Jakarta (ANTARA) - Aktivitas perjalanan wisata, baik domestik maupun internasional, menggeliat seiring dengan status pandemi yang sudah dicabut.
Sambil berlibur melihat keindahan di berbagai destinasi, wisatawan bisa tetap berjalan-jalan sambil mempraktekkan konsep wisata ramah lingkungan untuk mendukung kelestarian bumi.
Merek perlengkapan perjalanan Samsonite, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa, membagikan lima cara yang bisa dilakukan untuk mendukung wisata yang ramah lingkungan.
Baca juga: Berikut waktu terbaik mengunjungi India, mulai dari cuaca hingga festival
1. Transportasi umum dan jalan kaki
Berlibur menggunakan kendaraan pribadi memang lebih nyaman dan mudah, wisatawan bisa mengatur waktu sesuka hati dan mengunjungi tempat-tempat yang diinginkan di tengah perjalanan pun lebih mudah.
Sementara itu, liburan naik transportasi diyakini bisa mengurangi emisi karbon dan membantu menjaga kualitas udara. Memperbanyak jalan kaki untuk mengunjungi destinasi yang dekat juga bermanfaat bagi kebugaran tubuh.
2. Penginapan ramah lingkungan
Memilih penginapan yang ramah lingkungan di destinasi wisata juga menjadi salah satu cara yang bisa dilakukan selama berlibur. Menurut Samsonite, ciri-ciri penginapan ramah lingkungan antara lain ialah menggunakan bahan baku atau produk ramah lingkungan, bebas asap rokok, menggunakan lampu hemat energi, memiliki sistem pengelolaan air dan sistem pengendalian polusi udara.
Baca juga: Korea Utara kembali buka pintu untuk warga asing
3. Hindari barang sekali pakai
Memakai barang sekali pakai selama liburan cukup menggoda karena wisatawan tidak perlu membawa selama bepergian. Barang itu bisa langsung dibuang setelah dipakai.
Barang sekali pakai pada umumnya terbuat dari plastik, yang menjadi salah satu masalah bagi lingkungan. Untuk mengurangi limbah, wisatawan bisa membawa sendiri alat makan, botol minum dan tas belanja demi menghindari barang sekali pakai.
4. Tiket elektronik
Memanfaatkan teknologi untuk mendukung perjalanan liburan juga bisa masuk kategori ramah lingkungan, misalnya tiket elektronik sehingga wisatawan tidak perlu mencetak tiket transportasi.
Selain tiket transportasi, biasanya bukti pemesanan hotel juga tersedia dalam bentuk elektronik.
5. Daur ulang koper lama
Samsonite mulai 6 sampai 15 Oktober menyediakan program Luggage Trade-In, konsumen bisa tukar-tambah koper dari berbagai merek.
Pimpinan Samsonite Indonesia Nadya Pertiwi mengatakan program tersebut adalah misi mereka dalam pelestarian lingkungan tanpa mengorbankan keseruan dan kenyamanan berlibur.
Baca juga: Kenali baik-buruk skema 'paylater' saat merencanakan perjalanan
Baca juga: Berikut ide untuk liburan yang lebih berwarna
Baca juga: Berikut rekomendasi wisata di Nusa Tenggara Timur
Sambil berlibur melihat keindahan di berbagai destinasi, wisatawan bisa tetap berjalan-jalan sambil mempraktekkan konsep wisata ramah lingkungan untuk mendukung kelestarian bumi.
Merek perlengkapan perjalanan Samsonite, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa, membagikan lima cara yang bisa dilakukan untuk mendukung wisata yang ramah lingkungan.
Baca juga: Berikut waktu terbaik mengunjungi India, mulai dari cuaca hingga festival
1. Transportasi umum dan jalan kaki
Berlibur menggunakan kendaraan pribadi memang lebih nyaman dan mudah, wisatawan bisa mengatur waktu sesuka hati dan mengunjungi tempat-tempat yang diinginkan di tengah perjalanan pun lebih mudah.
Sementara itu, liburan naik transportasi diyakini bisa mengurangi emisi karbon dan membantu menjaga kualitas udara. Memperbanyak jalan kaki untuk mengunjungi destinasi yang dekat juga bermanfaat bagi kebugaran tubuh.
2. Penginapan ramah lingkungan
Memilih penginapan yang ramah lingkungan di destinasi wisata juga menjadi salah satu cara yang bisa dilakukan selama berlibur. Menurut Samsonite, ciri-ciri penginapan ramah lingkungan antara lain ialah menggunakan bahan baku atau produk ramah lingkungan, bebas asap rokok, menggunakan lampu hemat energi, memiliki sistem pengelolaan air dan sistem pengendalian polusi udara.
Baca juga: Korea Utara kembali buka pintu untuk warga asing
3. Hindari barang sekali pakai
Memakai barang sekali pakai selama liburan cukup menggoda karena wisatawan tidak perlu membawa selama bepergian. Barang itu bisa langsung dibuang setelah dipakai.
Barang sekali pakai pada umumnya terbuat dari plastik, yang menjadi salah satu masalah bagi lingkungan. Untuk mengurangi limbah, wisatawan bisa membawa sendiri alat makan, botol minum dan tas belanja demi menghindari barang sekali pakai.
4. Tiket elektronik
Memanfaatkan teknologi untuk mendukung perjalanan liburan juga bisa masuk kategori ramah lingkungan, misalnya tiket elektronik sehingga wisatawan tidak perlu mencetak tiket transportasi.
Selain tiket transportasi, biasanya bukti pemesanan hotel juga tersedia dalam bentuk elektronik.
5. Daur ulang koper lama
Samsonite mulai 6 sampai 15 Oktober menyediakan program Luggage Trade-In, konsumen bisa tukar-tambah koper dari berbagai merek.
Pimpinan Samsonite Indonesia Nadya Pertiwi mengatakan program tersebut adalah misi mereka dalam pelestarian lingkungan tanpa mengorbankan keseruan dan kenyamanan berlibur.
Baca juga: Kenali baik-buruk skema 'paylater' saat merencanakan perjalanan
Baca juga: Berikut ide untuk liburan yang lebih berwarna
Baca juga: Berikut rekomendasi wisata di Nusa Tenggara Timur