Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menganggarkan Rp1 miliar untuk program beasiswa santri yang ingin melanjutkan pendidikan ke luar negeri sebagai bentuk dukungan terhadap bidang pendidikan, khususnya ilmu agama.

“Kami sudah menyiapkan anggarannya, tahun depan insyaallah sudah ada melalui Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra). Kalau satu orang Rp100 juta berarti kita bisa memberangkatkan 10 orang per tahun,” kata Halikinnor di Sampit, Minggu.

Halikinnor menegaskan komitmen pihaknya untuk terus memperhatikan dunia pendidikan, tidak terkecuali pendidikan agama. Tidak hanya agama Islam, tapi juga agama lainnya. 

Di bawah kepemimpinan pasangan Harati, yakni Bupati Halikinnor dan Wakil Bupati Irawati, Pemkab Kotim telah mewujudkan dukungan terhadap bidang pendidikan berupa program beasiswa Gerbang Mentaya yang setiap tahun anggaran diupayakan terus meningkat.

Tak berhenti sampai di situ, pihaknya kemudian memperluas jangkauan beasiswa itu, yakni pada bidang pendidikan keagamaan melalui beasiswa santri. Bahkan, jika memungkinkan pihaknya juga akan menyiapkan beasiswa untuk pendidikan agama lainnya.

“Harapan kita putra-putri kita yang berprestasi di pendidikan keagamaan dan ingin belajar ke luar negeri, namun terkendala biaya bisa kita bantu. Artinya, selama mengikuti pendidikan di luar negeri mereka akan dibiayai pemerintah daerah,” ujarnya.

Baca juga: Lapas Sampit gelar bakti sosial dukung program akselerasi Menteri Imipas

Melalui program ini diharapkan bisa mencetak generasi penerus yang bisa membantu pemerintah daerah dalam pendidikan keagamaan dan akhlak yang penting bagi generasi muda selanjutnya.

“Harapannya ketika mereka kembali nanti menjadi salah satu orang yang mengerti tentang agama Islam dan menjadi ustadz maupun ustadzah,” imbuhnya.

Halikinnor menambahkan, sehubungan dengan program beasiswa santri ini ia telah menginstruksikan Bagian Kesra Sekretariat Daerah Kotim untuk menyusun regulasi atau peraturan bupati agar program ini memiliki dasar hukum yang jelas.

Termasuk terkait kriteria maupun persyaratan yang harus dipenuhi agar program ini nantinya benar-benar tepat sasaran, seperti yang disebutkan bahwa program ini ditujukan bagi santri maupun santriwati yang berprestasi namun dalam kondisi ekonomi yang kurang baik.

“Jadi nanti ada peraturan bupati yang akan memuat bagaimana kriteria penerima beasiswa ini, saya sudah instruksikan bidang terkait untuk menyusun peraturan tersebut agar di 2025 nanti sudah bisa dilaksanakan,” demikian Halikinnor. 

Baca juga: BKSDA Sampit evakuasi anak orang utan temuan warga

Baca juga: Bantuan DAK merosot, Disdik Kotim ingatkan sekolah perbaiki dapodik

Baca juga: Pemkab Kotim anggarkan insentif pendeta mulai 2025


Pewarta : Devita Maulina
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024