Sampit (Antara Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mempunyai cara baru memperkuat kerukunan antarumat beragama yaitu membangun rumah ibadah agama berbeda di satu lokasi yang sama.
"Kita sudah melakukan ini di Kecamatan Telawang, Antang Kalang dan Bukit Santuai. Kami berharap ini bisa dicontoh masyarakat di kecamatan lainnya karena bagus untuk memupuk kerukunan hidup umat beragama," kata Bupati H Supian Hadi saat peletakkan batu pertama pembangunan Masjid Besar Al Hadi di Kecamatan Telawang, Minggu.
Pemkab Kotim mulai membuat model baru upaya kerukunan umat beragam. Caranya dengan membangun masjid, gereja dan balai basarah atau tempat ibadah umat Hindu Kaharingan di kompleks lokasi yang sama.
Bupati meminta masyarakat menjaga kerukunan tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras dan antargolongan. Keamanan dan ketertiban masyarakat harus dinomorsatukan karena sangat penting bagi kelangsungan pembangunan daerah.
Membangun rumah ibadah agama berbeda di lokasi yang sama adalah salah satu upaya agar masyarakat lebih memaknai bahwa perbedaan agama bukanlah hal yang harus dipermasalahkan, apalagi sampai menimbulkan perpecahan.
Beradanya rumah-rumah ibadah di satu lokasi yang sama diharapkan membuat umat dari berbagai agama makin kompak dan lebih kuat dalam kebersamaan. Persatuan dan persaudaraan ini akan sangat bermanfaat bagi kelancaran pembangunan daerah.
"Kalau masyarakat di Telawang ini atau kecamatan lainnya yang mau menghibahkan tanah, nanti kita anggarkan pembangunannya di 2016 nanti. Betapa indahnya ketika masyarakat kita usai beribadah di rumah ibadah agama masing-masing, mereka saling senyum dan bersilaturahmi. Ini akan membuat rasa kebersamaan kita makin kuat," ucapnya.
Pola ini akan terus dimasyarakatkan karena sangat positif bagi kerukunan umat beragama. Pola ini mendapat apresiasi dari pemerintah provinsi dan pusat karena dinilai sangat positif.
(T.KR-NJI/B/F003/F003)
"Kita sudah melakukan ini di Kecamatan Telawang, Antang Kalang dan Bukit Santuai. Kami berharap ini bisa dicontoh masyarakat di kecamatan lainnya karena bagus untuk memupuk kerukunan hidup umat beragama," kata Bupati H Supian Hadi saat peletakkan batu pertama pembangunan Masjid Besar Al Hadi di Kecamatan Telawang, Minggu.
Pemkab Kotim mulai membuat model baru upaya kerukunan umat beragam. Caranya dengan membangun masjid, gereja dan balai basarah atau tempat ibadah umat Hindu Kaharingan di kompleks lokasi yang sama.
Bupati meminta masyarakat menjaga kerukunan tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras dan antargolongan. Keamanan dan ketertiban masyarakat harus dinomorsatukan karena sangat penting bagi kelangsungan pembangunan daerah.
Membangun rumah ibadah agama berbeda di lokasi yang sama adalah salah satu upaya agar masyarakat lebih memaknai bahwa perbedaan agama bukanlah hal yang harus dipermasalahkan, apalagi sampai menimbulkan perpecahan.
Beradanya rumah-rumah ibadah di satu lokasi yang sama diharapkan membuat umat dari berbagai agama makin kompak dan lebih kuat dalam kebersamaan. Persatuan dan persaudaraan ini akan sangat bermanfaat bagi kelancaran pembangunan daerah.
"Kalau masyarakat di Telawang ini atau kecamatan lainnya yang mau menghibahkan tanah, nanti kita anggarkan pembangunannya di 2016 nanti. Betapa indahnya ketika masyarakat kita usai beribadah di rumah ibadah agama masing-masing, mereka saling senyum dan bersilaturahmi. Ini akan membuat rasa kebersamaan kita makin kuat," ucapnya.
Pola ini akan terus dimasyarakatkan karena sangat positif bagi kerukunan umat beragama. Pola ini mendapat apresiasi dari pemerintah provinsi dan pusat karena dinilai sangat positif.
(T.KR-NJI/B/F003/F003)