Sampit (ANTARA) - Wakil Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah Irawati meninjau langsung situasi di Terminal Patih Rumbih untuk memastikan kesiapan fasilitas maupun sumber daya manusia (SDM) demi kelancaran arus mudik Lebaran 2025.
“Saya bersama instansi terkait memantau langsung kegiatan ramp check dan pemeriksaan kesehatan di Terminal Patih Rumbih yang bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang mudik,” kata Irawati di Sampit, Rabu.
Dalam kegiatan itu ia didampingi Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan Kotim dan Kabag Pemerintahan Setda Kotim. Peninjauan dilakukan pada malam hari menyesuaikan dengan aktivitas bus yang melintas di terminal tersebut.
Irawati menjelaskan, kegiatan ini dalam rangka menindaklanjuti arahan dari Gubernur Kalteng, Kapolda Kalteng, Danrem 102/Pjg dan Kejati Kalteng untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang melaksanakan mudik pada Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.
Sejumlah pemeriksaan dilakukan untuk memastikan keamanan, keselamatan dan kelancaran arus mudik, meliputi uji kelaikan kendaraan atau ramp check dan pemeriksaan kesehatan bagi sopir dan kernet bus.
“Uji kelaikan seperti ban, lampu, rem dan lainnya yang diperiksa dan diberi stempel jika dinyatakan laik untuk perjalanan jauh. Kalau kendaraan memang tidak layak maka tidak bisa melanjutkan perjalanan,” ujarnya.
Kemudian untuk pemeriksaan kesehatan meliputi pengecekan tekanan darah, gula darah dan tes urine untuk memastikan sopir maupun kernet yang akan membawa penumpang mudik berada dalam kondisi sehat dan bersih dari penggunaan narkoba.
Baca juga: Ormas di Kotim berbagi takjil wujud syukur pengesahan UU TNI
Sementara, hasil pemeriksaan kesehatan menyatakan semua sopir dan kernet bersih dari narkoba, namun ada beberapa yang dalam kondisi gula darah maupun tekanan darah tinggi sehingga diminta untuk beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan.
“Hal ini dilakukan untuk meminimalkan risiko kecelakaan. Karena kita tidak ingin sopir yang membawa penumpang mudik yang tujuannya untuk bertemu keluarga dan merayakan Idul Fitri malah dalam kondisi yang membahayakan penumpang,” jelasnya.
Irawati menambahkan, data sementara jumlah pemudik yang melintas di Terminal Patih Rumbih mencapai 3.500 orang terdiri atas 500 penumpang turun dan 3000 penumpang naik.
Ia berharap semua pemeriksaan yang dilakukan diharapkan memberikan rasa aman bagi penumpang dan arus mudik di Terminal Patih Rumbih berjalan lancar dan tidak ada kendala.
Disisi lain, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kotim Nugroho Kuncoro Yudho menyampaikan setiap jenis pemeriksaan kesehatan yang dilakukan tentunya berhubungan dengan kelancaran kegiatan arus mudik.
“Kegiatan ini kami laksanakan sejak 24 Maret lalu, dimana ini merupakan agenda rutin kami setiap momentum arus mudik,” ucapnya.
Pemeriksaan yang dilakukan mulai dari kondisi gula darah, sebab gula darah tinggi rawan mengalami gangguan pada organ tubuh lainnya.
Baca juga: Pemkab Kotim tingkatkan kesiapsiagaan jelang Hari Raya Idul Fitri
Terlebih biasanya para sopir mengonsumsi suplemen, makanan maupun minuman yang mengandung gula sebagai booster ketika menempuh perjalanan jauh yang dapat meningkatkan kadar gula dalam darah.
Kemudian pemeriksaan tekanan darah, karena jika seseorang dengan tekanan darah tinggi kemudian mengalami kelelahan berlebihan berpotensi mengalami pecah pembuluh darah, stroke hingga memicu serangan jantung.
“Kendalanya adalah ketika mereka melakukan perjalanan jauh dan memakan waktu cukup lama itu rawan sekali meningkatkan tekanan darah karena kecapekan dan stres. Gula darah juga risikonya tinggi karena biasanya mereka mengkonsumsi suplemen,” jelasnya.
Sebagai tindak lanjut, bagi sopir yang mengalami atau terindikasi gula darah tinggi anjurkan perbanyak minum air putih untuk menjaga kestabilan gula darah.
Lalu, bagi yang mengalami tekanan darah tinggi diminta melakukan aktivitas fisik atau olahraga ringan saat penumpang turun atau transit agar tidak kaku dan terlalu stres sehingga tekanan darah tetap stabil.
Selain gula darah dan tekanan darah, tes urine juga dilakukan untuk memastikan tidak ada sopir bus maupun kernet yang mengkonsumsi narkoba atau zat adiktif lainnya. Sebab, dikhawatirkan mereka tidak bisa mengontrol diri sehingga berpotensi terjadi kecelakaan di perjalanan.
“Adapun hasil tes urine yang kami lakukan sejauh ini semuanya negatif. Kalaupun ada yang positif maka tidak kami anjurkan untuk melanjutkan perjalanan sama sekali,” demikian Nugroho.
Baca juga: DPRD Kotim janji suarakan aspirasi terkait UU TNI ke provinsi
Baca juga: DPRD Kotim ingatkan pedagang tak mainkan harga jelang Lebaran
Baca juga: PT Sukajadi Sawit Mekar tanam lima hektare jagung dukung ketahanan pangan