Awas! Bedak tabur berpotensi sebabkan bayi baru lahir sulit bernapas

Jumat, 19 Juli 2024 16:38 WIB

Jakarta (ANTARA) -
Dokter spesialis anak konsultan lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) menyatakan bedak tabur yang seringkali diberikan oleh orang tua usai memandikan bayi dapat berpotensi menyebabkan bayi yang baru lahir kesulitan bernapas.

“Itu tidak boleh, sudah enggak boleh (pakai bedak tabur). Ada penelitiannya kalau bayi baru lahir ditaburi bedak, dia akan terhirup dan masuk ke paru-paru. Dulu mungkin belum ada penelitiannya, tapi sekarang tidak boleh diberikan lagi,” kata dr. Attila Dewanti Poerboyo Sp.A (K) dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.

Menanggapi masih adanya orang tua yang memberikan bedak tabur pada bayi baru lahir, Attila menekankan bahwa bedak tabur memiliki berbentuk seperti serbuk-serbuk kecil yang mudah berterbangan di udara.

Dikarenakan bentuknya yang kecil dan sulit untuk dilihat oleh mata, bedak dapat dengan mudah menyebar dan masuk ke dalam saluran pernapasan bayi baik ketika sedang menangis maupun membuka mulutnya.

Baca juga: Sebabkan kanker,bedak bayi ini harus bayar Rp4 triliun

Menurutnya kebiasaan ini dapat memberikan dampak buruk yang berkepanjangan seperti anak terus menerus batuk, mengalami gangguan konsentrasi hingga sulit sekolah karena terganggu akan kondisi kesehatannya hingga bisa mengalami tumbuh kembang yang tidak optimal dibanding anak-anak lain.

“Jadi bedak sudah tidak kita pakai lagi seterusnya, mau di muka saja atau di seluruh bagian tubuh itu tidak boleh,” ucapnya.

Kondisi bayi dapat semakin parah, katanya, bila mempunyai riwayat alergi yang diturunkan oleh kedua orang tuanya.

Baca juga: Petugas gagalkan penyelundupan sabu dalam bedak bayi akan dikirim ke penghuni lapas

“Kalau ada alergi misalnya dari bapaknya ada asma dan ibunya alergi debu, maka si kecil akan membawa alergi sebesar 70-80 persen. Kalau Cuma salah satu, maka bayi akan membawa 50 persen, tapi kalau bapak ibunya tidak ada alergi dan kakek neneknya yang membawa alergi, itu akan bahaya. Paru-parunya bisa semakin sensitif dan jadi penyakit,” kata dia.

Dalam kesempatan itu, Attila turut mengingatkan bahwa tubuh bayi masih memiliki kulit yang lima kali lebih tipis daripada orang dewasa.

Selain itu, bayi masih berusaha beradaptasi dengan lingkungan sekitar sehingga baik orang tua atau anggota keluarga seperti kakek dan nenek, tidak boleh sembarang memberi sesuatu yang bersifat “asing” pada kulit bayi yang baru lahir.

“Nantinya bisa jadi kalau kulit bayi sensitif bisa jadi merah-merah. Jadi pilihlah produk bayi yang sudah teruji secara dermatologis dan sesuai dengan keadaan bayi. Apalagi kalau baru lahir, itu (produknya) harus khusus new born,” ujar perempuan yang melangsungkan praktik di Rumah Sakit Brawijaya Antasari Jakarta itu.

Baca juga: Saham perusahaan Johnson & Johnson turun akibat tuduhan ini

Baca juga: Jenis bedak yang disarankan dokter untuk kulit berjerawat

Pewarta : Hreeloita Dharma Shanti
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Peringati Hari Bakti Pemasyarakatan, Kemenkumham Kalteng tabur bunga di makam pahlawan

25 April 2024 18:04 Wib

Wagub Kalteng tabur dua juta benur udang vaname

10 March 2024 6:43 Wib

Dinas Perikanan tabur 14 ribu benih ikan di wilayah Danau Tundai

02 December 2023 17:51 Wib

Kapolda pimpin tabur bunga di Sungai Mentaya kenang pahlawan

27 June 2023 13:52 Wib, 2023

Buronan penipuan investasi bodong Rp5,9 miliar lebih ditangkap

26 May 2023 20:12 Wib, 2023
Terpopuler

Berikut profil Agustiar Sabran, cagub Kalteng untuk Pilkada 2024

Kabar Daerah - 17 September 2024 8:17 Wib

Legislator Gumas berharap Pilkada 2024 jadi ajang adu gagasan

Kabar Daerah - 13 September 2024 8:40 Wib

KPU Bartim minta masyarakat berikan masukan dan tanggapan paslon Pilkada 2024

Kabar Daerah - 15 September 2024 0:26 Wib

Jatim tantang Jabar di final PON 2024

Olahraga - 17 September 2024 6:19 Wib

Dispar terus motivasi warga jaga sanitasi dan kebersihan objek wisata di Kobar

Kabar Daerah - 18 September 2024 18:44 Wib