Sampit (ANTARA) - Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menggelar sosialisasi dan tes urine peserta didik dan guru di SMKN 1 Sampit dalam rangka deteksi dini penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar. 

“Melalui kegiatan ini kami berupaya melakukan deteksi dini penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar, sekaligus upaya untuk menyelamatkan generasi muda dari bahaya narkoba,” kata Ketua BNK Kotim Irawati di Sampit, Senin. 

Dalam kegiatan tersebut BNK Kotim menggandeng sejumlah instansi terkait, diantaranya Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) dan Satuan Reskrim (Satres) Narkoba Polres Kotim. 

Sosialisasi yang disampaikan terkait pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN) dan prekursor narkotika (PN) yang diikuti dengan tes urine terhadap 90 guru dan sekitar 400 pelajar di SMKN 1 Sampit. 

Wanita yang juga menjabat sebagai Wakil Bupati Kotim ini menyampaikan sebelumnya pihaknya juga menggelar kegiatan serupa di SMAN 1 Sampit. Sekolah-sekolah ini dipilih karena merupakan sekolah favorit di Kotim, khususnya Kota Sampit, sehingga diharapkan dapat menjadi teladan bagi sekolah lainnya. 

Melalui kegiatan ini pihaknya ingin memberikan pembinaan dan arahan kepada para pelajar yang bisa dikatakan masih berada di usia labil dan penuh rasa ingin tahu agar tidak terjerumus ke hal-hal negatif, terutama yang berhubungan dengan narkoba, sebagai pemakai maupun pengedar. 

“Kita ingin agar anak-anak di Kotim menjadi anak yang hebat, karena mereka inilah generasi penerus kita. Kita ingin Kotim mempunyai masa depan yang cerah di bawah kepemimpinan mereka,” tuturnya. 

Irawati melanjutkan, setiap orang ada masa atau waktunya, termasuk dalam kepemimpinan. Maka dari itu, atas nama Pemkab maupun BNK Kotim pihaknya berupaya menyiapkan dan menjaga generasi muda dari pengaruh buruk narkoba sejak dini. 

Baca juga: Harga sayur di Sampit melonjak akibat petani gagal panen

Supaya ketika tiba masa bagi para generasi muda tersebut menjadi penerus kepemimpinan, mereka benar-benar layak dan mampu membawa Kotim menjadi lebih baik ke depannya. 

Apabila dari hasil tes urine ada pelajar maupun guru yang terindikasi menggunakan narkoba, maka BNK Kotim akan menyerahkan kepada Satres Narkoba untuk menindaklanjuti, khususnya bagi pelajar yang masih di bawah umur akan diberikan pembinaan dan pendampingan agar bisa lepas dari jeratan narkoba. 

“Kami pernah mendapati pelajar yang terindikasi narkoba, alhamdulillah setelah dilakukan pembinaan sekarang anak itu dinyatakan bersih dari narkoba. Tapi untuk SMKN 1 Sampit kami harap tidak ada yang terindikasi,” demikian Irawati. 

Sementara itu, Kepala SMKN 1 Sampit Suwandi mengaku bersyukur dengan kedatangan BNK Kotim yang memberikan sosialisasi sekaligus tes urine terhadap warga sekolah tersebut. 

Menurutnya, selama ini pihaknya tidak memiliki sumber daya untuk mendeteksi peredaran dan penyalahgunaan narkoba di sekolah tersebut, sehingga program BNK Kotim dinilai sangat membantu. 

“Dengan BNK masuk ke sekolah ini, kami bisa mendapat gambaran kondisi siswa kami dan bisa menindaklanjuti,” ucapnya. 

Ia menambahkan, jika hasil tes urine dinyatakan bebas dari narkoba artinya pembinaan yang dilakukan sekolah selama ini telah berjalan dengan baik.

Sebaliknya, jika ada pelajar yang terindikasi narkoba maka itu menjadi acuan pihaknya untuk meningkatkan pembinaan dan pendidikan terkait dampak dari penyalahgunaan narkoba. 

Baca juga: Tidak ada calon perseorangan di Pilkada Kotim

Baca juga: Tingkatkan kualitas pembelajaran, KKG di Mentaya Hilir Selatan gelar workshop

Baca juga: Kotim andalkan Tim Penanganan Konflik Sosial tangani permasalahan di sektor perkebunan


Pewarta : Devita Maulina
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024