Kuala Kurun (ANTARA) - Bupati Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Jaya S Monong yang juga Ketua Perwakilan Majelis Sinode Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) berharap, Resort dan Jemaat GKE Kuala Kurun bisa mandiri.
Madiri yang dimaksud adalah dalam hal pendanaan guna mendukung pelaksanaan pelayanan, kata Jaya saat melakukan peletakan batu pertama pembangunan rumah toko (ruko) Resort dan Jemaat GKE Kuala Kurun di Kuala Kurun, Minggu.
"Maksud dan tujuan didirikannya ruko ini adalah untuk kemandirian dana, untuk menopang pelayanan. Saya harap pembangunan ruko bisa berjalan dan selesai dengan baik," ucapnya.
Secara khusus, ayah dari Zefanya Naila dan Ester Gloria ini meminta kepada panitia pembangunan agar merancang dengan baik ruko yang akan dibangun, berikut sarana pendukung seperti tempat parkir pengunjung.
Orang nomor satu di kabupaten bermoto ‘Habangkalan Penyang Karuhei Tatau’ ini mengingatkan, jangan sampai parkiran ruko tidak dipikirkan dan akan mengganggu pengguna jalan di sekitar ruko.
Dikatakan olehnya, pembangunan ruko tentunya memerlukan anggaran yang tidak sedikit, sehingga diperlukan dukungan dari berbagai pihak agar pembangunan ruko dapat berjalan dan selesai dengan baik.
Suami dari Mimie Mariatie ini mengajak, jemaat untuk turut membantu pembangunan ruko, dengan menyumbangkan dana secara sukarela. Pada kesempatan itu Jaya tak hanya mengajak, namun dia juga turut menyumbangkan sejumlah dana secara pribadi.
Baca juga: Bupati Gumas soroti belum optimalnya penyerapan anggaran
Sebelumnya, Ketua panitia pembangunan Naftali mengatakan, ruko nantinya diperuntukkan bagi kepentingan bersama dalam upaya gereja untuk mewujudkan kemandirian dana melewati usaha, yang akan berguna untuk menopang pelayanan serta menjadi sarana kesaksian.
Panitia bekerja dan mempersiapkan segala sesuatu untuk memulai langkah pelaksanaan pembangunan, dengan membuat gambar dan rencana anggaran biaya (RAB), sebagai dasar dan pedoman untuk bekerja. Di mana bangunan ruko ini berjumlah empat pintu dengan total ukuran 190 meter persegi, dan ukuran per satu pintu luas lima meter dan panjang 9,5 meter.
"Dana yang diperlukan senilai Rp697,7 juta dan dana yang tersedia saat ini senilai Rp175 juta, sehingga kekurangan dana senilai Rp522,7 juta," demikian Naftali.
Baca juga: Bupati berharap transformasi perpustakaan ubah paradigma masyarakat Gumas
Baca juga: Panen perdana, Bupati sebut awal pengembangan perikanan di Gumas
Madiri yang dimaksud adalah dalam hal pendanaan guna mendukung pelaksanaan pelayanan, kata Jaya saat melakukan peletakan batu pertama pembangunan rumah toko (ruko) Resort dan Jemaat GKE Kuala Kurun di Kuala Kurun, Minggu.
"Maksud dan tujuan didirikannya ruko ini adalah untuk kemandirian dana, untuk menopang pelayanan. Saya harap pembangunan ruko bisa berjalan dan selesai dengan baik," ucapnya.
Secara khusus, ayah dari Zefanya Naila dan Ester Gloria ini meminta kepada panitia pembangunan agar merancang dengan baik ruko yang akan dibangun, berikut sarana pendukung seperti tempat parkir pengunjung.
Orang nomor satu di kabupaten bermoto ‘Habangkalan Penyang Karuhei Tatau’ ini mengingatkan, jangan sampai parkiran ruko tidak dipikirkan dan akan mengganggu pengguna jalan di sekitar ruko.
Dikatakan olehnya, pembangunan ruko tentunya memerlukan anggaran yang tidak sedikit, sehingga diperlukan dukungan dari berbagai pihak agar pembangunan ruko dapat berjalan dan selesai dengan baik.
Suami dari Mimie Mariatie ini mengajak, jemaat untuk turut membantu pembangunan ruko, dengan menyumbangkan dana secara sukarela. Pada kesempatan itu Jaya tak hanya mengajak, namun dia juga turut menyumbangkan sejumlah dana secara pribadi.
Baca juga: Bupati Gumas soroti belum optimalnya penyerapan anggaran
Sebelumnya, Ketua panitia pembangunan Naftali mengatakan, ruko nantinya diperuntukkan bagi kepentingan bersama dalam upaya gereja untuk mewujudkan kemandirian dana melewati usaha, yang akan berguna untuk menopang pelayanan serta menjadi sarana kesaksian.
Panitia bekerja dan mempersiapkan segala sesuatu untuk memulai langkah pelaksanaan pembangunan, dengan membuat gambar dan rencana anggaran biaya (RAB), sebagai dasar dan pedoman untuk bekerja. Di mana bangunan ruko ini berjumlah empat pintu dengan total ukuran 190 meter persegi, dan ukuran per satu pintu luas lima meter dan panjang 9,5 meter.
"Dana yang diperlukan senilai Rp697,7 juta dan dana yang tersedia saat ini senilai Rp175 juta, sehingga kekurangan dana senilai Rp522,7 juta," demikian Naftali.
Baca juga: Bupati berharap transformasi perpustakaan ubah paradigma masyarakat Gumas
Baca juga: Panen perdana, Bupati sebut awal pengembangan perikanan di Gumas