Sampit (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menggelar simulasi sistem pengamanan kota (sispamkota) untuk memastikan kesiapan personel dalam mengantisipasi gangguan keamanan selama tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
"Simulasi ini menunjukkan kepolisian beserta pemangku kepentingan sudah siap pengamanan Pilkada," kata Kapolres Kotim AKBP Resky Maulana Zulkarnain di Sampit, Senin.
Kegiatan simulasi dilaksanakan di halaman depan Stadion 29 November Sampit. Turut hadir Dandim 1015/Sampit, Ketua DPRD Kotim, Staf Ahli Bupati, Badan Kesbangpol, FKPD Kotim, Tokoh Adat, Organisasi Masyarakat dan lainnya.
Resky menyebutkan, antara Polres dengan seluruh pemangku kepentingan telah terjalin komunikasi, kolaborasi dan sinergisitas yang baik serta telah siap untuk menghadapi situasi dan kondisi apapun sehubungan dengan pelaksanaan Pilkada 2024.
"Koordinasi seluruh pemangku kepentingan ini sangat penting, sebab untuk pengamanan Pilkada ini Polres Kotim tidak bisa berdiri sendiri," imbuhnya.
Kegiatan simulasi ini merupakan hasil latihan selama seminggu terakhir. Simulasi dimulai dengan kegiatan patroli yang ditingkatkan jelang Pilkada. Pendekatan dan edukasi kepada masyarakat untuk bersama-sama menjaga situasi aman dan kondusif serta mengawasi jika adanya oknum provokator yang menyebarkan hoaks atau penggiringan opini, yang dapat memecah belah masyarakat.
Pengamanan di sekitar kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sehubungan dengan tahapan Pilkada, kampanye sampai dengan pengamanan Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Kemudian, upaya penanggulangan situasi genting seperti aksi unjuk rasa yang berujung anarkis dan sebagainya. Ada pula, simulasi penggerebekan sebuah bangunan yang ditempati oleh teroris hingga penembakan oleh sniper terhadap pelaku teror.
Simulasi dilakukan dengan cukup nyata, seperti adanya aksi saling dorong, pembakaran ban hingga pelemparan yang dilakukan peserta aksi kepada petugas. Hal ini bertujuan agar petugas benar-benar siap apabila terjadi situasi genting yang sebenarnya dan mungkin lebih parah.
Resky melanjutkan, dalam rangka pengamanan Pilkada 2024 Polres Kotim menyiapkan 406 personel meliputi personel Polres hingga Polsek jajaran, serta tambahan 1.300 personel PAM Swakarsa Linmas yang siap membantu.
Disamping itu, ada back up personel dari TNI yang siaga dan dapat dimintai bantuan sesuai dengan skala situasi yang terjadi. Pasalnya, dalam pengamanan Pilkada ini Polres Kotim telah membagi beberapa skenario sesuai dengan skala kerawanan yang terjadi.
"Apabila skala situasi mencapai skenario tiga, maka kami diharuskan untuk meminta back up personel dari Polda Kalteng, jadi permintaan back up ini disesuaikan dengan situasi dan kondisi," ujarnya.
Baca juga: 1.113 peserta ramaikan Expo Nasional MA Plus Keterampilan di Kotim
Sementara terkait pemetaan wilayah rawan konflik, Kapolres Kotim belum bisa menyampaikan secara detail. Lantaran, Pilkada baru akan memasuki tahap pendaftaran bakal calon sehingga belum diketahui secara pasti wilayah yang potensi kerawanannya meningkat.
"Tentu akan kami petakan berdasarkan indeks kerawanan masing-masing dan cara bertindak juga akan kami sesuaikan dengan situasi dan kondisi, tapi untuk saat ini belum bisa kami sampaikan secara detail," pungkasnya.
Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Wim RK Benung mengapresiasi upaya Polres dalam rangka mengamankan setiap tahapan Pilkada. Ia juga menyatakan, pemerintah daerah akan selalu siap berkoordinasi dan berkolaborasi dengan Polres dalam menjaga kamtibmas di Bumi Habaring Hurung.
"Kami bersama-sama berharap agar pelaksanaan pesta demokrasi di daerah kita berjalan lancar, aman dan kondusif. Untuk tentunya perlu komitmen dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan," demikian Wim.
Baca juga: Wakapolda Kalteng pastikan kesiapan Kotim hadapi Pilkada
Baca juga: Bapenda Kotim sebut reklame APK pilkada bebas pajak
Baca juga: Pemkab Kotim dukung pengembangan pendidikan vokasi
"Simulasi ini menunjukkan kepolisian beserta pemangku kepentingan sudah siap pengamanan Pilkada," kata Kapolres Kotim AKBP Resky Maulana Zulkarnain di Sampit, Senin.
Kegiatan simulasi dilaksanakan di halaman depan Stadion 29 November Sampit. Turut hadir Dandim 1015/Sampit, Ketua DPRD Kotim, Staf Ahli Bupati, Badan Kesbangpol, FKPD Kotim, Tokoh Adat, Organisasi Masyarakat dan lainnya.
Resky menyebutkan, antara Polres dengan seluruh pemangku kepentingan telah terjalin komunikasi, kolaborasi dan sinergisitas yang baik serta telah siap untuk menghadapi situasi dan kondisi apapun sehubungan dengan pelaksanaan Pilkada 2024.
"Koordinasi seluruh pemangku kepentingan ini sangat penting, sebab untuk pengamanan Pilkada ini Polres Kotim tidak bisa berdiri sendiri," imbuhnya.
Kegiatan simulasi ini merupakan hasil latihan selama seminggu terakhir. Simulasi dimulai dengan kegiatan patroli yang ditingkatkan jelang Pilkada. Pendekatan dan edukasi kepada masyarakat untuk bersama-sama menjaga situasi aman dan kondusif serta mengawasi jika adanya oknum provokator yang menyebarkan hoaks atau penggiringan opini, yang dapat memecah belah masyarakat.
Pengamanan di sekitar kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sehubungan dengan tahapan Pilkada, kampanye sampai dengan pengamanan Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Kemudian, upaya penanggulangan situasi genting seperti aksi unjuk rasa yang berujung anarkis dan sebagainya. Ada pula, simulasi penggerebekan sebuah bangunan yang ditempati oleh teroris hingga penembakan oleh sniper terhadap pelaku teror.
Simulasi dilakukan dengan cukup nyata, seperti adanya aksi saling dorong, pembakaran ban hingga pelemparan yang dilakukan peserta aksi kepada petugas. Hal ini bertujuan agar petugas benar-benar siap apabila terjadi situasi genting yang sebenarnya dan mungkin lebih parah.
Resky melanjutkan, dalam rangka pengamanan Pilkada 2024 Polres Kotim menyiapkan 406 personel meliputi personel Polres hingga Polsek jajaran, serta tambahan 1.300 personel PAM Swakarsa Linmas yang siap membantu.
Disamping itu, ada back up personel dari TNI yang siaga dan dapat dimintai bantuan sesuai dengan skala situasi yang terjadi. Pasalnya, dalam pengamanan Pilkada ini Polres Kotim telah membagi beberapa skenario sesuai dengan skala kerawanan yang terjadi.
"Apabila skala situasi mencapai skenario tiga, maka kami diharuskan untuk meminta back up personel dari Polda Kalteng, jadi permintaan back up ini disesuaikan dengan situasi dan kondisi," ujarnya.
Baca juga: 1.113 peserta ramaikan Expo Nasional MA Plus Keterampilan di Kotim
Sementara terkait pemetaan wilayah rawan konflik, Kapolres Kotim belum bisa menyampaikan secara detail. Lantaran, Pilkada baru akan memasuki tahap pendaftaran bakal calon sehingga belum diketahui secara pasti wilayah yang potensi kerawanannya meningkat.
"Tentu akan kami petakan berdasarkan indeks kerawanan masing-masing dan cara bertindak juga akan kami sesuaikan dengan situasi dan kondisi, tapi untuk saat ini belum bisa kami sampaikan secara detail," pungkasnya.
Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Wim RK Benung mengapresiasi upaya Polres dalam rangka mengamankan setiap tahapan Pilkada. Ia juga menyatakan, pemerintah daerah akan selalu siap berkoordinasi dan berkolaborasi dengan Polres dalam menjaga kamtibmas di Bumi Habaring Hurung.
"Kami bersama-sama berharap agar pelaksanaan pesta demokrasi di daerah kita berjalan lancar, aman dan kondusif. Untuk tentunya perlu komitmen dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan," demikian Wim.
Baca juga: Wakapolda Kalteng pastikan kesiapan Kotim hadapi Pilkada
Baca juga: Bapenda Kotim sebut reklame APK pilkada bebas pajak
Baca juga: Pemkab Kotim dukung pengembangan pendidikan vokasi