Sampit (ANTARA) - Pemuda lintas agama di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah melaksanakan bakti sosial dengan membersihkan tujuh rumah ibadah di Sampit dengan tujuan memperkuat kerukunan dan moderasi beragama.
“Melalui kegiatan ini yang pertama kami ingin menjalin silaturahim dan mempersatukan para generasi muda dari berbagai latar belakang agama supaya nanti kedepan kita bisa memetik hasilnya,” kata Penjabat Sekretaris Daerah Kotim Sanggul Lumban Gaol di Sampit, Sabtu.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Forum Koordinasi Umat Beragama (FKUB) Kotim, serta melibatkan para tokoh agama. FKUB sengaja menggandeng para pemuda sebagai generasi penerus yang diharapkan dapat menjaga kerukunan di daerah.
Para pemuda dari berbagai latar belakang agama membaur menjadi satu membersihkan halaman sejumlah rumah ibadah di Sampit, mulai dari masjid, gereja, vihara, klenteng dan balai basarah.
Kegiatan ini sebagai kontribusi positif dalam menjaga lingkungan, sekaligus mempererat tali persaudaraan antar umat beragama.
Terlebih, di tengah suasana pemilihan kepala daerah (Pilkada) seperti sekarang yang kadang memunculkan polarisasi, sehingga bakti sosial ini menjadi simbol bahwa kerukunan antar umat beragama tetap bisa terjaga.
“Supaya ketika waktunya nanti para pemuda ini menjadi tokoh agama maka mereka sudah mengerti dengan moderasi beragama yang sudah berjalan,” ucapnya.
Ia menambahkan moderasi beragama itu penting dalam rangka menjaga kerukunan antarumat beragama. Moderasi beragama ini adalah kekuatan tak terlihat namun dibutuhkan ketika terjadi ketidakharmonisan di masyarakat.
Hal ini bukan hanya omongan, tapi sudah dialami oleh para tokoh agama di masa lampau. Berbagai kejadian yang harus perlu koordinasi dan sinkronisasi untuk bisa meredam segala permasalahan yang ada di Kotim.
Baca juga: Warga binaan Lapas Sampit jalani tes urine penuhi program reintegrasi
Misalnya ada ajaran-ajaran sesat atau isu di media sosial yang tidak baik mendiskreditkan agama satu dan lain-lain, maka manfaat dari moderasi beragama masyarakat tidak mudah terpengaruh atau terhasut.
“Inilah yang menjadi satu hal penting untuk kita di Kotim, agar semua masyarakat itu waspada dan mendukung tokoh-tokoh agama ini untuk menjadikan silaturahim antara agama ini bisa terjalin dengan baik,” sebutnya.
Sanggul menambahkan, pihaknya juga merencanakan menggelar kemah bersama pemuda lintas beragama untuk mempererat kebersamaan dan soliditas antarumat.
Melalui kegiatan itu para pemuda lintas agama bisa saling berbagi informasi terkait agama masing-masing, guna menambah wawasan bersama.
“Kami meyakini semua agama itu menyebarkan kebaikan dan melarang hal-hal buruk. Kemudian, melalui kegiatan yang bisa menambah wawasan ini diharapkan menjadi modal mereka kedepannya,” demikian Sanggul.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari kurang lebih 70 pemuda yang hadir, baik itu yang beragama Islam, Kristen, Katolik, Hindu maupun Buddha.
Mereka bisa saling mengenal pemuda dari agama lain. Kegiatan ini mampu menunjukan bahkan perbedaan dan toleransi merupakan hal yang indah.
Ketua FKUB Kotim Mudhofar menegaskan, tujuan pihaknya menggelar kegiatan ini bukan untuk berunjuk rasa atau menentang kebijakan pemerintah daerah dengan mengumpulkan para pemuda.
“Kegiatan ini semata-mata untuk menjalin keakraban dan kebersamaan pemuda lintas agama, yang barangkali selama ini belum pernah terlaksana,” ujarnya.
Mudhofar menambahkan, Kotim merupakan kabupaten pertama di Kalimantan Tengah yang menggelar kegiatan bakti sosial pemuda lintas agama, sehingga diharapkan kegiatan ini bisa menjadi contoh positif bagi daerah lain.
Baca juga: Warga binaan Lapas Sampit tetap produktif di balik jeruji besi
Baca juga: Halikinnor-Irawati klaim menang di 11 kecamatan
Baca juga: DPRD Kotim minta masyarakat kembali membaur pasca pencoblosan