Sampit (ANTARA) -
Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah melakukan skrining kesehatan pada Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun non ASN.
“Kami menyampaikan terkait dengan skrining kesehatan yang nantinya merupakan suatu keharusan bagi seluruh masyarakat. Pada 2023 kami sudah melakukan skrining pada OPD dan hasilnya mengecewakan,” kata Kepala Dinkes Kotim Umar Kaderi di Sampit, Selasa.
Ia menjelaskan, kegiatan ini merupakan upaya penerapan Program Integrasi Layanan Primer (ILP) dari Kementerian Kesehatan. Salah satunya kewajiban melakukan skrining kesehatan kepada seluruh masyarakat, baik di kota hingga pelosok desa.
Skrining kesehatan tersebut dimaksudkan supaya apabila yang bersangkutan terdeteksi gejala atau menderita suatu penyakit, dapat segera diberi advokasi atau arahan agar melaksanakan pengobatan lanjutan.
Sedangkan, jika yang bersangkutan dalam kondisi sehat atau tidak mengidap penyakit akan tetap diberikan penyuluhan agar dapat selalu menjaga kesehatan.
Pada akhir tahun lalu, Dinkes Kotim mulai menerapkan layanan tersebut dimulai dari OPD di lingkungan Pemkab Kotim. Hasilnya dari kurang lebih 30 dinas dan badan, hanya satu OPD yang mencapai kategori baik dengan nilai 23 persen, sisanya berada di kategori kurang dan cukup.
“Ini adalah warning (peringatan) bagi kita semua, bahwa pencegahan penyakit itu sangat penting daripada mengobati. Ini baru di OPD, belum tahu lagi di masyarakat, tapi kami yakin hasilnya tidak jauh berbeda,” ucap Umar.
Baca juga: Lapas Sampit berupaya wujudkan zero pungli
Baca juga: Lapas Sampit berupaya wujudkan zero pungli
Hasil skrining kesehatan ASN dan non ASN di lingkungan Pemkab Kotim ini diharapkan menjadi acuan, bukan hanya untuk tenaga pemerintahan, tapi seluruh masyarakat agar lebih memperhatikan kondisi kesehatan, karena lebih baik mencegah daripada mengobati.
“Mari sama-sama menjaga kesehatan, jaga pola makan dan pola hidup sehat dengan konsumsi makanan bergizi berimbang, rutin olahraga dan istirahat yang cukup,” imbaunya.
Sementara itu, Bupati Kotim Halikinnor mengaku baru mengetahui hasil skrining kesehatan OPD tersebut. Ia mengingatkan kepada seluruh tenaga pemerintahan di lingkungan Pemkab Kotim agar selalu menjaga kondisi kesehatan.
“Karena sebagai aparatur pemerintah harus sehat agar bisa mengabdi bagi masyarakat,” ucapnya.
Halikinnor juga mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang telah disediakan pemerintah, baik itu untuk peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan, maupun pemulihan. Jangan menunggu sakit parah baru berobat.
Baca juga: Pelatihan kerja di BLK Kotim kembali dibuka dan pendaftaran gratis
Baca juga: Bawaslu Kotim minta saksi peserta pemilu turut awasi pemungutan suara
Baca juga: Tingkatkan mutu layanan, Dinkes Kotim terapkan RME pada fasyankes
Baca juga: Pelatihan kerja di BLK Kotim kembali dibuka dan pendaftaran gratis
Baca juga: Bawaslu Kotim minta saksi peserta pemilu turut awasi pemungutan suara
Baca juga: Tingkatkan mutu layanan, Dinkes Kotim terapkan RME pada fasyankes