“Program ini rutin kita laksanakan setahun dua kali, kemarin di Danau Tahai dan Danau Hanjalutung dan juga kita laksanakan di Danau Tundai yaitu dengan menebar sebanyak 14 ribu benih ikan gabus,” kata Indri di Palangka Raya, Sabtu.
Indriarti mengatakan, kegiatan pelepasliaran benih ikan ini yang rutin dilaksanakan oleh Pemkot Palangka Raya bertujuan untuk menjaga keberadaan dan kelestarian ikan lokal di perairan umum.
Ia menambahkan, 'restocking' benih ikan lokal ini memang dilakukan di semua perairan di lima kecamatan yang ada di Kota Palangka Raya. Namun untuk pelaksanaanya dilakukan secara bergiliran.
“Tidak hanya di Danau Tundai, Danau Hanjalutung dan Danau Tahai saja, penebaran benih ikan ini kita laksanakan di semua perairan di lima Kecamatan di Kota Palangka Raya. Terlebih kita juga setiap tahunnya mendapatkan bantuan benih ikan dari Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin Kalimantan Selatan,” katanya.
Baca juga: Antisipasi banjir, BPBD Palangka Raya fokus bersihkan drainase
Dia pun mengajak masyarakat "Kota Cantik" bijak memanfaatkan potensi di danau tersebut. Caranya di antaranya seperti menangkap ikan dengan cara ramah lingkungan dan menjaga habitat alam agar ikan tetap dapat berkembang biak dengan baik.
Pelepasliaran benih ikan ini dipusatkan di tempat yang dinilai mengalami penurunan ketersediaan jumlah ikan yang biasa dipanen dan dikonsumsi para nelayan," katanya.
Selain itu juga untuk mengembalikan fungsi dan peran perairan umum sebagai ekosistem akuatik yang seimbang.
Masyarakat juga diminta tidak menggunakan jaring maupun racun dalam penangkap ikan agar tidak mematikan ikan-ikan kecil. Jika saat menangkap ikan terdapat anakan, masyarakat juga diminta melepaskan kembali agar dapat tumbuh besar.
"Harapan saya kegiatan ini memberikan manfaat langsung sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan hidup nelayan kecil. Selain itu sebagai penopang ekonomi masyarakat atau UMKM dalam membuat produk olahan berbahan ikan," katanya.
Kota Palangka Raya memiliki perairan seluas 515,8 kilometer yang terdiri dari luas sungai 100,09 Kilometer, rawa seluas 400,03 Kilometer dan danau seluas 13,63 kilometer.
Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah ini sendiri dilalui tiga sungai besar yakni Sungai Kahayan, Sungai Rungan dan Sungai Sabangau serta memiliki sebanyak 103 danau.