Palangka Raya (ANTARA) - Budidaya pepaya emas atau "golden papaya" menjadi salah satu alternatif warga di Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah yang mampu meningkatkan ekonomi di tengah pandemi COVID-19.

"Budidaya pepaya jenis ini belum banyak dilakukan warga sehingga menjadi peluang bisnis yang menjanjikan di tengah himpitan ekonomi saat pandemi COVID-19," kata Yono, seorang pembudidaya pepaya emas di Palangka Raya, Senin.

Menurut dia, selain dapat meningkatkan ekonomi keluarganya sendiri, budidaya pepaya berwarna kuning ini juga dapat menjadi peluang usaha bagi masyarakat sekitar.

"Saat ini pemasaran hanya di wilayah Palangka Raya. Namun jika ada warga yang ingin membeli dan akan menjual kembali maka harga beli juga akan dikasih lebih murah dari harga normal. Biar sama-sama untung lah," ungkapnya.

Mantan pensiunan aparatur sipil negara (ASN) ini mengatakan, saat ini dirinya telah menanam sekitar 1.000 pohon pepaya emas di wilayah Jalan Karangan, "Kota Cantik".

Dalam sekali panen dirinya bisa menghasilkan sekitar dua sampai empat gerobak yang mana setiap gerobak bisa mengangkut pepaya dengan berat dua kilogram.

Yono mengungkapkan, ketertarikan budidaya pepaya jenis tersebut dimulai saat dia berkunjung di Bali. Mengingat di Palangka Raya belum banyak masyarakat yang membudidayakan, maka peluang tersebut langsung diambilnya.

"Peluang itu kemudian saya tangkap. Apalagi jenis pepaya ini pohonnya bisa bertahan sampai empat tahun, belum lagi usai panen jenis pepaya ini juga tidak cepat rusak," terangnya.

Sebelumnya Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin terus mendorong masyarakat di kota setempat untuk memanfaatkan lahan kosong menjadi lahan produktif.

"Melalui dinas terkait terus berupaya mendorong masyarakat kita memanfaatkan lahan kosong menjadi produktif untuk memperkuat ketahanan pangan, minimal di lingkungan keluarga," kata Fairid.

Dia mengatakan pemanfaatan lahan menjadi produktif itu dapat dilakukan dimana saja baik di pekarangan rumah ataupun di lahan-lahan yang dimiliki masyarakat.

Lahan-lahan kosong itu, lanjut Fairid dapat ditanami dengan berbagai jenis sayur maupun buah dari berbagai jenis termasuk pepaya emas tersebut.

Menurut dia, warga yang sukses memanfaatkan lahan miliknya menjadi lebih produktif, terlebih mampu menyesuaikan dengan kebutuhan pasar maka hasil panen dapat dipasarkan.

"Dengan begitu selain memperkuat ketahanan pangan keluarga, ekonomia keluarga juga akan meningkat meski di tengah pandemi COVID-19," jelasnya.

 

Pewarta : Rendhik Andika
Uploader : Admin 4
Copyright © ANTARA 2024