China tolak rencana WHO untuk kembali selidiki asal COVID-19

Kamis, 22 Juli 2021 16:38 WIB

Beijing (ANTARA) - China pada Kamis menolak rencana Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk tahap kedua penyelidikan tentang asal usul virus corona, yang mencakup hipotesis bahwa virus itu kemungkinan lolos dari laboratorium China, kata seorang pejabat tinggi.

WHO pada Juli menyerukan pentingnya transparansi dari pihak berwenang China dengan mengusulkan studi fase kedua tentang asal-usul virus corona di China, termasuk audit laboratorium dan pasar di kota Wuhan.

"Kami tidak akan menerima rencana penelusuran asal (virus) seperti itu, dalam beberapa aspek, yang mengabaikan akal sehat dan menentang ilmu pengetahuan," kata wakil menteri Komisi Kesehatan Nasional (NHC) China, Zeng Yixin, kepada wartawan.

Baca juga: Tiga pekerja China tewas di terowongan jalan raya terendam banjir

Zeng mengatakan dia terkejut ketika pertama kali membaca rencana WHO itu karena mencantumkan hipotesis bahwa pelanggaran protokol laboratorium di China telah menyebabkan kebocoran virus selama penelitian.

"Kami berharap WHO secara serius meninjau pertimbangan dan saran yang dibuat oleh para ahli China dan benar-benar memperlakukan penelusuran asal virus penyebab COVID-19 sebagai masalah ilmiah, dan menyingkirkan campur tangan politik," ujar Zeng.

China menentang politisasi penelitian ini, katanya.

Asal usul virus corona baru masih diperdebatkan di antara para ahli.

Kasus pertama yang diketahui muncul di kota Wuhan di China tengah pada Desember 2019. Virus itu diyakini telah menular ke manusia dari hewan yang dijual untuk makanan di suatu pasar kota.

Baca juga: Atlet China khawatir terpapar COVID-19 karena satu hotel dengan turis

Pada Mei, Presiden Amerika Serikat Joe Biden memerintahkan para bawahannya untuk menemukan jawaban atas pertanyaan tentang sumber yang mengatakan bahwa badan-badan intelijen AS sedang mencari tahu teori-teori yang berpotensi, termasuk kemungkinan sebuah kecelakaan (kebocoran) laboratorium di China.

Zeng, bersama dengan para pejabat lain dan pakar China pada konferensi pers, mendesak WHO untuk memperluas upaya penelusuran asal virus corona baru ke negara lain di luar China.

"Kami percaya kebocoran laboratorium sangat tidak mungkin dan tidak perlu menginvestasikan lebih banyak energi dan upaya dalam hal ini," kata Liang Wannian, pemimpin tim China untuk tim ahli gabungan WHO.

Namun, Liang mengatakan hipotesis kebocoran laboratorium tidak dapat diabaikan sepenuhnya tetapi menyarankan bahwa jika diperlukan bukti, negara-negara lain pun dapat melihat kemungkinan kebocoran dari laboratorium mereka.

Sumber: Reuters

Baca juga: WHO tidak bisa paksa China beri semua data asal mula COVID

Baca juga: Sejak 2 April, China laporkan 25 kasus baru COVID tertinggi

Baca juga: BPOM terbitkan izin penggunaan darurat vaksin Sinopharm buatan China

Pewarta : Yuni Arisandy Sinaga
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Presiden AS akan umumkan sanksi bagi pelanggar kebebasan pers di dunia

04 May 2024 7:14 Wib

Dubes Indonesia kunjungi WNI yang ditahan di penjara Brunei

02 May 2024 9:37 Wib

Invasi Israel ke Rafah bisa jadi bencana kemanusiaan

02 May 2024 9:33 Wib

Menteri Keuangan Israel serukan penghancuran total di Jalur Gaza

01 May 2024 6:27 Wib

Pasien anak rawat inap akibat vape melonjak hingga 733 persen

23 April 2024 15:57 Wib

PM Israel tolak panggilan telepon pemimpin Barat terkait serangan balasan

16 April 2024 17:30 Wib

Ratusan warga protes pemberlakuan kembali larangan aborsi 1864 di Arizona

16 April 2024 11:34 Wib

Konflik Sudan tewaskan lebih dari 13.000 orang

15 April 2024 18:28 Wib
Terpopuler

Kalteng harus berani mencari pemimpin terbaik di Pilkada 2024

Kabar Daerah - 29 April 2024 15:52 Wib

Dokter Anak : Hindari pemberian paracetamol pada anak usai imunisasi

Lifestyle - 30 April 2024 17:43 Wib

Dortmund menang telak atas Augsburg

Olahraga - 20 jam lalu

Diduga peras investor Rp10 M, Kejati Bali OTT Bendesa Adat Berawa

Kabar Daerah - 03 May 2024 15:22 Wib

Performa Sancho bawa Dortmund menang atas PSG di leg pertama

Olahraga - 02 May 2024 8:57 Wib