Sampit (ANTARA) - Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah (UKM) Perindustrian dan Perdagangan, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah mulai mendirikan tenda untuk persiapan Pasar Ramadhan 1445 Hijriah yang diupayakan lebih meriah dibanding tahun lalu.
“Kalau tahun sebelumnya menyiapkan 20 tenda, tahun ini ada tambahan 10 tenda. Artinya jumlah pedagang bertambah, sehingga diperkirakan Pasar Ramadhan tahun ini bakal lebih meriah,” kata Kepala Diskop UMK Perindag Kotim, Zulhaidir di Sampit, Sabtu.
Ia melanjutkan, lokasi Pasar Ramadhan masih sama seperti tahun 2023 lalu, yakni di Jalan Letnan Jenderal Siswondo Parman atau Jalan S Parman, kawasan Taman Kota Sampit.
Sebelumnya ada tiga alternatif lokasi yang ditawarkan, yakni Jalan S Parman, Jalan Yos Sudarso, dan halaman Pasar Eks Mentaya. Namun, berdasarkan rapat bersama dengan pihak terkait dan para pedagang atau pelaku UMKM disepakati lokasi Pasar Ramadhan 1445 Hijriah tetap di Jalan S Parman.
“Salah satu pertimbangannya karena lokasi itu sudah familiar di masyarakat sebagai lokasi Pasar Ramadhan, makanya disepakati Pasar Ramadhan tahun ini tetap di Jalan S Parman,” jelasnya.
Untuk penyelenggaraan Pasar Ramadhan tahun ini Diskop UMK Perindag Kotim menyiapkan kurang lebih 30 tenda berukuran 3 x 3 meter. Ada tambahan 10 tenda dibanding tahun lalu dan tidak menutup kemungkinan jumlah tenda yang dipasang akan bertambah seiring dengan bertambahnya pedagang yang mendaftar.
Masing-masing tenda akan diisi dua pedagang atau pelaku UMKM, sehingga estimasi sementara jumlah yang berpartisipasi ada 60 pedagang. Untuk pendaftaran pedagang ini diakomodir oleh kelompok pedagang yang sudah bekerja sama dengan dinas selama beberapa tahun terakhir.
Baca juga: Pemkab Kotim dukung RSUD Murjani jadi Rumah Sakit Pendidikan
“Ada dua kelompok pedagang yang akan mengisi Pasar Ramadhan, sebagian besar orang yang itu-itu saja, yang tiap tahun jualan di Pasar Ramadhan. Selain pedagang akan ada beberapa sponsor yang meramaikan,” ungkapnya.
Zulhaidir melanjutkan, pihaknya tidak memungut biaya tenda atau lapak yang digunakan pedagang untuk berjualan. Akan tetapi, pedagang hanya diminta untuk membayar biaya pemeliharaan, listrik, dan keamanan.
Berbeda dari tahun sebelumnya, Pasar Ramadhan di Sampit kali ini hanya digelar selama 25 hari. Keputusan diambil berdasarkan pertimbangan dari kondisi tahun sebelumnya.
“Biasanya seminggu jelang Lebaran itu Pasar Ramadhan sudah mulai sepi, makanya tahun ini kami gelar 25 hari saja. Sekaligus, memberikan keleluasaan pedagang untuk mempersiapkan Lebaran bersama keluarga,” jelasnya.
Pasar Ramadhan 1445 Hijriah di Sampit akan dibuka sesuai dengan ketentuan hari puasa pertama dari pemerintah, yakni 12 Maret 2024. Untuk memastikan setiap makanan dan minuman (mamin) yang dijual di Pasar Ramadhan aman dan layak konsumsi, pihaknya akan bekerja sama dengan BPOM Palangka Raya melakukan uji sampel mamin
Tak lupa, Zulhaidir mengingatkan kepada seluruh pedagang mamin agar mematuhi peraturan yang berlaku, terutama terkait higienes dan keamanan bahan mamin.
Baca juga: UMPR siap buka Fakultas Kedokteran Gigi pertama di Kalteng
Baca juga: UMPR gandeng RSUD Murjani Sampit untuk wujudkan Fakultas Kedokteran
Baca juga: Wabup Kotim bangga novel karya anak daerah dibuat jadi film
“Kalau tahun sebelumnya menyiapkan 20 tenda, tahun ini ada tambahan 10 tenda. Artinya jumlah pedagang bertambah, sehingga diperkirakan Pasar Ramadhan tahun ini bakal lebih meriah,” kata Kepala Diskop UMK Perindag Kotim, Zulhaidir di Sampit, Sabtu.
Ia melanjutkan, lokasi Pasar Ramadhan masih sama seperti tahun 2023 lalu, yakni di Jalan Letnan Jenderal Siswondo Parman atau Jalan S Parman, kawasan Taman Kota Sampit.
Sebelumnya ada tiga alternatif lokasi yang ditawarkan, yakni Jalan S Parman, Jalan Yos Sudarso, dan halaman Pasar Eks Mentaya. Namun, berdasarkan rapat bersama dengan pihak terkait dan para pedagang atau pelaku UMKM disepakati lokasi Pasar Ramadhan 1445 Hijriah tetap di Jalan S Parman.
“Salah satu pertimbangannya karena lokasi itu sudah familiar di masyarakat sebagai lokasi Pasar Ramadhan, makanya disepakati Pasar Ramadhan tahun ini tetap di Jalan S Parman,” jelasnya.
Untuk penyelenggaraan Pasar Ramadhan tahun ini Diskop UMK Perindag Kotim menyiapkan kurang lebih 30 tenda berukuran 3 x 3 meter. Ada tambahan 10 tenda dibanding tahun lalu dan tidak menutup kemungkinan jumlah tenda yang dipasang akan bertambah seiring dengan bertambahnya pedagang yang mendaftar.
Masing-masing tenda akan diisi dua pedagang atau pelaku UMKM, sehingga estimasi sementara jumlah yang berpartisipasi ada 60 pedagang. Untuk pendaftaran pedagang ini diakomodir oleh kelompok pedagang yang sudah bekerja sama dengan dinas selama beberapa tahun terakhir.
Baca juga: Pemkab Kotim dukung RSUD Murjani jadi Rumah Sakit Pendidikan
“Ada dua kelompok pedagang yang akan mengisi Pasar Ramadhan, sebagian besar orang yang itu-itu saja, yang tiap tahun jualan di Pasar Ramadhan. Selain pedagang akan ada beberapa sponsor yang meramaikan,” ungkapnya.
Zulhaidir melanjutkan, pihaknya tidak memungut biaya tenda atau lapak yang digunakan pedagang untuk berjualan. Akan tetapi, pedagang hanya diminta untuk membayar biaya pemeliharaan, listrik, dan keamanan.
Berbeda dari tahun sebelumnya, Pasar Ramadhan di Sampit kali ini hanya digelar selama 25 hari. Keputusan diambil berdasarkan pertimbangan dari kondisi tahun sebelumnya.
“Biasanya seminggu jelang Lebaran itu Pasar Ramadhan sudah mulai sepi, makanya tahun ini kami gelar 25 hari saja. Sekaligus, memberikan keleluasaan pedagang untuk mempersiapkan Lebaran bersama keluarga,” jelasnya.
Pasar Ramadhan 1445 Hijriah di Sampit akan dibuka sesuai dengan ketentuan hari puasa pertama dari pemerintah, yakni 12 Maret 2024. Untuk memastikan setiap makanan dan minuman (mamin) yang dijual di Pasar Ramadhan aman dan layak konsumsi, pihaknya akan bekerja sama dengan BPOM Palangka Raya melakukan uji sampel mamin
Tak lupa, Zulhaidir mengingatkan kepada seluruh pedagang mamin agar mematuhi peraturan yang berlaku, terutama terkait higienes dan keamanan bahan mamin.
Baca juga: UMPR siap buka Fakultas Kedokteran Gigi pertama di Kalteng
Baca juga: UMPR gandeng RSUD Murjani Sampit untuk wujudkan Fakultas Kedokteran
Baca juga: Wabup Kotim bangga novel karya anak daerah dibuat jadi film