Sampit (ANTARA) - Prihatin dengan musibah kebakaran yang menimpa warganya, Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah Halikinnor meninjau langsung dan menyalurkan bantuan bagi para korban, segera ketika dirinya tiba di Sampit setelah dari dinas luar kota.

“Kami menerima informasi bahwa kemarin terjadi musibah kebakaran yang menimpa kediaman anak-anak di Panti Asuhan Annida Qolbu. Peristiwa ini sangat memprihatinkan bagi kita semua, walau tidak ada korban jiwa tapi kerugian mereka cukup besar,” kata Halikinnor di Sampit, Kamis.

Bantuan yang disalurkan antara lain, uang tunai dan paket sandang pangan. Kemudian, bantuan dari Kementerian Sosial melalui Dinas Sosial Kotim berupa beras 25 kilogram, kasur lima lembar, makanan siap saji lima dus, kidware lima paket dan family kit tiga paket.

Dalam penyaluran bantuan ini, Halikinnor didampingi camat setempat dan sejumlah kepala dinas. Mereka bersama-sama mendengar aspirasi yang disampaikan korban kebakaran, sehingga bisa segera ditindaklanjuti.

Halikinnor menyampaikan, berdasarkan keterangan pemilik panti asuhan bangunan yang terbakar merupakan barak lima pintu, tiga diantaranya ditempati beberapa anak disabilitas, juru masak, dan ustadz atau tenaga pendidik di area panti. 

Tidak ada korban jiwa dari kejadian ini, karena ketika kejadian para penghuni tidak ada di tempat. Namun, akibat kejadian tersebut semua harta benda penghuni barak habis terbakar.

Disamping itu, material bangunan milik yayasan panti asuhan yang disimpan untuk keperluan renovasi masjid di dua barak yang tersisa, juga hangus.

Baca juga: BPBD Kotim dan UPR susun rencana penanggulangan bencana

“Inilah yang perlu menjadi perhatian kita bersama, makanya hari ini kami menyalurkan bantuan sekaligus mendengarkan apa saja kebutuhan mereka yang sangat mendesak dan perlu kita penuhi dulu,” ujarnya.

Ia menyebutkan, pemerintah daerah akan berupaya memenuhi aspirasi dari pihak panti asuhan, termasuk menyediakan tempat tinggal yang representatif bagi para korban. Namun, hal itu dilakukan secara bertahan dengan mengutamakan kebutuhan dasar terlebih dahulu, seperti makanan dan pakaian.

Halikinnor juga mengajak masyarakat Kotim yang mampu agar ikut memberikan bantuan untuk meringankan beban para korban kebakaran. Terlebih, Panti Asuhan Annida Qolbu tidak hanya menampung anak-anak normal, tapi juga anak berkebutuhan khusus (ABK). Bahkan, dari kejadian ini juga melibatkan mereka sebagai korbannya.

Dalam situasi normal, pihak panti asuhan harus memberikan perhatian ekstra untuk mengurus ABK ini. Apalagi, setelah musibah kebakaran terjadi mau tidak mau anak-anak tersebut harus diungsikan ke bangunan seadanya dengan perlengkapan yang terbatas.

Oleh sebab itu, diharapkan ada bantuan dari banyak pihak bukan hanya  pemerintah daerah, untuk meringankan beban dan penderitaan yang para korban alami.

“Mudah-mudahan para korban bisa sabar dan apapun bantuan yang kita salurkan bisa bermanfaat dan meringankan beban mereka,” demikian Halikinnor.

Dalam kesempatan berbeda, Wakil Bupati Kotim Irawati juga menyalurkan bantuan sembako dan lainnya untuk korban kebakaran di Panti Asuhan Annida Qolbu.

 Baca juga: Pemkab Kotim optimalkan kolaborasi untuk cegah sengketa dan konflik pertanahan

Melalui laman media sosialnya, Irawati mengungkapkan keprihatinan atas musibah kebakaran dan memotivasi para korban agar tetap sabar dan tegar menghadapi cobaan tersebut.

“Semoga para korban sabar dan ikhlas dengan musibah ini, karena insyaallah dibalik musibah pasti ada hikmah yang akan diberikan Allah kepada kita,” tuturnya.

Sementara itu, Pemilik Panti Asuhan Annida Qolbu, Sri Rohani menyampaikan terimakasih kepada pemerintah daerah, khususnya Bupati dan Wakil Bupati yang telah menyalurkan bantuan bagi pihaknya.

“Bantuan ini tentunya akan sangat bermanfaat bagi kami yang saat ini mendapat musibah. Mudah-mudahan Bupati dan Wabup sehat selalu,” ucapnya.

Kesempatan itu juga digunakan, Sri untuk menyampaikan aspirasi kepada pemerintah daerah, khususnya terkait sarana untuk mendukung operasional di panti asuhan, seperti mesin cuci, freezer, hingga laptop untuk administrasi panti. 

Ia mengaku, selama ini pihaknya jarang meminta bantuan kepada pemerintah daerah, sehingga ia berharap permintaan kali ini bisa dipenuhi.

“Kalau untuk kebutuhan makan kami sudah bisa makan sederhana, kami lebih berharap dibantu sesuatu yang bermanfaat dan tidak bisa kami beli,” demikian Sri.

Baca juga: Sudah 26 desa terdampak banjir di Kotim

Baca juga: Pemkab Kotim sediakan lahan untuk pembangunan SPBN

Baca juga: Bakal calon bupati semakin gencar menggalang dukungan jelang Pilkada Kotim


Pewarta : Devita Maulina
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024