Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Halikinnor sangat selektif dalam memilih pejabat yang akan memimpin tiga satuan organisasi perangkat daerah strategis yaitu Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Dinas Pendidikan dan Direktur RSUD dr Murjani Sampit.
"Saya tidak ingin terburu-buru karena instansi ini berkaitan dengan visi dan misi bupati dan pemerintahan ini. Saya akan mengevaluasi dulu. Apalagi ini instansi teknis," kata Halikinnor di Sampit, Minggu.
Tiga SOPD strategis tersebut belum mempunyai pemimpin definitif. Ketiganya masih dipimpin seorang pelaksana tugas kepala dinas maupun pelaksana tugas direktur.
Jabatan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang kini lowong setelah ditinggal pejabat sebelumnya yaitu Machmoer yang sudah cukup lama menduduki jabatan itu. Machmoer dimutasi menjadi Kepala Dinas Lingkungan Hidup.
Bupati kemudian menunjuk Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kaspul Zain menjadi Pelaksana Tugas Kepala Dinas tersebut.
Begitu pula jabatan Kepala Dinas Pendidikan setelah ditinggalkan Suparmadi yang dimutasi menjadi Kepala Dinas DP3AP2KB. Bupati menunjuk Sekretaris Dinas Pendidikan Susiawati menjadi Pelaksana Tugas Kepala Dinas setempat.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Direktur RSUD dr Murjani Sampit masih dipercayakan kepada dr Sutriso yang menduduki jabatan itu sejak 1 Juli 2021. Beberapa waktu lalu bupati memberi kesempatan kepada sejumlah dokter yang berminat memimpin rumah sakit itu menyampaikan paparan visi dan misi, namun hingga kini bupati belum memutuskan siapa yang dipilih menjadi pejabat definitif.
Halikinnor yakin untuk sementara ini ketiga SOPD itu tetap bisa optimal berjalan dengan dipimpin pelaksana tugas. Dia yakin pejabat yang diamanahi menjadi pelaksana tugas tersebut mampu menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan baik, apalagi kewenangannya juga sama dengan pejabat definitif.
Baca juga: Jenazah pegawai RSUD dr Murjani Sampit ditemukan di parit
Menurut Halikinnor, bidang infrastruktur, pendidikan dan kesehatan merupakan bagian dari prioritas pembangunan di masa pemerintahannya bersama Wakil Bupati Irawati. Untuk itu dia ingin menempatkan orang yang benar-benar tepat memimpin di tiga instansi tersebut.
Dia mengakui cukup banyak pejabat yang dinilai memenuhi syarat untuk menduduki jabatan itu. Namun dirinya masih akan menilai dan mengevaluasi terlebih dulu sebelum mengambil keputusan memilih pejabat definitif.
Pengisian jabatan pimpinan tinggi pratama itu juga masih dipertimbangkan, apakah melalui seleksi terbuka atau mutasi. Mereka yang dipilih nantinya adalah yang benar-benar tepat dan diharapkan bisa bekerja optimal.
"Untuk itu yang menjabat itu harus memahami visi dan misi bupati sehingga mereka bisa menerjemahkannya dengan baik dalam program pembangunan. Begitu juga di bidang Pendidikan, khususnya dalam hal peningkatan sumber daya manusia. Sangat penting sekali karena tidak hanya mengurus bangunan sekolah, tetapi juga kualitas pendidikan yang kita harapkan," demikian Halikinnor.
Baca juga: Warga Sampit temukan bayi perempuan dalam kardus di dekat parit
Baca juga: Bupati curiga Omicron sudah berjangkit di Kotim
Baca juga: DPRD Kotim minta penerapan protokol kesehatan di sekolah diperketat
"Saya tidak ingin terburu-buru karena instansi ini berkaitan dengan visi dan misi bupati dan pemerintahan ini. Saya akan mengevaluasi dulu. Apalagi ini instansi teknis," kata Halikinnor di Sampit, Minggu.
Tiga SOPD strategis tersebut belum mempunyai pemimpin definitif. Ketiganya masih dipimpin seorang pelaksana tugas kepala dinas maupun pelaksana tugas direktur.
Jabatan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang kini lowong setelah ditinggal pejabat sebelumnya yaitu Machmoer yang sudah cukup lama menduduki jabatan itu. Machmoer dimutasi menjadi Kepala Dinas Lingkungan Hidup.
Bupati kemudian menunjuk Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kaspul Zain menjadi Pelaksana Tugas Kepala Dinas tersebut.
Begitu pula jabatan Kepala Dinas Pendidikan setelah ditinggalkan Suparmadi yang dimutasi menjadi Kepala Dinas DP3AP2KB. Bupati menunjuk Sekretaris Dinas Pendidikan Susiawati menjadi Pelaksana Tugas Kepala Dinas setempat.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Direktur RSUD dr Murjani Sampit masih dipercayakan kepada dr Sutriso yang menduduki jabatan itu sejak 1 Juli 2021. Beberapa waktu lalu bupati memberi kesempatan kepada sejumlah dokter yang berminat memimpin rumah sakit itu menyampaikan paparan visi dan misi, namun hingga kini bupati belum memutuskan siapa yang dipilih menjadi pejabat definitif.
Halikinnor yakin untuk sementara ini ketiga SOPD itu tetap bisa optimal berjalan dengan dipimpin pelaksana tugas. Dia yakin pejabat yang diamanahi menjadi pelaksana tugas tersebut mampu menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan baik, apalagi kewenangannya juga sama dengan pejabat definitif.
Baca juga: Jenazah pegawai RSUD dr Murjani Sampit ditemukan di parit
Menurut Halikinnor, bidang infrastruktur, pendidikan dan kesehatan merupakan bagian dari prioritas pembangunan di masa pemerintahannya bersama Wakil Bupati Irawati. Untuk itu dia ingin menempatkan orang yang benar-benar tepat memimpin di tiga instansi tersebut.
Dia mengakui cukup banyak pejabat yang dinilai memenuhi syarat untuk menduduki jabatan itu. Namun dirinya masih akan menilai dan mengevaluasi terlebih dulu sebelum mengambil keputusan memilih pejabat definitif.
Pengisian jabatan pimpinan tinggi pratama itu juga masih dipertimbangkan, apakah melalui seleksi terbuka atau mutasi. Mereka yang dipilih nantinya adalah yang benar-benar tepat dan diharapkan bisa bekerja optimal.
"Untuk itu yang menjabat itu harus memahami visi dan misi bupati sehingga mereka bisa menerjemahkannya dengan baik dalam program pembangunan. Begitu juga di bidang Pendidikan, khususnya dalam hal peningkatan sumber daya manusia. Sangat penting sekali karena tidak hanya mengurus bangunan sekolah, tetapi juga kualitas pendidikan yang kita harapkan," demikian Halikinnor.
Baca juga: Warga Sampit temukan bayi perempuan dalam kardus di dekat parit
Baca juga: Bupati curiga Omicron sudah berjangkit di Kotim
Baca juga: DPRD Kotim minta penerapan protokol kesehatan di sekolah diperketat