Jakarta (ANTARA) - Bukan untuk lucu-lucuan atau sekadar bercanda, masker berbahan dan berbentuk mangkuk bra benar-benar diproduksi di Jepang untuk mengatasi kelangkaan masker di tengah masih berlanjutnya pandemi virus corona baru, COVID-19.

Perusahaan fesyen yang biasanya membuat pakaian dalam, Atsumi Fashion Co., memproduksi masker dengan menggunakan bagian dari pakaian dalam wanita sebagai bahannya.

Baca juga: Puluhan warga Palangka Raya disanksi karena tidak gunakan masker

Perusahaan yang berbasis di Prefektur Toyama itu mulai menggunakan lapisan kain dari bra setelah seorang karyawan menyadari bahan serupa digunakan dalam masker sekali pakai, menurut Japan Times, dikutip Kamis. Masker dari bahan bra yang diproduksi Atsumi Fashion untuk mengatasi kekurangan masker di Jepang. (ANTARA/Atsumi Fashion)


"Kami berharap kami dapat berkontribusi pada masyarakat karena kekurangan masker terus berlanjut," kata Hiroshi Hinata, manajer penjualan perusahaan.

"Bahkan masker ini dapat mencegah virus menyebar ke orang lain melalui batuk atau bersin."

Karyawan membuat masker setelah jam kerja di pabrik perusahaan di Himi. Mereka mencoba merancang metode baru setelah kota meminta bisnis lokal untuk membantu menyediakan masker bagi pekerja di Balai Kota, yang hanya memiliki 600 masker tersisa. Masker dari bahan bra yang diproduksi Atsumi Fashion untuk mengatasi kekurangan masker di Jepang. (ANTARA/Atsumi Fashion)


Atsumi Fashion berencana untuk membuat 1.000 masker untuk kota dan mendistribusikannya ke lembaga medis dan pendidikan, memprioritaskan mereka yang sangat membutuhkan.

Perusahaan lain juga telah mengalihkan sumber daya ke arah pembuatan masker.

Pada bulan Februari, Sharp Corp mengumumkan akan membuat 1.500 masker sehari pada pertengahan bulan ini. Sebelumnya, pembuat chip di Prefektur Kanagawa mulai menggunakan fasilitasnya untuk membuat masker.
 
Baca juga: Legislator Kapuas ini bagikan masker gratis untuk masyarakat
 
Tetapi sementara perusahaan di seluruh negeri mengalihkan fasilitas dalam menanggapi kekurangan masker nasional, beberapa pihak justru mengambil keuntungan dari krisis.

Awal bulan ini, seorang anggota Majelis Prefektur Shizuoka meminta maaf karena menjual ribuan masker untuk keuntungan online.

Baca juga: Tips agar kacamata tak berembun saat pakai masker

Baca juga: Percepat penanganan Corona, pemkot wajibkan warga Palangka Raya gunakan masker

Baca juga: Tak gunakan masker saat keluar rumah, siap-siap disanksi
 

Pewarta : Suryanto
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024