Sampit (ANTARA) - Tingginya tingkat konsumsi masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah ternyata menarik minat pengusaha kuliner nasional sehingga melebarkan sayap bisnisnya ke daerah berjuluk Bumi Habaring Hurung ini.
"Daya beli di sini kita lihat sudah cukup bagus perkembangannya. Dari penduduknya juga sudah cukup padat. Untuk bisnis kuliner di Sampit ini peluangnya masih cukup besar makanya kita masih bisa masuk," kata General Manager Ichiban Sushi, Reyza Eka Putra di Sampit, Rabu.
Ichiban Sushi baru membuka outlet mereka di Citimall Sampit. Ini merupakan outlet pertama di Kalimantan Tengah dan ke-115 secara nasional.
Hari pertama buka, restoran dengan menu unggulan khas masakan Jepang ini langsung diserbu pembeli. Beberapa calon pembeli pun terlihat harus menunggu tempat kosong agar bisa menikmati kuliner yang ditawarkan.
Menurut Reyza, secara demografi Sampit merupakan salah satu kota yang sudah cukup berkembang. Salah satunya industri sawitnya luar biasa sehingga pihaknya melihat bahwa ada potensi untuk berekspansi bisnis ke daerah ini.
Pihaknya optimis penjualan di daerah ini baik. Untuk itu pihaknya tidak ragu membuka outlet yang luas yang bisa menampung cukup banyak pengunjung, bahkan untuk kegiatan dengan peserta dalam jumlah banyak.
Baca juga: Kompak serukan Kotim harus tetap kondusif
Meski brand nasional, namun Ichiban Sushi menawarkan berbagai menu dan harga yang terjangkau. Bahkan ada menu yang harganya dimulai dari Rp10.000 sehingga bisa dijangkau pembeli kalangan pelajar sekalipun.
Menu yang ditawarkan juga ada yang ramah untuk anak kecil. Selain itu, menu yang dijual dipastikan kehalalannya sehingga aman dikonsumsi.
"Kami optimis untuk penjualan di Sampit ini. Setelah di Sampit ini, kami juga berencana membuka di Palangka Raya dan beberapa kota lain di Kalimantan," demikian Reyza.
Sementara itu, Marketing Eatwell Culinary, Aga Irsan menambahkan, antusias masyarakat luar biasa. Hal ini menggambarkan sambutan masyarakat cukup bagus dan diharapkan berlangsung kontinyu.
"Antusiasnya luar biasa, mungkin karena belum ada restoran sushi, ramen dan menu-menu nasi. Kita juga ada menu selera lokal Indonesia, sehingga bisa jadi pilihan," demikian Aga Irsan.
Baca juga: Pemkab Kotim siap bangun gudang logistik KPU
Baca juga: Pendapatan Negara dari dividen BUMN capai Rp85,5 triliun, 2025 ditarget Rp90 triliun
Baca juga: Disdik Kotim tegaskan program Makan Bergizi Gratis tunggu petunjuk pusat