Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah melalui Dinas Perhubungan (Dishub) setempat menyiapkan anggaran Rp550 untuk peremajaan alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) atau lampu lalu lintas
“Traffic light (lampu lalu lintas) yang mati tahun ini akan diperbaiki semua, tapi masih dalam proses. Selain itu, ada beberapa titik yang akan dilakukan peremajaan,” kata Kepala Dishub Kotim Suparmadi di Sampit, Jumat.
Ia menyampaikan, anggaran Rp550 juta tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Murni Kotim tahun 2024. Rencananya anggaran tersebut akan digunakan untuk peremajaan tiga traffic light di Kota Sampit.
Dengan rincian sebagai berikut, traffic light simpang tiga Jalan Achmad Yani - Jalan Suprapto atau depan Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DKP) Kotim senilai Rp200 juta.
Traffic light simpang empat Jalan Siswondo Parman - Jalan RA Kartini atau dibelakang SMPN 1 Sampit senilai Rp250 juta. Lalu, simpang empat Jalan Pemuda - Jalan Tjilik Riwut - Jalan Pramuka senilai Rp100 juta.
Ketiga titik traffic light ini dipilih untuk peremajaan karena kondisi kerusakannya dinilai sudah parah dan tak cukup hanya dengan perbaikan biasa.
“Kalau kerusakan kecil kami akan menurunkan petugas teknis, tapi kalau yang di depan DKP itu memang agak parah dan tidak bisa lagi diperbaiki, harus service total,” jelasnya.
Baca juga: Tiga orang terluka akibat kebakaran di Sampit
Di Kota Sampit ada 16 traffic light. Suparmadi tak memungkiri cukup banyak traffic light yang sering mati. Menurutnya, hal tersebut disebabkan beberapa faktor, antara lain kondisi cuaca, getaran dari kendaraan yang melintas, dan termakan usia.
Dishub Kotim pun berupaya untuk terus melakukan perbaikan hingga peremajaan secara bertahap, agar semua traffic light dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Meski, ia tidak menyebutkan secara pasti waktu peremajaan tersebut dilaksanakan.
“Intinya tahun ini kita proses semua traffic light yang bermasalah, semoga tidak ada hambatan. Kami berupaya agar traffic light itu bisa berfungsi sebagaimana mestinya,” ucapnya.
Sementara itu, tak sedikit warga yang mengeluhkan traffic light yang mati di Kota Sampit, sehingga membuat lalu lintas semrawut.. Terutama di jalan yang arus lalu lintasnya cukup padat, seperti simpang empat Jalan Pemuda - Jalan Tjilik Riwut - Jalan Pramuka.
Salah seorang pengendara, Heny mengaku merasa tidak aman ketika melintas di persimpangan tersebut lantaran banyak pengendara yang melajukan kendaraan dengan kencang.
“Apalagi kalau jam berangkat dan pulang kerja jalanan pasti ramai, kebanyakan pengendara tidak mau mengalah bikin lalu lintas kurang aman dan nyaman,” ujarnya.
Heny pun berharap pemerintah daerah segera memperbaiki traffic light yang rusak demi keamanan dan keselamatan pengguna jalan.
Baca juga: Partisipasi pemilih Pemilu 2024 di Kotim capai 80 persen
Baca juga: Polres Kotim luncurkan inovasi 'Kelakai' untuk kemudahan pembuatan SIM
Baca juga: Bupati Kotim jadwalkan Safari Ramadhan ke kecamatan
“Traffic light (lampu lalu lintas) yang mati tahun ini akan diperbaiki semua, tapi masih dalam proses. Selain itu, ada beberapa titik yang akan dilakukan peremajaan,” kata Kepala Dishub Kotim Suparmadi di Sampit, Jumat.
Ia menyampaikan, anggaran Rp550 juta tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Murni Kotim tahun 2024. Rencananya anggaran tersebut akan digunakan untuk peremajaan tiga traffic light di Kota Sampit.
Dengan rincian sebagai berikut, traffic light simpang tiga Jalan Achmad Yani - Jalan Suprapto atau depan Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DKP) Kotim senilai Rp200 juta.
Traffic light simpang empat Jalan Siswondo Parman - Jalan RA Kartini atau dibelakang SMPN 1 Sampit senilai Rp250 juta. Lalu, simpang empat Jalan Pemuda - Jalan Tjilik Riwut - Jalan Pramuka senilai Rp100 juta.
Ketiga titik traffic light ini dipilih untuk peremajaan karena kondisi kerusakannya dinilai sudah parah dan tak cukup hanya dengan perbaikan biasa.
“Kalau kerusakan kecil kami akan menurunkan petugas teknis, tapi kalau yang di depan DKP itu memang agak parah dan tidak bisa lagi diperbaiki, harus service total,” jelasnya.
Baca juga: Tiga orang terluka akibat kebakaran di Sampit
Di Kota Sampit ada 16 traffic light. Suparmadi tak memungkiri cukup banyak traffic light yang sering mati. Menurutnya, hal tersebut disebabkan beberapa faktor, antara lain kondisi cuaca, getaran dari kendaraan yang melintas, dan termakan usia.
Dishub Kotim pun berupaya untuk terus melakukan perbaikan hingga peremajaan secara bertahap, agar semua traffic light dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Meski, ia tidak menyebutkan secara pasti waktu peremajaan tersebut dilaksanakan.
“Intinya tahun ini kita proses semua traffic light yang bermasalah, semoga tidak ada hambatan. Kami berupaya agar traffic light itu bisa berfungsi sebagaimana mestinya,” ucapnya.
Sementara itu, tak sedikit warga yang mengeluhkan traffic light yang mati di Kota Sampit, sehingga membuat lalu lintas semrawut.. Terutama di jalan yang arus lalu lintasnya cukup padat, seperti simpang empat Jalan Pemuda - Jalan Tjilik Riwut - Jalan Pramuka.
Salah seorang pengendara, Heny mengaku merasa tidak aman ketika melintas di persimpangan tersebut lantaran banyak pengendara yang melajukan kendaraan dengan kencang.
“Apalagi kalau jam berangkat dan pulang kerja jalanan pasti ramai, kebanyakan pengendara tidak mau mengalah bikin lalu lintas kurang aman dan nyaman,” ujarnya.
Heny pun berharap pemerintah daerah segera memperbaiki traffic light yang rusak demi keamanan dan keselamatan pengguna jalan.
Baca juga: Partisipasi pemilih Pemilu 2024 di Kotim capai 80 persen
Baca juga: Polres Kotim luncurkan inovasi 'Kelakai' untuk kemudahan pembuatan SIM
Baca juga: Bupati Kotim jadwalkan Safari Ramadhan ke kecamatan