Sampit (ANTARA) - Banjir kembali merendam sejumlah desa di wilayah utara Kabupaten Kotawaringin Timur,  Kalimantan Tengah, sehingga pemerintah kabupaten setempat bergerak cepat untuk kembali menyalurkan bantuan sembako.

"Hari ini kami melakukan peninjauan lokasi banjir, penyerahan bantuan sosial berupa sembako, sekaligus pelayanan kesehatan gratis bagi warga korban banjir," kata Wakil Bupati Irawati yang turun langsung ke lokasi banjir, Sabtu.

Irawati yang didampingi Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agus Mulyadi. Mereka menggunakan perahu motor kecil untuk menjangkau desa-desa yang kembali terendam banjir.

Hari ini mereka mengunjungi lokasi banjir di Kecamatan Tualan Hulu. Di kecamatan ini sejumlah desa terendam banjir yakni Desa Tumbang Mujam, Mirah, Luwuk Sampun, Tanjung Jorong dan Sebungsu.

Irawati membagikan sembako kepada warga korban banjir, sementara itu Agus Mulyadi yang berlatar belakang bidang kesehatan, melakukan pemeriksaan kesehatan warga setempat.

Menurut warga, ini banjir yang ketiga kalinya terjadi selama 2021 ini. Kedatangan Irawati disambut gembira oleh warga, apalagi mereka memang tidak bisa beraktivitas karena lahan pertanian kembali terendam.

"Alhamdulillah penyaluran bantuan ini berjalan lancar dan antusias masyarakat untuk memeriksakan kesehatan dirinya dan keluarga. Semoga kita semua sehat dan murah rezeki," ucap Irawati.

Wilayah utara atau hulu meliputi enam kecamatan yaitu Parenggean, Antang Kalang, Telaga Antang, Mentaya Hulu, Tualan Hulu dan Bukit Santuai. Akhir Agustus lalu banjir cukup parah melanda wilayah tersebut, bahkan banjir juga sempat turun ke wilayah hilir yakni Kecamatan Kota Besi.

Baca juga: Penyelamatan induk dan anak orangutan di Kotim jadi perhatian warga

Saat itu banjir parah membuat ribuan rumah warga terendam. Sebagian warga terpaksa mengungsi karena banjir hampir menenggelamkan rumah mereka.

Sementara itu selain di Kecamatan Tualan Hulu, saat ini banjir juga kembali merendam sejumlah desa di Kecamatan Mentaya Hulu dan Antang Kalang. Sebagian rumah warga sudah ada yang terendam, dan air terus naik. Saat ini ketinggian air ada yang sudah 1,5 meter dari jalan desa.

Sejumlah pemuda yang dimotori Karang Taruna, KNPI dan Pemuda Muhammadiyah setempat telah membentuk Kelompok Pemuda Tanggap Bencana. Beberapa hari terakhir para relawan muda ini telah bergerak membantu masyarakat korban banjir.

Mereka mendirikan dapur umum relawan, membagikan nasi bungkus, membersihkan sarana pendidikan dan fasilitas umum yang terendam banjir. Para pemuda juga menggalang bantuan untuk disalurkan kepada masyarakat yang menjadi korban banjir.

Baca juga: BKSDA Sampit temukan induk dan anak orangutan di kebun warga

Baca juga: Mengetahui ciri-ciri kecanduan medsos dan mencegahnya

Baca juga: Pemkab Kotim alokasikan Rp50 miliar untuk pengobatan warga tidak mampu


Pewarta : Norjani
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024