Jakarta (ANTARA) - Diet nabati atau pola makan yang sebagian besar berbahan dasar tumbuhan semakin diminati di Indonesia selama beberapa tahun belakangan.
Chef Rinrin Marinka mengatakan gaya hidup ini sudah lebih lama populer di pulau Bali dan belakangan marak di ibu kota.
"Aku juga pernah bikin restoran healthy food di dalamnya ada beberapa menu plant-based, itu memang tren tapi golnya adalah menjadi gaya hidup jangka panjang," kata Rinrin dalam konferensi pers daring "The Vegetarian Butcher", Selasa (27/4).
Baca juga: Diet pangan Nabati bantu kurangi risiko terkena ISK
Gerakan pergeseran pola makan plant-based memang meningkat, terlebih di tengah pandemi di mana orang-orang ingin mengonsumsi makanan yang meningkatkan imunitas tubuh.
Berdasarkan survei, 90 persen masyarakat Indonesia mulai mencoba mengonsumsi menu makanan sehat guna meningkatkan imunitas tubuh. Jumlah orang yang lebih giat membeli sayur dan buah kini telah mencapai 62 persen, dan layanan pesan antar makanan sehat juga telah meningkat sebanyak 7,4 persen.
Rinrin Marinka merasakan sendiri perubahan tubuhnya ketika menjalani pola makan berbahan nabati. Ketika dia masih gemar menyantap daging, dia merasa tubuhnya jadi lebih lambat bergerak. Saat sepekan mencoba menyantap lebih banyak sayuran, dia merasa jauh lebih fit dan energi untuk bergerak lincah pun kembali.
Rinrin menyambut baik kehadiran "daging" berbahan dasar nabati dari "The Vegetarian Butcher" yang dibuat dari protein kedelai berserat tinggi. Salah satu tantangan dalam membuat nabati jadi serupa hewani adalah menciptakan tekstur yang mirip, dan dia memuji daging patty berbahan nabati yang teksturnya kenyal seperti daging.
Adanya pilihan "daging" baru yang terbuat dari tumbuhan diharapkan bisa dinikmati banyak orang, termasuk penyuka daging.
Baca juga: Cegah gagal jantung dengan metode diet ini
Baca juga: Diet berbasis pangan nabati bantu cegah gagal jantung
Baca juga: Tips turunkan berat badan sambil puasa Ramadhan
Chef Rinrin Marinka mengatakan gaya hidup ini sudah lebih lama populer di pulau Bali dan belakangan marak di ibu kota.
"Aku juga pernah bikin restoran healthy food di dalamnya ada beberapa menu plant-based, itu memang tren tapi golnya adalah menjadi gaya hidup jangka panjang," kata Rinrin dalam konferensi pers daring "The Vegetarian Butcher", Selasa (27/4).
Baca juga: Diet pangan Nabati bantu kurangi risiko terkena ISK
Gerakan pergeseran pola makan plant-based memang meningkat, terlebih di tengah pandemi di mana orang-orang ingin mengonsumsi makanan yang meningkatkan imunitas tubuh.
Berdasarkan survei, 90 persen masyarakat Indonesia mulai mencoba mengonsumsi menu makanan sehat guna meningkatkan imunitas tubuh. Jumlah orang yang lebih giat membeli sayur dan buah kini telah mencapai 62 persen, dan layanan pesan antar makanan sehat juga telah meningkat sebanyak 7,4 persen.
Rinrin Marinka merasakan sendiri perubahan tubuhnya ketika menjalani pola makan berbahan nabati. Ketika dia masih gemar menyantap daging, dia merasa tubuhnya jadi lebih lambat bergerak. Saat sepekan mencoba menyantap lebih banyak sayuran, dia merasa jauh lebih fit dan energi untuk bergerak lincah pun kembali.
Rinrin menyambut baik kehadiran "daging" berbahan dasar nabati dari "The Vegetarian Butcher" yang dibuat dari protein kedelai berserat tinggi. Salah satu tantangan dalam membuat nabati jadi serupa hewani adalah menciptakan tekstur yang mirip, dan dia memuji daging patty berbahan nabati yang teksturnya kenyal seperti daging.
Adanya pilihan "daging" baru yang terbuat dari tumbuhan diharapkan bisa dinikmati banyak orang, termasuk penyuka daging.
Baca juga: Cegah gagal jantung dengan metode diet ini
Baca juga: Diet berbasis pangan nabati bantu cegah gagal jantung
Baca juga: Tips turunkan berat badan sambil puasa Ramadhan