Jakarta (ANTARA) - Semakin lama Anda menghabiskan waktu untuk mencium makanan yang Anda idam-idamkan, semakin sedikit Anda benar-benar menginginkannya atau food cravings, ungkap sebuah studi dari University of South Florida dan dipublikasikan dalam Journal of Marketing Research.
Menurut mereka, cukup dengan mencium makanan ringan dalam waktu yang cukup lama untuk mengurangi nafsu makan Anda.
"Sistem penciuman dan pengecapan (rasa) sangat saling berhubungan dan bagian di dalam di otak tidak membedakan antara rangsangan yang dikodekan oleh sistem sensorik yang berbeda," kata Dipayan Biswas, salah satu peneliti, seperti dikutip dari Insider, Senin.
Baca juga: Jangan lupa konsumsi makanan bergizi usai pulih dari COVID-19
Untuk sampai pada kesimpulan ini, para peneliti memasang vaporizer di sebuah ruangan yang secara berkala akan bergantian memancarkan aroma makanan ringan berbeda. Para subyek studi harus menilai apakah aroma mempengaruhi selera makan mereka.
Hasilnya, mereka yang mencium aroma makanan seperti pizza atau kue selama 30 detik cenderung memiliki nafsu makan yang lebih besar pada camilan daripada mereka yang menghirup aroma selama dua menit penuh.
Mereka yang menghirup aroma makanan selama dua menit bahkan akhirnya memilih hidangan lain seperti buah apel dan stroberi.
Seperti yang diuraikan oleh penelitian, mungkin cukup memuaskan hanya dengan mencium makanan yang Anda idamkan, karena seringkali, otak Anda tidak benar-benar membedakan dari mana stimulus yang menyenangkan itu berasal.
Baca juga: Tips aman beli makanan dalam kemasan plastik di saat pandemi
Baca juga: Ini modifikasi makanan untuk pasien COVID-19 dengan gangguan penciuman
Baca juga: Ini makanan dan minuman yang ampuh melawan dehidrasi
Menurut mereka, cukup dengan mencium makanan ringan dalam waktu yang cukup lama untuk mengurangi nafsu makan Anda.
"Sistem penciuman dan pengecapan (rasa) sangat saling berhubungan dan bagian di dalam di otak tidak membedakan antara rangsangan yang dikodekan oleh sistem sensorik yang berbeda," kata Dipayan Biswas, salah satu peneliti, seperti dikutip dari Insider, Senin.
Baca juga: Jangan lupa konsumsi makanan bergizi usai pulih dari COVID-19
Untuk sampai pada kesimpulan ini, para peneliti memasang vaporizer di sebuah ruangan yang secara berkala akan bergantian memancarkan aroma makanan ringan berbeda. Para subyek studi harus menilai apakah aroma mempengaruhi selera makan mereka.
Hasilnya, mereka yang mencium aroma makanan seperti pizza atau kue selama 30 detik cenderung memiliki nafsu makan yang lebih besar pada camilan daripada mereka yang menghirup aroma selama dua menit penuh.
Mereka yang menghirup aroma makanan selama dua menit bahkan akhirnya memilih hidangan lain seperti buah apel dan stroberi.
Seperti yang diuraikan oleh penelitian, mungkin cukup memuaskan hanya dengan mencium makanan yang Anda idamkan, karena seringkali, otak Anda tidak benar-benar membedakan dari mana stimulus yang menyenangkan itu berasal.
Baca juga: Tips aman beli makanan dalam kemasan plastik di saat pandemi
Baca juga: Ini modifikasi makanan untuk pasien COVID-19 dengan gangguan penciuman
Baca juga: Ini makanan dan minuman yang ampuh melawan dehidrasi