Tamiang Layang (ANTARA) - Bupati Barito Timur, Kalimantan Tengah, Ampera AY Mebas mengikuti proses vaksinasi tahap kedua sebagai upaya mengatasi pandemi COVID-19.
“Vaksinasi tahap kedua ini dibagi dalam dua tahapan, pukul 16.00 WIB sore serta sesudah buka puasa Ramadhan dan shalat maghrib,” kata Ampera di Tamiang Layang, Sabtu.
Vaksinasi tahap permata diikuti 40 orang dari pejabat publik Pemkab Bartim, organisasi profesi, tokoh agama dan tokoh masyarakat yang beragama Kristen, serta usai shalat maghrib diikuti 18 orang yang beragama Islam.
Sasaran vaksinasi selanjutnya yakni masyarakat kategori lanjut usia atau 60 tahun ke atas dengan target 60 persen dan sisanya guru 40 persen dengan kouta berkisaran 9.000 orang.
Ampera meminta masyarakat tidak takut divaksin karena tenaga kesehatan, dirinya, bersama FKPD dan kepala OPD serta tokoh masyarakat juga sudah mengikuti vaksinasi tahap kedua.
“Kami semua tidak merasakan efek maupun dampak negatif sesudah mengikuti vaksinasi,” jelasnya.
Baca juga: Bupati minta masyarakat Bartim jangan takut divaksin
Baca juga: Ketua MUI Bartim: Vaksinasi tidak membatalkan puasa
Efek yang dirasakan pada umumnya hanya mengantuk dan ada juga yang merasakan lapar setelah disuntik vaksin.
Namun diminta, meski sudah disuntik Sinovac, protokol kesehatan tetap harus dilaksanakan. Demikian pula dengan warga yang belum mendapatkan vaksin, wajib melaksanakan protokol kesehatan secara ketat.
Sementara itu Wakil Ketua II DPRD Bartim Andreas Depe juga mengikuti vaksinasi tahap kedua. Politisi Partai Demokrat ini mengajak masyarakat ikut menyukseskan program vaksinasi sebagai upaya mencegah dan menanggulangi penyebaran COVID-19.
“Mari kita bersama-sama sukseskan vaksinasi ini agar penyebaran dan penularan COVID-19 di Bartim bisa dikendalikan,” jelasnya.
Vaksinasi tahap kedua dilaksanakan di aula Rujab Bupati Bartim yang diawali vaksinasi kepada Bupati Ampera AY Mebas dan isteri Munita Mustika Dewi, Wabup Habib Said Abdul Saleh Al Qadry dan isteri Sarifah, diikuti sejumlah FKPD dan Sekda Panahan Moetar dan isteri Herawati, kepala OPD maupun tokoh agama dan masyarakat.
Baca juga: Calon jemaah haji Bartim diwajibkan ikut vaksinasi
Baca juga: 30 persen tenaga kesehatan di Bartim ikut vaksinasi COVID-19 tahap II
“Vaksinasi tahap kedua ini dibagi dalam dua tahapan, pukul 16.00 WIB sore serta sesudah buka puasa Ramadhan dan shalat maghrib,” kata Ampera di Tamiang Layang, Sabtu.
Vaksinasi tahap permata diikuti 40 orang dari pejabat publik Pemkab Bartim, organisasi profesi, tokoh agama dan tokoh masyarakat yang beragama Kristen, serta usai shalat maghrib diikuti 18 orang yang beragama Islam.
Sasaran vaksinasi selanjutnya yakni masyarakat kategori lanjut usia atau 60 tahun ke atas dengan target 60 persen dan sisanya guru 40 persen dengan kouta berkisaran 9.000 orang.
Ampera meminta masyarakat tidak takut divaksin karena tenaga kesehatan, dirinya, bersama FKPD dan kepala OPD serta tokoh masyarakat juga sudah mengikuti vaksinasi tahap kedua.
“Kami semua tidak merasakan efek maupun dampak negatif sesudah mengikuti vaksinasi,” jelasnya.
Baca juga: Bupati minta masyarakat Bartim jangan takut divaksin
Baca juga: Ketua MUI Bartim: Vaksinasi tidak membatalkan puasa
Efek yang dirasakan pada umumnya hanya mengantuk dan ada juga yang merasakan lapar setelah disuntik vaksin.
Namun diminta, meski sudah disuntik Sinovac, protokol kesehatan tetap harus dilaksanakan. Demikian pula dengan warga yang belum mendapatkan vaksin, wajib melaksanakan protokol kesehatan secara ketat.
Sementara itu Wakil Ketua II DPRD Bartim Andreas Depe juga mengikuti vaksinasi tahap kedua. Politisi Partai Demokrat ini mengajak masyarakat ikut menyukseskan program vaksinasi sebagai upaya mencegah dan menanggulangi penyebaran COVID-19.
“Mari kita bersama-sama sukseskan vaksinasi ini agar penyebaran dan penularan COVID-19 di Bartim bisa dikendalikan,” jelasnya.
Vaksinasi tahap kedua dilaksanakan di aula Rujab Bupati Bartim yang diawali vaksinasi kepada Bupati Ampera AY Mebas dan isteri Munita Mustika Dewi, Wabup Habib Said Abdul Saleh Al Qadry dan isteri Sarifah, diikuti sejumlah FKPD dan Sekda Panahan Moetar dan isteri Herawati, kepala OPD maupun tokoh agama dan masyarakat.
Baca juga: Calon jemaah haji Bartim diwajibkan ikut vaksinasi
Baca juga: 30 persen tenaga kesehatan di Bartim ikut vaksinasi COVID-19 tahap II