Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan dukungan suara Golkar untuk bakal calon presiden Prabowo Subianto sudah diputuskan dan telah menjadi instruksi bagi seluruh kader.
"Suara presiden (capres, red) sudah diputus, sudah ada instruksi," kata Airlangga Hartarto di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, menjawab pertanyaan wartawan terkait kabar suara Golkar yang belum bulat mendukung Prabowo.
Airlangga juga merespons hasil survei Litbang Kompas yang menyebutkan bahwa konstituen Golkar yang paling banyak belum menentukan capres pilihannya dibanding konstituen partai lain.
Dilansir dari laporan Litbang Kompas, ada 37,8 persen pemilih Partai Golkar yang belum menentukan capres pilihannya.
"Kan kita belum 'putusin'. Artinya kita sudah 'putusin' capres, yang satunya (bakal cawapres) belum diputus," ucapnya.
Airlangga mengatakan bakal calon wakil presiden yang nanti akan diputuskan Golkar dipastikan harus sesuai dengan harapan rakyat.
"Harapan rakyat," kata Airlangga menjawab kemungkinan jika bakal cawapres yang akan diusung tidak sesuai harapan Golkar.
Airlangga mengatakan Golkar terus membuka komunikasi dengan partai lain guna membahas peta politik menjelang kontestasi Pemilu 2024.
Salah satunya hasil pertemuan antara Ketua DPP PDIP Puan Maharani dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan beberapa waktu lalu.
"Itu kan pertemuan beberapa minggu lalu, biasa lah. Komunikasi sudah ada, banyak lah yang 'dilaporin', soal politik sudah pasti kan," tuturnya.
Airlangga juga belum dapat memastikan apakah pertemuan itu merupakan siasat politik PDIP untuk menarik Golkar ke PDIP.
"Kalau itu harus ngomong langsung," katanya.
Dalam kesempatan itu, Airlangga juga menjawab situasi aktual seputar pengaruh tahun politik di jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju. "Baik sekali. Semuanya masih happy-happy," imbuhnya.
"Suara presiden (capres, red) sudah diputus, sudah ada instruksi," kata Airlangga Hartarto di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, menjawab pertanyaan wartawan terkait kabar suara Golkar yang belum bulat mendukung Prabowo.
Airlangga juga merespons hasil survei Litbang Kompas yang menyebutkan bahwa konstituen Golkar yang paling banyak belum menentukan capres pilihannya dibanding konstituen partai lain.
Dilansir dari laporan Litbang Kompas, ada 37,8 persen pemilih Partai Golkar yang belum menentukan capres pilihannya.
"Kan kita belum 'putusin'. Artinya kita sudah 'putusin' capres, yang satunya (bakal cawapres) belum diputus," ucapnya.
Airlangga mengatakan bakal calon wakil presiden yang nanti akan diputuskan Golkar dipastikan harus sesuai dengan harapan rakyat.
"Harapan rakyat," kata Airlangga menjawab kemungkinan jika bakal cawapres yang akan diusung tidak sesuai harapan Golkar.
Airlangga mengatakan Golkar terus membuka komunikasi dengan partai lain guna membahas peta politik menjelang kontestasi Pemilu 2024.
Salah satunya hasil pertemuan antara Ketua DPP PDIP Puan Maharani dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan beberapa waktu lalu.
"Itu kan pertemuan beberapa minggu lalu, biasa lah. Komunikasi sudah ada, banyak lah yang 'dilaporin', soal politik sudah pasti kan," tuturnya.
Airlangga juga belum dapat memastikan apakah pertemuan itu merupakan siasat politik PDIP untuk menarik Golkar ke PDIP.
"Kalau itu harus ngomong langsung," katanya.
Dalam kesempatan itu, Airlangga juga menjawab situasi aktual seputar pengaruh tahun politik di jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju. "Baik sekali. Semuanya masih happy-happy," imbuhnya.