Sampit (ANTARA) - Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Riskon Fabiansyah meminta pemerintah meningkatkan pembinaan dan pengawasan terhadap sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk mencegah terulangnya musibah keracunan.
"Keracunan massal yang terjadi hari ini tentu membuat kita prihatin terhadap anak-anak kita dan guru kita yang menjadi korban keracunan yang diduga dari kue untuk acara ulang tahun anak di sekolah tersebut. Sekaligus merasa khawatir karena ini membahayakan," kata Riskon di Sampit, Kamis.
Kamis pagi, sebanyak 20 murid dan satu guru kelas II B SDN 5 Baamang Hilir Kecamatan Baamang Sampit diduga keracunan kue ulang tahun. Mereka harus dilarikan ke Puskesmas Baamang I dan RSUD dr Murjani Sampit untuk mendapatkan pertolongan.
Semua pihak bersyukur karena kejadian itu tidak sampai merenggut korban jiwa. Namun masyarakat berharap musibah ini tidak sampai terulang karena membahayakan nyawa manusia.
Riskon menyoroti kejadian ini, terlebih bidang pendidikan menjadi salah satu fokus yang ditangani Komisi III. Riskon mengaku kaget mendengar kabar tersebut, apalagi jumlah korban keracunan cukup banyak.
Politisi muda Partai Golkar berharap kejadian ini menjadi bahan evaluasi pembinaan terhadap pelaku UMKM dan produk yang dihasilkan. Terlebih produk konsumsi seperti kue, harus diawasi ketat karena menyangkut kesehatan dan keselamatan warga yang mengonsumsinya.
Anak sekolah, terlebih di tingkat Sekolah Dasar sangat rentan jadi korban makanan tidak sehat dan berbahaya. Beragam jajanan banyak dijual pedagang tanpa terjamin kesehatannya.
Untuk itulah sangat penting bagi pemerintah daerah membina pelaku UMKM, yakni dari perajin dan penjual. Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Perdagangan dan Perindustrian serta Dinas Kesehatan diharapkan bersama-sama menindaklanjuti masalah ini.
Perajin makanan dan minuman harus diberi pemahaman dan pengetahuan tentang cara mengolah makanan yang sehat, serta cara penyimpanannya yang aman sesuai aturan kesehatan.
Pembuatan makanan dan minuman harus menggunakan bahan-bahan yang tidak mengandung zat berbahaya. Penyimpanannya juga harus sesuai aturan kesehatan agar makanan dan minuman tetap aman dikonsumsi.
Pedagang makanan juga perlu diberi pemahaman tentang cara menjaga makanan dan minuman yang dijual agar tetap sehat. Makanan dan minuman yang sudah lama dan diperkirakan sudah kedaluwarsa tidak boleh dijual karena bisa membahayakan konsumen.
Baca juga: Guru dan murid satu kelas SD di Sampit keracunan kue ulang tahun
Dinas terkait diharapkan bisa melakukan pengawasan dan pembinaan kepada pelaku UMKM agar produk yang dijual benar-benar dipastikan aman untuk dikonsumsi oleh konsumen, terutama anak-anak.
"Pelaku UMKM perlu pembinaan tentang makanan sehat dan aman bagi konsumen, yang tentunya bisa nanti melibatkan BPOM nanti untuk standarisasi bahan produk yang sesuai dengan aturan kesehatan," harap Riskon.
Sementara itu Bupati Kotawaringin Timur Supian Hadi berjanji menyikapi kejadian ini agar tidak terulang. Seluruh instansi terkait akan diingatkan untuk meningkatkan pembinaan dan pengawasan.
"Informasi yang saya terima, kue yang dimakan itu sudah dibuat tiga hari lalu dan tidak disimpan di kulkas. Makanya, pengetahuan seperti ini sangat penting yaitu untuk menjaga kebersihan dan keamanan makanan," ujar Supian.
Supian juga mengimbau masyarakat untuk memperhatikan kebersihan dan kesehatan makanan untuk anak-anak. Begitu pula pedagang memiliki tanggung jawab besar menjamin makanan dan minuman yang dijual dalam kondisi aman untuk dikonsumsi.
Baca juga: Pemkab Kotim antisipasi banjir saat Sampit Expo
Baca juga: Pemkab Kotim antisipasi banjir saat Sampit Expo
"Keracunan massal yang terjadi hari ini tentu membuat kita prihatin terhadap anak-anak kita dan guru kita yang menjadi korban keracunan yang diduga dari kue untuk acara ulang tahun anak di sekolah tersebut. Sekaligus merasa khawatir karena ini membahayakan," kata Riskon di Sampit, Kamis.
Kamis pagi, sebanyak 20 murid dan satu guru kelas II B SDN 5 Baamang Hilir Kecamatan Baamang Sampit diduga keracunan kue ulang tahun. Mereka harus dilarikan ke Puskesmas Baamang I dan RSUD dr Murjani Sampit untuk mendapatkan pertolongan.
Semua pihak bersyukur karena kejadian itu tidak sampai merenggut korban jiwa. Namun masyarakat berharap musibah ini tidak sampai terulang karena membahayakan nyawa manusia.
Riskon menyoroti kejadian ini, terlebih bidang pendidikan menjadi salah satu fokus yang ditangani Komisi III. Riskon mengaku kaget mendengar kabar tersebut, apalagi jumlah korban keracunan cukup banyak.
Politisi muda Partai Golkar berharap kejadian ini menjadi bahan evaluasi pembinaan terhadap pelaku UMKM dan produk yang dihasilkan. Terlebih produk konsumsi seperti kue, harus diawasi ketat karena menyangkut kesehatan dan keselamatan warga yang mengonsumsinya.
Anak sekolah, terlebih di tingkat Sekolah Dasar sangat rentan jadi korban makanan tidak sehat dan berbahaya. Beragam jajanan banyak dijual pedagang tanpa terjamin kesehatannya.
Untuk itulah sangat penting bagi pemerintah daerah membina pelaku UMKM, yakni dari perajin dan penjual. Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Perdagangan dan Perindustrian serta Dinas Kesehatan diharapkan bersama-sama menindaklanjuti masalah ini.
Perajin makanan dan minuman harus diberi pemahaman dan pengetahuan tentang cara mengolah makanan yang sehat, serta cara penyimpanannya yang aman sesuai aturan kesehatan.
Pembuatan makanan dan minuman harus menggunakan bahan-bahan yang tidak mengandung zat berbahaya. Penyimpanannya juga harus sesuai aturan kesehatan agar makanan dan minuman tetap aman dikonsumsi.
Pedagang makanan juga perlu diberi pemahaman tentang cara menjaga makanan dan minuman yang dijual agar tetap sehat. Makanan dan minuman yang sudah lama dan diperkirakan sudah kedaluwarsa tidak boleh dijual karena bisa membahayakan konsumen.
Baca juga: Guru dan murid satu kelas SD di Sampit keracunan kue ulang tahun
Dinas terkait diharapkan bisa melakukan pengawasan dan pembinaan kepada pelaku UMKM agar produk yang dijual benar-benar dipastikan aman untuk dikonsumsi oleh konsumen, terutama anak-anak.
"Pelaku UMKM perlu pembinaan tentang makanan sehat dan aman bagi konsumen, yang tentunya bisa nanti melibatkan BPOM nanti untuk standarisasi bahan produk yang sesuai dengan aturan kesehatan," harap Riskon.
Sementara itu Bupati Kotawaringin Timur Supian Hadi berjanji menyikapi kejadian ini agar tidak terulang. Seluruh instansi terkait akan diingatkan untuk meningkatkan pembinaan dan pengawasan.
"Informasi yang saya terima, kue yang dimakan itu sudah dibuat tiga hari lalu dan tidak disimpan di kulkas. Makanya, pengetahuan seperti ini sangat penting yaitu untuk menjaga kebersihan dan keamanan makanan," ujar Supian.
Supian juga mengimbau masyarakat untuk memperhatikan kebersihan dan kesehatan makanan untuk anak-anak. Begitu pula pedagang memiliki tanggung jawab besar menjamin makanan dan minuman yang dijual dalam kondisi aman untuk dikonsumsi.
Baca juga: Pemkab Kotim antisipasi banjir saat Sampit Expo
Baca juga: Pemkab Kotim antisipasi banjir saat Sampit Expo