Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Halikinnor ikut menghadiri pemakaman Kevin Pratama, seorang pelajar SMK yang meninggal dunia dalam musibah kebakaran di Kelurahan Kota Besi Hulu Kecamatan Kota Besi.
"Saya atas nama pemerintah daerah, pribadi dan keluarga turut berduka cita atas musibah ini. Semoga ananda Kevin mendapat tempat terbaik di sisi Allah dan pihak keluarga yang ditinggal diberi ketabahan. Ini sudah kehendak Allah," kata Halikinnor, Sabtu.
Halikinnor sengaja bertolak dari Sampit menuju Kelurahan Kota Besi Hulu untuk menghadiri pemakaman Kevin. Usai menghadiri beberapa undangan warga di Sampit, dia bergegas menuju Kota Besi.
Halikinnor tiba saat prosesi pemakaman sedang berlangsung. Dia berbaur dengan keluarga almarhum serta puluhan warga setempat yang ikut menghadiri pemakaman.
Suasana haru sangat terasa. Orang tua Kevin terlihat sangat berduka, khususnya ibu almarhum yang terlihat terus menangis. Teman almarhum juga turut menghadiri pemakaman.
Halikinnor terlihat akrab dengan warga setempat karena dia memang pernah cukup lama tinggal di Kota Besi saat mulai merintis karier menjadi seorang pegawai negeri sipil yakni staf di Kecamatan Kota Besi.
"Kita ikhlaskan dan doakan almarhum. Ini juga menjadi pengingat bagi kita semua bahwa kita tidak tahu sampai kapan umur kita. Semoga almarhum dan kita semua diampuni segala dosa," ujar Halikinnor.
Baca juga: PT SSM, PT MAS dan PT GAP tingkatkan sosialisasi pencegahan dan penanggulangan karhutla
Kejadian memilukan ini memang sangat mengejutkan. Pihak keluarga dan warga setempat tak menyangka Kevin akan pergi untuk selamanya akibat musibah tersebut. Padahal sehari sebelumnya almarhum terlihat baik-baik saja.
"Dia kebetulan sedang magang di tempat saya di Sampit. Kemarin dia minta izin pulang ke Kota Besi. Biasanya kadang dia pulang ke rumah neneknya di Sampit. Anaknya baik. Makanya saya kaget dan langsung melayat ketika salah seorang rekannya almarhum menyampaikan kabar duka ini," kata salah seorang pelayat.
Camat Kota Besi Gusti Mukafi mengatakan, kebakaran terjadi sekitar pukul 04.50 WIB. Kebakaran dengan cepat meluas karena semua rumah warga terbuat dari kayu dan jaraknya berdekatan.
Hasil pendataan, lima rumah hangus terbakar dan dua rumah ikut terdampak atau rusak. Kejadian ini menyebabkan 10 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal dan satu warga meninggal dunia.
"Almarhum ananda Kevin ditemukan di lokasi rumahnya yang terbakar. Dia tidak sempat menyelamatkan diri dan warga juga tidak sempat membantu karena api sangat cepat membesar. Kami semua merasa berduka atas musibah ini," ujar Mukafi.
Sementara itu, Bupati Halikinnor dan Wakil Bupati Irawati bersama pejabat lainnya terlihat mengunjungi korban kebakaran di lokasi kejadian. Selain mendirikan dapur umum, pemerintah daerah juga memberikan bantuan kepada para korban kebakaran.
Baca juga: Kebakaran besar di Kotim renggut nyawa seorang pelajar
Baca juga: Musorprovlub KONI Kalteng ditegaskan belum ada hasil
Baca juga: Sekolah di pelosok Kotim bersemangat ikuti pengimbasan praktik baik IKM
"Saya atas nama pemerintah daerah, pribadi dan keluarga turut berduka cita atas musibah ini. Semoga ananda Kevin mendapat tempat terbaik di sisi Allah dan pihak keluarga yang ditinggal diberi ketabahan. Ini sudah kehendak Allah," kata Halikinnor, Sabtu.
Halikinnor sengaja bertolak dari Sampit menuju Kelurahan Kota Besi Hulu untuk menghadiri pemakaman Kevin. Usai menghadiri beberapa undangan warga di Sampit, dia bergegas menuju Kota Besi.
Halikinnor tiba saat prosesi pemakaman sedang berlangsung. Dia berbaur dengan keluarga almarhum serta puluhan warga setempat yang ikut menghadiri pemakaman.
Suasana haru sangat terasa. Orang tua Kevin terlihat sangat berduka, khususnya ibu almarhum yang terlihat terus menangis. Teman almarhum juga turut menghadiri pemakaman.
Halikinnor terlihat akrab dengan warga setempat karena dia memang pernah cukup lama tinggal di Kota Besi saat mulai merintis karier menjadi seorang pegawai negeri sipil yakni staf di Kecamatan Kota Besi.
"Kita ikhlaskan dan doakan almarhum. Ini juga menjadi pengingat bagi kita semua bahwa kita tidak tahu sampai kapan umur kita. Semoga almarhum dan kita semua diampuni segala dosa," ujar Halikinnor.
Baca juga: PT SSM, PT MAS dan PT GAP tingkatkan sosialisasi pencegahan dan penanggulangan karhutla
Kejadian memilukan ini memang sangat mengejutkan. Pihak keluarga dan warga setempat tak menyangka Kevin akan pergi untuk selamanya akibat musibah tersebut. Padahal sehari sebelumnya almarhum terlihat baik-baik saja.
"Dia kebetulan sedang magang di tempat saya di Sampit. Kemarin dia minta izin pulang ke Kota Besi. Biasanya kadang dia pulang ke rumah neneknya di Sampit. Anaknya baik. Makanya saya kaget dan langsung melayat ketika salah seorang rekannya almarhum menyampaikan kabar duka ini," kata salah seorang pelayat.
Camat Kota Besi Gusti Mukafi mengatakan, kebakaran terjadi sekitar pukul 04.50 WIB. Kebakaran dengan cepat meluas karena semua rumah warga terbuat dari kayu dan jaraknya berdekatan.
Hasil pendataan, lima rumah hangus terbakar dan dua rumah ikut terdampak atau rusak. Kejadian ini menyebabkan 10 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal dan satu warga meninggal dunia.
"Almarhum ananda Kevin ditemukan di lokasi rumahnya yang terbakar. Dia tidak sempat menyelamatkan diri dan warga juga tidak sempat membantu karena api sangat cepat membesar. Kami semua merasa berduka atas musibah ini," ujar Mukafi.
Sementara itu, Bupati Halikinnor dan Wakil Bupati Irawati bersama pejabat lainnya terlihat mengunjungi korban kebakaran di lokasi kejadian. Selain mendirikan dapur umum, pemerintah daerah juga memberikan bantuan kepada para korban kebakaran.
Baca juga: Kebakaran besar di Kotim renggut nyawa seorang pelajar
Baca juga: Musorprovlub KONI Kalteng ditegaskan belum ada hasil
Baca juga: Sekolah di pelosok Kotim bersemangat ikuti pengimbasan praktik baik IKM