditandakan dengan maraknya jual beli kukang yang secara bebas seperti di pasar-pasar burung atau binatang," kata Iing.

Berdasarkan hasil survei dan penelitian pihaknya secara langsung di lapangan, kukang merupakan hewan primata yang paling tinggi tingkat eksploitasi setelah monyet ekor panjang.  Hewan itu dijual seperti di pasar-pasar burung di Bandung, Jakarta, dan Barito, Kalimantan.

"Mayoritas Kukang yang dijual berasal dari spesies yang ada di Sumatra dan Kalimantan," katanya.
(M029)

Pewarta :
Editor : Ronny
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Perempuan ini serahkan kukang ke BKSDA untuk diselamatkan

27 July 2020 16:52 Wib, 2020

Terdakwa penjual satwa dilindungi 'Kukang' divonis 7 bulan penjara

05 September 2019 12:45 Wib, 2019

Seorang penjual Kukang dituntut 5 tahun penjara

08 August 2019 22:41 Wib, 2019

Warga sampit serahkan binatang dilindungi ke BKSDA

11 April 2019 15:39 Wib, 2019

BKSDA Kalteng lepasliarkan dua ekor Kukang di Pararawen

15 March 2019 8:24 Wib, 2019
Terpopuler

Kalteng harus berani mencari pemimpin terbaik di Pilkada 2024

Kabar Daerah - 29 April 2024 15:52 Wib

Dokter Anak : Hindari pemberian paracetamol pada anak usai imunisasi

Lifestyle - 30 April 2024 17:43 Wib

Diduga peras investor Rp10 M, Kejati Bali OTT Bendesa Adat Berawa

Kabar Daerah - 19 jam lalu

Jubair Arifin siap maju Pilkada di Kotawaringin Barat

Kabar Daerah - 27 April 2024 17:32 Wib

Performa Sancho bawa Dortmund menang atas PSG di leg pertama

Olahraga - 02 May 2024 8:57 Wib