Sampit (ANTARA) - Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah terus mendorong peningkatan kualitas pembinaan olahraga bagi anak usia dini, salah satunya melalui penguatan kapasitas guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (Penjaskes).
"Ini sangat bagus karena guru Penjaskes memiliki peran penting dalam membantu pembinaan olahraga bagi anak usia dini. Saat ini pelatihan untuk guru Penjaskes SD dan SMP, nanti ajak lagi PAUD, karena termasuk susah mengajak anak-anak berolahraga," ujar Staf Ahli Bupati Kotawaringin Timur Najmi Fuadi di Sampit, Selasa.
Apresiasi itu disampaikan Najmi saat membuka pelatihan manajemen organisasi olahraga untuk guru Penjaskes di sekolah tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kotawaringin Timur.
Pelatihan diikuti 35 peserta yang merupakan guru Penjaskes tingkat SD dan SMP negeri maupun swasta. Narasumber yang dihadirkan yaitu Kepala Dispora Wim RK Benung, Ketua KONI Kotawaringin Timur Ahyar Umar dan pengurus PSSI setempat.
Menurut Najmi, peran guru Penjaskes sangat penting dalam pembentukan karakter dan sikap peserta didik. Dibutuhkan guru yang profesional karena perannya dalam pengembangan manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, manusia yang berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri yang demokratis dan bertanggung jawab.
Baca juga: Pemkab Kotim berupaya meningkatkan kembali aktivitas di Pusat Perbelanjaan Mentaya
Untuk menjadi guru yang profesional dibutuhkan pemahaman agar dapat menerapkan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan kegiatan pembelajaran, melakukan penilaian pembelajaran, dan mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran.
Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan merupakan bagian penting dari pendidikan secara keseluruhan, dengan tujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih, melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.
"Saat saya menjabat Kadispora, kegiatan ini rutin kita laksanakan. Saya berharap ini dilaksanakan terus-menerus, siapapun kepala dinasnya nanti. Bahkan kegiatannya bisa dilaksanakan di kecamatan. Anggarannya harus didukung," demikian Najmi Fuadi.
Kepala Dispora Kotawaringin Timur Wim RK Benung mengatakan, pelatihan olahraga dimulai dari usia ini sehingga diharapkan kemampuan sudah tercetak pada saat mereka dudu di bangku SD dan SMP. Mereka dilatih oleh guru-guru olahraga untuk Penjaskes di sekolah masing-masing dengan sistem manajemen olahraga.
"Di sini kita latih mereka itu dengan menyampaikan hal yang bisa mereka laksanakan di sekolah masing-masing dan pada saat nanti harapan kita dari sekolah itu akan muncul potensi atlet untuk Kabupaten Kotawaringin Timur," demikian Wim RK Benung.
Baca juga: Khawatir serangan buaya, SMPN 4 Sampit membuat kolam renang di halaman sekolah
Baca juga: Warga gembira usulan perbaikan jalan langsung disetujui Bupati Kotim
Baca juga: DPRD Kotim usulkan peningkatan infrastruktur kawasan ekonomi
"Ini sangat bagus karena guru Penjaskes memiliki peran penting dalam membantu pembinaan olahraga bagi anak usia dini. Saat ini pelatihan untuk guru Penjaskes SD dan SMP, nanti ajak lagi PAUD, karena termasuk susah mengajak anak-anak berolahraga," ujar Staf Ahli Bupati Kotawaringin Timur Najmi Fuadi di Sampit, Selasa.
Apresiasi itu disampaikan Najmi saat membuka pelatihan manajemen organisasi olahraga untuk guru Penjaskes di sekolah tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kotawaringin Timur.
Pelatihan diikuti 35 peserta yang merupakan guru Penjaskes tingkat SD dan SMP negeri maupun swasta. Narasumber yang dihadirkan yaitu Kepala Dispora Wim RK Benung, Ketua KONI Kotawaringin Timur Ahyar Umar dan pengurus PSSI setempat.
Menurut Najmi, peran guru Penjaskes sangat penting dalam pembentukan karakter dan sikap peserta didik. Dibutuhkan guru yang profesional karena perannya dalam pengembangan manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, manusia yang berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri yang demokratis dan bertanggung jawab.
Baca juga: Pemkab Kotim berupaya meningkatkan kembali aktivitas di Pusat Perbelanjaan Mentaya
Untuk menjadi guru yang profesional dibutuhkan pemahaman agar dapat menerapkan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan kegiatan pembelajaran, melakukan penilaian pembelajaran, dan mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran.
Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan merupakan bagian penting dari pendidikan secara keseluruhan, dengan tujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih, melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.
"Saat saya menjabat Kadispora, kegiatan ini rutin kita laksanakan. Saya berharap ini dilaksanakan terus-menerus, siapapun kepala dinasnya nanti. Bahkan kegiatannya bisa dilaksanakan di kecamatan. Anggarannya harus didukung," demikian Najmi Fuadi.
Kepala Dispora Kotawaringin Timur Wim RK Benung mengatakan, pelatihan olahraga dimulai dari usia ini sehingga diharapkan kemampuan sudah tercetak pada saat mereka dudu di bangku SD dan SMP. Mereka dilatih oleh guru-guru olahraga untuk Penjaskes di sekolah masing-masing dengan sistem manajemen olahraga.
"Di sini kita latih mereka itu dengan menyampaikan hal yang bisa mereka laksanakan di sekolah masing-masing dan pada saat nanti harapan kita dari sekolah itu akan muncul potensi atlet untuk Kabupaten Kotawaringin Timur," demikian Wim RK Benung.
Baca juga: Khawatir serangan buaya, SMPN 4 Sampit membuat kolam renang di halaman sekolah
Baca juga: Warga gembira usulan perbaikan jalan langsung disetujui Bupati Kotim
Baca juga: DPRD Kotim usulkan peningkatan infrastruktur kawasan ekonomi