Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah kembali mengatasi satu lagi kendala yang selama ini dihadapi nelayan setempat, yaitu dengan membangun pabrik es balok untuk memenuhi kebutuhan penyimpanan ikan hasil tangkapan.
"Dengan terpenuhinya kebutuhan es balok ini, mudah-mudahan nelayan kita dapat meningkatkan produksi karena hasil tangkapan bisa disimpan lebih lama," kata Bupati Halikinnor usai meresmikan Pabrik Es Mentaya, Kamis.
Pabrik pakan ikan Sijura dibangun di Sentra Perikanan Terpadu (SPT) Sijura di Desa Sei Ijum Raya Kecamatan Mentaya Hilir Selatan. Pabrik Es milik pemerintah ini diresmikan bersamaan fasilitas lainnya di lokasi yang sama yaitu Pabrik Pakan Ikan Sijura, Dermaga Palingkau serta instalasi air bersih untuk 59 sambungan baru.
Selama ini nelayan di Kotawaringin Timur terkendala dalam meningkatkan produksi. Salah satunya akibat terbatasnya produksi es balok di daerah ini, padahal es balok sangat dibutuhkan untuk menyimpan ikan hasil tangkapan di laut agar tetap segar saat dipasarkan.
Untuk mendapatkan es balok, nelayan harus antre berhari-hari. Kondisi ini tentu kurang menguntungkan karena banyak waktu terbuang sehingga berdampak terhadap pendapatan nelayan jika waktu bisa dioptimalkan.
Hal inilah yang menjadi pemikiran Bupati Halikinnor sehingga memerintahkan Dinas Perikanan membangun pabrik es balok. Kini impian itu terwujud dan diharapkan dapat membantu nelayan meningkatkan produksi sehingga berdampak terhadap peningkatan pendapatan.
Baca juga: Pemkab Kotim tingkatkan kompetensi SDM pengadaan barang jasa
"Potensi perikanan kita masih cukup besar dan sangat prospektif bagi perekonomian masyarakat. Pembangunan pabrik es balok ini salah satu upaya pemerintah daerah untuk mendukung optimalisasi sektor perikanan ini," demikian Halikinnor.
Kepala Dinas Perikanan Kotawaringin Timur Ahmad Sarwo Oboy mengatakan, Pabrik Es Mentaya mampu memproduksi 200 balok per hari dengan berat setiap es balok mencapai 25 kilogram. Setiap es balok akan dijual Rp17.000 diterima di kapal nelayan.
Dengan adanya pabrik es balok milik pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur ini, nelayan tidak lagi kesulitan mendapatkan es balok sehingga aktivitas berangkat melaut lancar dan kualitas ikan segar tetap bisa terjaga sehingga harga jual ikan tetap stabil.
Dengan sudah terbangunnya pabrik es balok dan pengolahan pakan ikan ini diharapankan bisa mengurangi permasalahan yang selalu dihadapi nelayan.
Untuk pengembangan, Dinas Perikanan masih memerlukan dukungan dari bupati untuk pembangunan cold storage atau atau penyimpanan es balok kapasitas 10 ton, serta pembangunan semenisasi jalan menuju pabrik.
"Untuk kualitas es balok, kalau penyimpananya baik, dimasukkan dalam box fiber atau kulkas bekas, biasanya di kapal nelayan tahan sampai tujuh hari," demikian Ahmad Sarwo Oboy.
Baca juga: Pelaksanaan program makan siang gratis di Kotim diundur
Baca juga: Pengusaha masih berharap ekspor rotan mentah kembali dibuka
Baca juga: Pemkab Kotim bangun pabrik pakan ikan bantu usaha masyarakat