Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Halikinnor memotivasi pemuda di daerah ini untuk tidak malu aktif di bidang seni dan budaya karena merupakan hal positif, sekaligus menjadi sarana pelestarian budaya daerah.
"Saya bangga dan salut dengan kalian yang muda-muda yang aktif di kegiatan seni dan budaya. Kalian jangan malu. Kalau bukan generasi muda, siapa lagi yang melestarikan kebudayaan kita ini. Makanya saya sangat mendukung," kata Halikinnor di Sampit, Kamis.
Harapan itu disampaikannya saat membuka Panen Karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SMAN 4 Sampit. Acara turut dihadiri Ketua DPRD Rinie dan Kepala Dinas Pendidikan Muhammad Irfansyah..
Acara diawali dengan penyambutan dengan pengalungan bunga oleh pelajar berpakaian adat Dayak. Selanjutnya, penampilan tarian Dayak oleh penari yang merupakan pelajar SMA yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman Sampit tersebut.
Sebelum penari meninggalkan lapangan, Halikinnor tiba-tiba beranjak dari kursi dan menghampiri para penari. Dia berbincang memberi motivasi, serta memberi bonus sebagai bentuk apresiasi dan dukungan terhadap para penari yang telah tampil.
Baca juga: Bupati Kotim ingatkan OPD jangan ganggu gugat anggaran gaji pegawai
"Dari dulu saya sangat mendukung pelestarian budaya kita, termasuk tari-tarian daerah ini. Saya meminta seluruh sekolah juga aktif membina kesenian di sekolah masing-masing agar menimbulkan ketertarikan dari seluruh pelajar kita," harap Halikinnor.
Dukungan serupa juga disampaikan Halikinnor kepada kelompok tari saat pelantikan Damang Kepala Adat Kecamatan Seranau, pekan lalu. Selain memberi bonus kepada penari, saat itu Halikinnor juga menerima dan berjanji mengupayakan pengadaan alat musik yang diusulkan oleh kelompok tari tersebut.
Menurut Halikinnor, kemajuan zaman tidak boleh membuat masyarakat melupakan adat istiadat dan budaya. Perlu ada upaya bersama untuk melestarikannya agar tidak sampai tenggelam dan punah ditelan zaman.
Satuan pendidikan juga bertanggung jawab untuk membantu pelestarian kebudayaan. Caranya dengan mengintensifkan pembinaan kesenian dan budaya bagi pelajar atau peserta didik.
"Pemerintah siap mendukung sangar maupun kelompok kesenian lainnya agar terus eksis dan berkembang. Kita sudah sering membantu peralatan musik untuk kelompok kesenian. Kami berharap kebudayaan daerah kita akan lestari dan terus berkembang.
Baca juga: BKPSDM siapkan pengisian jabatan Sekda Kotim
Baca juga: Lepas 57 ASN purnatugas, Bupati Kotim sebut setiap orang ada masanya
Baca juga: Disdik Kotim buka saluran pengaduan kecurangan PPDB
"Saya bangga dan salut dengan kalian yang muda-muda yang aktif di kegiatan seni dan budaya. Kalian jangan malu. Kalau bukan generasi muda, siapa lagi yang melestarikan kebudayaan kita ini. Makanya saya sangat mendukung," kata Halikinnor di Sampit, Kamis.
Harapan itu disampaikannya saat membuka Panen Karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SMAN 4 Sampit. Acara turut dihadiri Ketua DPRD Rinie dan Kepala Dinas Pendidikan Muhammad Irfansyah..
Acara diawali dengan penyambutan dengan pengalungan bunga oleh pelajar berpakaian adat Dayak. Selanjutnya, penampilan tarian Dayak oleh penari yang merupakan pelajar SMA yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman Sampit tersebut.
Sebelum penari meninggalkan lapangan, Halikinnor tiba-tiba beranjak dari kursi dan menghampiri para penari. Dia berbincang memberi motivasi, serta memberi bonus sebagai bentuk apresiasi dan dukungan terhadap para penari yang telah tampil.
Baca juga: Bupati Kotim ingatkan OPD jangan ganggu gugat anggaran gaji pegawai
"Dari dulu saya sangat mendukung pelestarian budaya kita, termasuk tari-tarian daerah ini. Saya meminta seluruh sekolah juga aktif membina kesenian di sekolah masing-masing agar menimbulkan ketertarikan dari seluruh pelajar kita," harap Halikinnor.
Dukungan serupa juga disampaikan Halikinnor kepada kelompok tari saat pelantikan Damang Kepala Adat Kecamatan Seranau, pekan lalu. Selain memberi bonus kepada penari, saat itu Halikinnor juga menerima dan berjanji mengupayakan pengadaan alat musik yang diusulkan oleh kelompok tari tersebut.
Menurut Halikinnor, kemajuan zaman tidak boleh membuat masyarakat melupakan adat istiadat dan budaya. Perlu ada upaya bersama untuk melestarikannya agar tidak sampai tenggelam dan punah ditelan zaman.
Satuan pendidikan juga bertanggung jawab untuk membantu pelestarian kebudayaan. Caranya dengan mengintensifkan pembinaan kesenian dan budaya bagi pelajar atau peserta didik.
"Pemerintah siap mendukung sangar maupun kelompok kesenian lainnya agar terus eksis dan berkembang. Kita sudah sering membantu peralatan musik untuk kelompok kesenian. Kami berharap kebudayaan daerah kita akan lestari dan terus berkembang.
Baca juga: BKPSDM siapkan pengisian jabatan Sekda Kotim
Baca juga: Lepas 57 ASN purnatugas, Bupati Kotim sebut setiap orang ada masanya
Baca juga: Disdik Kotim buka saluran pengaduan kecurangan PPDB